015

25.7K 1.4K 1
                                    

"Kemana aja? Kok baru keliatan" Tanya Nara.

Memang ,Saat ini Zaura sedang berkumpul bersama dua sahabatnya. Mereka sedang membantu para Santri dan Santriwati untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan. berbeda dengan keadaan tadi siang, Saat ini Zaura terlihat lebih segar bugar . Bahkan tidak kelihatan sama sekali Jika tadi siang dia sangat lemas.

"Maaf, Tadi Aku bantu-bantu di dapur sama Ummi" Jawab Zaura.

"Kesel banget! Kita udah ada dilingkungan yang sama, Tapi kenapa masih jarang buat kumpul ya?" Ucap Rara.

"Bener banget tuh! padahal udah di tempat yang sama, Udara yang sama, Satu bumi pula" Celetukan ngawur dari bibir Nara.

Zaura mengeplak pelan tangan Nara. "Ngawur! Kita kan manusia, Jadi ya hidupnya dibumi. Udara ya sama semua, Nggak ada bedanya"

Nara mengaduh pelan sambil mengelus-elus tangannya yang tadi kena geplak Zaura. "Sakit tau!!"

Sedangkan Rara tertawa melihat wajah Nara yang menahan kesal juga sakit disaat bersamaan. "Rasain tuh! Lagian ngawur banget ucapan Kamu"

"Ehh, Ini nanti kita cuma makan Apem apa gimana?" Tanya Nara kepo, Pasalnya memang ia tak tahu menahu. Ia bukan berasal dari Jawa maupun mempunyai darah keturunan dari Jawa.

Rara mengangguk menyetujui pertanyaan Nara. "Iya, Baru pertama banget tahu kalo ada acara kayak gini"

"Ya sama makan-makan atuh, Masa kumpul-kumpul cuma makan Apem aja!" Jawab Zaura.

"Ya siapa tau gitu" Ujar Nara.

Zaura menghela nafas pelan. "Udah mending cepet selesain, Keburu Isya'!"

"Siap Ning Zaura!!" Ucap candaan Rara juga Nara.

Zaura geleng-geleng kepala, Sabar banget punya temen kayak mereka.

....

"Ekhmm, Zaura?" Panggilnya

Zaura menoleh terkejut. "Ehh, kenapa, Mas?" Ya, yang baru saja memanggil barusan ialah Rafka, Suaminya.

"Bisa kesini sebentar?" Tanya Rafka

Zaura mengeryit bingung. "Bisa, Ada apa sih?" Tanya Zaura kepo.

"Udah, nurut aja nurut!" Ujar Rara.

Ya, memang Rafka menghampiri sang Istri yang sedang membantu menyiapkan piring dan beberapa hal lainnya di halaman Pesantren.

"Yaudah, Aku pamit dulu. Assalamu'alaikum, nanti kesini lagi" Pamit Zaura, setelah itu Rafka menggandeng tangan Zaura dan membawanya ke tempat yang tidak ramai.

"Kenapa, Mas?Ada masalah?" Tanya Zaura agak khawatir, Suaminya dengan tiba-tiba menghampirinya.

Rafka memeluk tubuh mungil Zaura. "Emm" Gumam Rafka di sela-sela leher Zaura.

"Mas? Ada apa sih?Jangan buat khawatir gitu, Ngomong!" Zaura agak kesal.

"Nanti sholat dirumah ya?"

"Kenapa?"

"Kangen" Ucapan manja itu keluar dari mulut Rafka tanpa Ba-bi-bu.

"Lah?" Zaura terbengong mendengar penuturan Suaminya.

Rafka menghela nafas pelan. "Nanti kan nggak ada waktu buat ketemu, kita nanti sibuk sendiri, Sayang! Acara nanti juga jam Sebelasan baru selesai" Jelasnya.

"Astaghfirullah, Segitunya Mas?" Zaura geleng-geleng kepala melihat tingkah Suaminya.

Rafka melepas pelukannya sebentar, beralih menangkup kedua pipi Zaura yang terlihat gembul. "Kamu ngangenin!"

Wajah Zaura berubah memerah mendengar itu. "A-apa?"

Rafka terkekeh melihat pipi Zaura merona. "Udah sana, jangan lupa nanti sholat Isya' dirumah!"

Cup!

"Jangan kecapean!"

....

Bersambung.....

Halal Bersama(Perfect Husband) Where stories live. Discover now