033

17.1K 1K 6
                                    

عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّالنَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّالْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ

Artinya: "Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, mulia dan menyukai kemuliaan, bagus dan menyukai kebagusan. Karenanya, bersihkanlah lingkunganmu." (HR. At-Tirmidzi)

....

"Matanya kenapa tambah merah, Dek?" Tanya Rafka

Zaura tersenyum. "Hehehe, Nggak papa"

Rafka mengelus pipi Zaura. "Nggak papa gimana? Jelas-jelas tambah merah gini, Siapa yang bikin nangis? Hmm"

Cup!

Cup!

Rafka mencium kedua mata Zaura. "Sakit nggak? Atau pusing kepalanya?" Tanya Rafka.

Zaura menggelengkan kepalanya. "Enggak kenapa-napa, Kenapa sih, Mas?"

Rafka memeluk Zaura. "Takutnya Kamu kenapa-napa, Tapi pasti pusing ya? Habis nangis biasanya pusing efeknya"

"Cuma dikit" Jawab Zaura.

Rafka dengan reflek mengelus kepala Zaura. "Mau minum obat pusing?" Tawar nya.

"Enggak, Mas" Tolak Zaura.

"Ya udah, Matanya dikompres dulu ya? Biar nggak bengkak besok pagi"

Zaura hanya mengangguk, Entah perasaan nya atau gimana. Tapi- Semenjak Ia Hamil Suami nya itu jadi terlalu posesif.

"Yaudah, Mas ambil kompres kebawah dulu ya! Jangan kemana-mana, Disini aja"

Cup!

Rafka mencium kening Zaura sebelum Dirinya turun dari kasur.

"Mas" Panggil Zaura berteriak saat Rafka hampir menutup pintu.

Rafka segera membalikan badannya. "Dalem? Mau sesuatu?" Tanya nya.

Zaura tersenyum ditempat menampilkan gigi bergingsul nya. "Hehehe, Iyaa"

Rafka segera berjalan kembali kekasur, Mendudukan dirinya didepan Sang Istri. "Mau apa?" Rafka mengelus perut Zaura.

"Mauu--" Zaura menjeda ucapannya dan melirik Rafka yang sedang menunduk diperutnya.

Rafka mendongak melihat Zaura. "Mauu?"

Zaura mengalihkan pandangannya, Ia ragu Suaminya akan menuruti. "Mau apa, Dek? Bilang"

Zaura menggulum bibirnya, Dan melirik Suaminya lagi. "Miee" Jawabnya lirih.

Kening Rafka mengkerut tak suka. "Miee?" Tanya nya memastikan.

Zaura mengangguk pelan.

"Nggak baik buat kesehatan, Yang lain aja ya?"

Zaura menggeleng. "Maunya Miee" Kekehnya.

"Sekali aja, Boleh yaa?" Zaura menampilkan pupy eyes nya.

Rafka segera menutup mata Zaura. "Nggak usah kayak gitu!" Tegurnya pada Zaura.

Zaura melepaskan tangan Rafka yang menutupi matanya. "Isshh, Kenapa?!"

Cup!

Rafka malah mencium bibir Zaura, Melumatnya sedikit. "Gemess, Nggak kuat"

"Mass" Zaura berteriak pelan, Perutnya seakan ada banyak kupu-kupu yang berterbangan.

Rafka tertawa, Apalagi saat melihat pipi Istrinya yang memerah. "Pengen makan Kamu jadinya"

Zaura langsung beringsut mundur. "Udahh sana ihh, Katanya mau ambil kompresan" Zaura langsung siaga satu.

Rafka mengigit bibirnya menahan gemas. "Mie nya, Nggak jadi kan?" Tanya nya.

"Jadi dongg!" Jawab Zaura bersemangat.

Rafka menghela nafas pelan. "Tapi nggak pedes ya?"

"Tapii-"

"Kalau mau mie ya harus nggak pedes, Kalau nggak mau yaudah" Lanjut Rafka cepat.

Zaura memberi tatapan protes nya. "Kok gituu?!"

Rafka mendekat kearah Istri nya lagi, Tangan nya menangkup kedua pipi tembem Zaura. "Jadi Istri harus nurut sama Suami!"

"Iya dehh, Jangan lama-lama yaa? Hehehe" Zaura tertawa tak tahu diri.

Rafka mengapit hidung Zaura. "Iyaa, Istriiiiii"

Cup!

Cup!

Cup!


Rafka menciumi wajah Zaura sampai-sampai Istrinya itu tidur terlentang.

"Mass" Zaura menahan wajah Rafka yang akan menciumi nya lagi.

Rafka terkekeh. "Dalem, Sayang"

....

Tmksihh yang udah mau baca karyakuu! Trmksih juga yang udah Vote dan komen!!!

Bersambung....


Halal Bersama(Perfect Husband) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz