020

24.9K 1.4K 4
                                    

"Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan kesulitan bersama kemudahan." (HR Tirmidzi)


....

"Waahh, Sakit apa nihh Kamu?"

Rara mengeplak lengan Nara. "Ck! Sembarangan, Orang lagi sakit yaa di doain biar sembuh"

Nara melongo. "Lah? Kan nanya, Masa nanya gak boleh si?"

"Ya nanya si nanya, Nada nya itu lhoo!"

Zaura menggeleng pelan. "Udah! Mau njengukin apa pada mau ribut?"

Sontak keduanya mengalihkan pandangan kearah Sahabatnya yang duduk bersandar diranjang. "Jenguk lah!" Jawab Nara sewot.

"Buah tangannya mana?" Ujar Zaura bercanda.

Rara juga Nara tersenyum manis. "Sama Sahabat sendiri mah nggak usah pake buah tangan, Tapi mau buah tangan beneran?" Ujar Nara.

"Mana?" Tanya Zaura.

Nara tersenyum devil, mengangkat sebelah tangannya dan menggeplak bahu kiri Zaura.

Nara siap-siap ingin mengeplak lengan Zaura.


"Mas?" Zaura sedikit bingung, Karena baru sebentar Suaminya pergi pamit untuk rapat dikantor. Memang Suaminya itu memiliki Perusahaan sendiri.

Rara hanya diam menahan tawa kala melihat raut ketakutan milik Nara. "Stt, bantuin" Bisik Nara.

"Ngapain?!"

Nara tersenyum paksa. "Hehe, tadi ada nyamuk Gus. Takut nanti Zaura kena DBD, jadi tadi-"

"Keluar!"

"Ha?"

"Keluar!" Usir Rafka terang-terangan.

Rara segera menarik pergelangan tangan Nara. "Zaura, Kita pamit dulu ya. Assalamu'alaikum, Cepet sembuhh!" Pamit Rara sambil menggeret Nara keluar kamar.

"Waalaikumsalam" Jawab kedua pasutri itu.

Rafka segera menghampiri Istrinya, Ia segera mengelus lengan kiri sang Istri yang tadi kena geplak Sahabatnya sendiri. "Sakit?" Tanya nya menatap manik nata Zaura.

Zaura menggeleng. "Kenapa disuruh keluar mereka?"

Rafka memeluk Zaura dari samping. "Mas?" Zaura kembali bersuara kala tak ada jawaban yang keluar dari mulut Rafka.

"Dalem"

"Kenapa disuruh keluar" Zaura menahan ke saltingan nya.

"Enggak papa!"


Zaura menghela nafas pelan. "Jangan ngusir juga! Nggak enak, Mereka kan mau jengukin"

"Hmm, Maaf kalau gitu." Ujar nya meminta maaf. "Tapi kan, Mas takut Kamu kenapa-napa" Lanjutnya cepat.

Cup!

Rafka mengecup pipi tembem Zaura. "Mau tidur" Ucapnya.

Zaura mengeryit. "Nggak jadi rapat emang? Mas aja baru keluar , Terus pulang lagi"

Rafka menggeleng. "Nggak jadi"

"Kenapa?"

"Nggakpapa, Ayo tidur!" Ajaknya

Zaura segera memposisikan untuk berbaring, Diikuti Rafka yang ikut berbaring disampingnya dan memeluk nya.

"Mas"

"Dalem"

Zaura menggigit pelan bibirnya. "Bibirnya jangan digigit! Nanti berdarah"

"Kok tau?" Herannya.

Rafka tersenyum menggoda. "Kan Kamu kalau salting suka gigit bibir!" Jawabnya yang membuat wajah Zaura memerah menahan malu.

"Mass!"

"Enggeh, Dalem"

Zaura kembali merona, Suara bass yang dimiliki Suaminya itu membuat jantung nya tidak aman. "Masss, Udah ihh" Ucapnya agak merengek.

Rafka terkekeh. "Dalem, Sayang. Kenapa suka manggil-manggil sih?"

....

Bersambung......

Jangan lupa Vote dan Komen!!!

Halal Bersama(Perfect Husband) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum