022

23.4K 1.2K 0
                                    

"Huekk"

"Pusing" Adu Rafka, Seusai pulang dari mushola untuk Sholat Dzuhur Rafka merasakan mual-mual yang mendera nya.

Zaura senantiasa mendampingi Sang Suami yang sedang sakit ini. Ia mengelus-elus leher Rafka agar muntahannya keluar.

Setetes air mata lolos begitu saja dari pelupuk mata Rafka. "Mas?!"

"Hiks, Sakitt Sayang!" Zaura membantu membersihkan mulut Rafka.

"Mau muntah lagi nggak?" Raut wajah Zaura begitu ketara kalau sedang menghawatirkan Sang Suami.

Rafka menggeleng pelan. "Sakitt" Rengeknya.

Cup!

Zaura mencium kening Rafka. "Ayo tiduran dulu" Zaura membantu menuntun Rafka dengan hati-hati menuju keranjang.

"Zaura ambil obat dulu!"

Rafka menggenggam tangan mungil Zaura, Ia menggeleng pelan. "Jangan, Disini aja" Ucapnya.

Zaura menghela nafas pelan, Ia duduk disamping Rafka. Mengelus pucuk kepalanya dengan pelan. "Minum obat dulu, Mas!"

"Nanti aja" Ujarnya lirih.

"Biar cepet sembuh"

Rafka menggeleng pelan, Ia memeluk perut Zaura yang duduk disamping nya. "Bandel banget sih"

"Mas lagi sakit, Sayang!"

"Terus?" Tanya nya

Bibir Rafka cemberut mendengar ucapan Sang Istri. "Jangan marah-marah"

"Biar! Siapa suruh nggak mau minum obat"

Rafka melepas pelukannya, Beralih memunggungi Zaura.

Zaura menggeleng pelan melihat tingkah Suami nya. Ia bangkit dan berjalan menuju pintu.

Rafka yang merasakan kasurnya bergerak pun langsung menengok ke belakang. "Suami lagi ngambek bukannya dibujuk malah keluar!" Gerutunya saat melihat Sang Istri yang keluar kamar.

Ia memilih memejamkan mata, Kepala nya terasa berputar-putar.

Tak selang lama Ia mendengar suara pintu terbuka. Ia sudah menduga siapa yang membuka, Siapa lagi kalau bukan Istri nya?.

"Mas?"

Rafka diam tak merespon. Zaura mengeryit bingung, Apa Suaminya tidur? Perasaan baru ditinggal sebentar buat ngambil obat.

Zaura meletakkan nampan yang berisi Obat, Air putih juga bubur instan yang dia sempatkan untuk membuatnya.

Ia mengguncang pelan lengan kokoh Rafka. "Mas, Makan dulu terus minum obat!"

"Hmm"

"Mas, Makan dulu!"

"Puasa" Ujarnya cepat.

"Libur dulu, Mas kan lagi sakit" Zaura mengelus rambut bagian belakang Rafka.

Rafka memejamkan matanya merasa nyaman."Mas? Ayo makan dulu".

Rafka kembali terlentang, Zaura yang melihat itu tersenyum tipis. "Makan ya?"

"Hmm"

Zaura segera membantu Rafka untuk duduk, mengambil bantal dan Ia taruh dibelakang punggung Sang Suami.

Ia mengambil semangkok bubur yang Ia buat tadi. "Aaa"

Rafka segera membuka mulutnya menerima suapan Sang Istri.

"Udah" Tolak Rafka saat Zaura akan menyiapkan bubur lagi.

"Sekali lagi, Mas!"

Rafka menggeleng."Pahit"

Zaura menaruh buburnya di meja nakas dan beralih mengambil Air putih dan juga obat pusing.

"Minum obat!"

Zaura menyodorkan sebutir obat yang sudah Ia buka bungkusnya. Rafka segera menelan nya.

"Pahit" Adunya.

Zaura terkekeh ringan. "Namanya obat pasti pahit, Mas".

Zaura membantu Rafka berbaring kembali, Ia juga ikut berbaring disamping nya. Tidur siang tidak buruk kan?.

....

"Kita disini niatnya biar deket sama Zaura tapi malah jarang ketemu" Keluh Naya.

Saat ini Nara dan Rara sedang berada di kelas, Ustazah didepan sedang menerangkan materi. Ya kalian tahulah.

"Sttt, Nanti kita dihukum. Nanti aja ceritanya!"

Bibir Naya maju beberapa centimeter. "Biarin, kesel banget dahh."

"Yang dipojok kanan!" Seru Ustazah di depan, Panggil saja Gina.

"Ck, Raraaa" Rengek Nara yang menyadari dia dan Rata yang dimaksud.

"Ngeyel"

"Keluar kelas!" Ustazah Gina ini memang terkenal tegas dan juga galak yang menjadi satu, Banyak yang tidak suka jika diajar olehnya.

Dengan cemberut Nara berdiri, Menarik tangan Rara menuju keluar kelas.

Wajah Rara begitu datar, Dirinya tidak berbuat apa-apa tapi karena sahabat nya itu Ia jadi terjerumus.

....

Bersambung......

Halal Bersama(Perfect Husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang