005

40.6K 2.1K 14
                                    

Rafka cemberut mendengar jawaban polos istrinya itu. "Bukan itu Sayangg!"

"Lahh, terus adek apa?"

"Minta Adek Bayi, Mas minta Haknya Mas Sayanggg" Ucapnya.

"Hahahaha" Zaura malah tertawa sedikit kencang.

"Mas minta Hak, Kamu kok malah Ketawa sih?!"

Zaura mengatur nafasnya. "Aku cuma bercanda aja, Mas"

"Jadi-- Kamu mau?"

"Mau yaa?" Rafka menjauhkan wajahnya dari curuk leher Zaura. Menatap dalam mata Zaura.

Zaura gugup setengah mati, memilih mengalihkan pandangannya.

"Sayang!" Panggil Rafka sambil memegang rahang Istrinya dan menetapkan untuk menatapnya.

"Mau?"

Zaura menelan ludah gugup, Tatapan mata Rafka mampu membuat dirinya terlena. "M-masih Pagi Mas" Itu saja yang keluar dari mulut Zaura.

Cup!

Rafka mencium bibir kecil Zaura. "Enggak masalah!"

"Mas, ini kan masih pagi. Ngga enak sama Abbi, Ummi"

"Enggak papa, Mereka nggak bakal ngerti!"

Zaura menghala nafas pasrah, mengangguk pelan sebagai jawaban.

Rafka yang melihat Zaura mengangguk pun langsung berdiri, Menggendong Zaura ala koala. "Ayo sholat dulu!" Ajak Rafka dengan semangat.

"Mass, Astaghfirullah!!" Zaura sangat kaget karena tindakan tiba-tiba Rafka.

Rafka tertawa melihat wajah kaget Istrinya.

Cup!

"Sana wudhu dulu" Setelah itu mereka pun sholat sunnah untuk menjalankan sesuatu.

"Sudah hafal do'a nya?" Tanya Rafka.

"Udah Mas" Setelah itu akhirnya mereka pun menjalankan kewajiban pasangan suami istri.

Entah lah, Namanya juga malam pertama yang tertunda. Sebagai gantinya menjadi Pagi pertama.

.....

'Allahuakbar AllahuAkbar'

Rafka terbangun kala mendengar suara Adzan. Melihat jam dinding yang menunjukan pukul 11.48 Wib.

Rafka mengalihkan perhatian nya pada sang Istri. Terlihat Istrinya itu masih tertidur pulas setelah kegiatannya tadi.

Cup!

"Sayang bangun, Ayo sholat Dzuhur dulu!"

"Enghh-"

Rafka tersenyum melihat Zaura yang hanya melenguh, Setelahnya tidur kembali. "Zaura Sayang, Bangun yuk!!" Rafka menciumi wajah yang membuat nya candu.

"Sebentar, Zaura masih capek banget." Sahut Zaura dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Sholat itu kewajiban Sayang, Enggak boleh ditunda tunda. Kita juga harus Mandi wajib dulu, Ayo bangun!!"

Zaura mengulurkan tangannya, meminta agar dibantu untuk bangun. "Manja banget sii" Ucap Rafka sambil mengapit hidung kecil Zaura.

"Sakitt ihh"

"Haha, Maaf Sayang."

"Gendong ya Mas?" Pinta Zaura malu malu. Terpaksa sebenarnya, Itunya masih sakit. Bisa saja berjalan, Tetapi akan terasa sakit. Lebih baik minta digendong.

"Sini sini, Masih sakit ya?" Tanya Rafka sambil mengangkat tubuh Zaura kedalam gendongannya.

"Iyaa" Cicit Zaura.

Rafka berjalan menuju kamar mandi. "Sekalian mandi bareng ya?" Zaura mengangguk pelan, Udah halal jadi ngga papa.

.....

"Baru keliatan nih, mentang mentang pengantin baru." Ucap Maulana.

Rafka menyengir mendengar nya. "Istrimu mana? Kenapa enggak turun?" Tanya Aisyah.

"Dikamar Ummi, Rafka mau ngambil makanan buat Zaura, Izin ngga makan bareng dulu" Ucap Rafka sambil tersenyum lebar.

Maulana dan Aisyah geleng-geleng kepala. "Yang banyak, Pasti Istrimu kecapean."

"Iyaa Ummi!" Setelah itu Rafka pun mengambil nasi dan lauk yang sekiranya cukup untuk berdua, agak banyak memang. Kerena pagi tadi belum sarapan.

Ceklek!

Zaura mengalihkan pandangan nya dari cermin.

Rafka yang baru saja masuk dibuat kaget karena Istrinya itu belum ganti baju, Dan masih menggunakan handuk.

"Sayangg, kenapa masih pake handuk?" Ragka menaruh nampan berisi makanan dan menuman diatas nakas samping tempat tidur.

"Mas ini tanda nya banyak banget!" Zaura menunjuk beberapa tanda yang dibuat oleh Suaminya.

Rafka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Kebawa suasana Sayang, Mas juga nggak sadar kalo sebanyak itu Mas bikinnya." Belanya.

Bibir Zaura cemberut.

Cup!

"Mas minta maaf, sekarang ganti baju dulu. Nanti masuk angin!" Suruhnya. "Bibirnya jangan cemberut gitu, Mas gigit tau rasa" Lanjutnya.

Zaura akhirnya pergi ke ruang salin dengan dibantu Rafka. Setelah itu mereka pun memakan sarapan? Ya intinya mengisi perut.

.....

Bersambung.....

Halal Bersama(Perfect Husband) Where stories live. Discover now