Bag 48. Something else

2.2K 234 77
                                    

Harvey terlihat sangat gelisah, hatinya tak tenang dengan sesuatu yang membuatnya kepikiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harvey terlihat sangat gelisah, hatinya tak tenang dengan sesuatu yang membuatnya kepikiran. Tiba-tiba saja dia hampir melupakan perayaan penting yang menyatukan dirinya dengan Cleobee, tersisa satu hari lagi tapi belum ada rencana khusus untuk merayakan hari itu.

Gelisah di wajahnya dapat dua manusia itu rasakan, radarnya terlalu kuat. Sejak dua jam yang lalu, Harvey diam dengan wajah tertekuk serius, sesekali ia menggigit kuku jarinya lalu mencari sesuatu dari internet handphone-nya.

"Lo kenapa, sih! Har?" tanya Jaxen heran.

Lelaki itu memalingkan wajahnya, tak lama lalu mengabaikannya.

"Lo butuh bantuan kita, siapa tahu?" tanya Janu memberinya saran.

Harvey menutup matanya sejenak, lalu memandang dua temannya secara bergantian. Untuk hal manis seperti itu, seharusnya mereka tahu.

"Besok anniversary gue sama Cleo," ucap Harvey.

Dua manusia itu kompak menghela napas panjang, ternyata karena masalah itu yang membuat Harvey terlihat gusar tanpa henti.

"Kalian tahu sendiri, ngga lama pacaran sama dia gue rehab dan baru empat bulan ini kita benar-benar erat. Gue mau untuk perayaan satu tahun pertama kita, harus sakral dan romantis."

"Kalau lo sama Cleo udah satu tahun, artinya gue sama Winona udah sembilan bulan. Kalau dipikir lagi, ini hubungan terlama kita, ya ngga sih?" tanya Janu.

Harvey tersenyum singkat seraya menganggukkan kepalanya, menyetujui ucapan lelaki itu. Hubungan paling lama yang dia jalani hanya berjalan tiga bulan. Janu dan Jaxen juga sama, sebab mereka bertiga memang tak pernah serius menjalin suatu hubungan.

"Cuma gue yang deketin Oliv hampir satu tahun tapi belum ada kepastian." Jaxen menghela napas panjangnya dengan wajah yang tertekuk malas. "Tapi, anehnya gue setia deketin dia," lanjutnya semakin terlihat suram.

"Gue punya ide!" seru Janu sambil menjentikkan jarinya, membuat dua manusia itu antusias menunggu lanjutan bicaranya.

"Besok lo tembak dia untuk ke dua kalinya. Kita buat kejutan spesial, sampai Oliv sadar kalau cuma lo yang buat dia nyaman," lanjut Janu.

Harvey menganggukkan kepalanya, sedangkan Jaxen tak bergeming dengan wajah datarnya—meragukan rencana Janu sebab dia takut kalau hal romantis seperti itu semakin membuat hubungan mereka menjauh.

"Nah! Idenya gimana? Gue ngga pernah ngerayain hubungan sampai satu tahun, kalau terlalu biasa takutnya Cleo ngga suka," celetuk Harvey seraya menyulut batang rokok yang ia gigit ujungnya.

Harvey : Help Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang