034

17.1K 962 1
                                    

“Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang yang dicintainya itu berkata, “Aku juga mencintaimu karena Allah.” Maka keduanya akan masuk surga. Orang yang lebih besar cintanya akan lebih tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Ia akan digabungkan dengan orang-orang yang mencintai karena Allah.”


"Barang siapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat hati-hati orang sedang mengalami kematian. (Lihat Ibrahim Al Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri halaman 227). Sehingga dari adanya dasar keterangan yang melandaskan tentang janji dan pahala bagi orang yang menghidupkan di malam ‘ied ini, tentu tidak hanya sebatas membaca kalimah takbir saja akan tetapi mampu meewujudkannya sebagai tanda syukur atas di berikan nikmat yang tiada terukur terutama di pertemukan kembali dengan bulan suci dan hari raya Idul Fitri."

....

Masa-masa menantikan 1 Syawal tiba pastinya juga di rasakan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Makanya ketika Lebaran tiba, semuanya tidak sungkan dan segan lagi menyambut datangnya hari Kemenangan itu dengan menghidupkan suasana sambil melantunkan takbir sesuai sunnah dan anjuran Agama.

Seperti hal nya saat ini, Lantunan takbir terdengar bersahut- sahutan yang mengisi pagi hari ini.

"Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..
Laa – ilaaha – illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil – hamd--."

Aura bahagia begitu terlihat dari wajah Zaura, Dari bangun tidur sampai saat ini Zaura tidak berhenti melunturkan senyumannya.


"Mas, Ayoo"

Rafka sampai geleng-geleng kepala melihat keantusiasan Istrinya. "Bentar lagi, Dek! Mas belum nyisir rambut, Sini sisirin dulu"

"Zaura udah wudhu, Mas! Sisiran sendiri. Cepet! keburu ditinggal Ummi sama Abbi" Ucap Zaura menolak.

Rafka duduk didepan meja rias. "Yaudah, Kalau nggak mau sisirin Mas masih nanti berangkatnya"

"Lagian kan bisa wudhu lagi" Lanjutnya.

Zaura menghembuskan nafas berat tercampur kesal. "Iyaa, Iyaa" Zaura yang tadi duduk ditepi kasur langsung menghampiri Suaminya.

Rafka menyodorkan Sisir. "Gini doang nyuruh" Cibir Zaura.

Rafka terkekeh. "Biarin, Pahalanya besar kalau bantu Suami"

"Ckk, Iyaaa" Zaura mulai menyisir rambut Suaminya. "Udah nih, Zaura mau wudhu dulu. Masih mau dibantuin apa lagi?" Tanya nya setelah selesai.

Rafka menggeleng. "Udah, Habis ini Mas juga mau wudhu"

Zaura mengangguk dan menuju kamar mandi mengambil wudhu, Dan disusul Rafka setelahnya.

"Infaq nya jangan lupa, Dek!" Ucap Rafka sambil mengambil peci yang berada dimeja nakas.

"Udah, Mas"


Setelah itu mereka keluar kamar dan menuju Ndalem, Mereka akan sholat Idul Fitri di lapangan desa bersama warga lainnya.

"Tadi udah batalin puasa kan?" Tanya Rafka ditengah-tengah mereka jalan.

"Udah, Makan roti tadi" Jawab Zaura.

....

"Ummi, Ayo berangkat"

Aisyah melihat kearah menantunya sebentar. "Bentar, Ummi ambil sajadah dulu"

Setelah beberap saat, Mereka kini sudah berjalan menuju ke lapangan yang ditempuh hanya Lima menitan saja.

"Nggak kerasa ya, Baru kemaren puasa -ehh sekarang udah Idul Fitri aja" Celetuk Zaura.

Aisyah tertawa. "Itu tandanya, Kamu menikmati Bulan Ramadhan. Jadi nggak kerasa"

Aisyah menggandeng tangan Zaura, Sedangkan para Suami mereka ada dibelakangnya.

"Nanti ke pondok Abba, Maunya jam berapa?" Tanya Maulana.

Zaura melihat mertuanya. "Emm- Seterah Abbi aja, Zaura ngikutt. Tapi jangan sore ya- Hehehe" Jawab Zaura.

Maulana tersenyum. "Yaudah nanti jam Sebelasan gimana? Nanti juga ngepasin Dzuhur kalau udah sampe"

Zaura mengangguk mengiyakan, Mereka melanjutkan perjalanan nya dengan diiringi dengan obrolan-obrolan ringan.

Sesekali juga menyapa para tetangga yang juga sama akan menuju lapangan.

....

Trmksih buat vote nya!!

Bersambung.....

Halal Bersama(Perfect Husband) Where stories live. Discover now