Bag 06. Negotation

8.6K 691 41
                                    

Bagaimana caranya supaya Cleobee bisa bersikap profesional, ketika rasa bencinya pada Harvey muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana caranya supaya Cleobee bisa bersikap profesional, ketika rasa bencinya pada Harvey muncul. Jika saja lelaki itu tidak melakukan tindakan kejinya, dia bisa dengan senang hati membantu lelaki itu meningkatkan nilainya. Bahkan, jika berhasil bisa membantu Harvey menjauhi obat-obatan terlarang.

Namun, simpatinya terhadap Harvey hilang karena perbuatannya.

Malam ini, Cleobee tengah bersantai di sebuah kafe seorang diri, menikmati secangkir kopi susu. Sudah lama sekali sejak kepulangannya dari Jepang, Cleobee tidak menikmati momen ini, dan dia merindukannya.

Di waktu yang sama, siapa sangka di dalam kafe itu ada Jaxen dan Janu yang sedang bersantai sambil bermain game online. Tapi, perhatian Janu tiba-tiba teralihkan pada sosok perempuan yang duduk sendiri di depannya.

"Jax, belakang lo ada Cleo," ucap Janu pelan.

Jaxen terkejut pelan, lalu memutar kepalanya dan mendapati Cleobee yang duduk di belakangnya. Terukir senyum miring disudut bibirnya, dengan tatapan matanya yang menyipit penuh kecurigaan.

"Gue tahu caranya, supaya Cleo mau maafin Harvey," balasnya.

Janu mulai penasaran, dan meletakkan handphone-nya perlahan. "Gimana?"

Jaxen tersenyum singkat, menyimpan handphone-nya juga, lalu menegakkan posisi duduknya.

"Ehm!" dia sengaja berdehem. "Gue makin kasihan sama Harvey, lo tahu sendiri lah, sejak Mamanya meninggal dia baru ngerasain kebebasan ... ," ceritanya dengan suara yang sedikit ia kuatkan.

"Gue pengen banget bantu dia berhenti ngonsumsi narkotika, tapi kalau gak ada yang—"

Sebelum Jaxen merampungkan ucapannya, sesuai dugaan Cleobee langsung bergerak menghampiri mereka. Pandangannya sangat serius, dan penuh tanda tanya yang sarat akan jawaban.

"Sekarang, dia di mana?" tanya Cleobee tiba-tiba.

Jaxen dan Janu tidak menjawab pertanyaan itu secara langsung, mereka kompak melempar pandang. Sekilas, Jaxen tersenyum singkat karena rencana yang dia buat berhasil.

"Jam segini biasanya masih di markas," jawabnya.

"Makasih," balas Cleobee, lalu bergerak keluar dari kafe, dan pergi menuju markas dengan mobilnya.

Hanya karena Harvey mempunyai kemiripan yang sama dengan Abangnya, dia menurunkan sedikit egonya untuk menolong Harvey. Dia tidak ingin Harvey semakin dibuat menderita seperti Abangnya.

Buru-buru Cleobee keluar dari mobilnya, beruntung hanya ada motor Harvey di luar, sehingga tanpa ragu dia langsung bergerak masuk ke markas.

"Satu hal yang harus lo ingat, Har," ucap Cleobee sambil merebut paksa rokok yang menancap di mulut Harvey.

"Gue paling gak suka lo ngerokok di dekat gue," lanjutnya sambil membuang rokok itu ke lantai.

Harvey mengernyitkan dahinya ketika melihat kedatangannya yang sangat tiba-tiba. Padahal, tadi pagi dia masih terlihat emosi, lalu mengapa bisa berubah secepat ini?

Harvey : Help Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang