Bag 39. Fuck reality

3.1K 274 39
                                    

Lelaki itu melangkahkan kakinya dengan sebuah ransel yang ia gendong layaknya mahasiswa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu melangkahkan kakinya dengan sebuah ransel yang ia gendong layaknya mahasiswa. Sebuah rokok dengan aroma mint kesukaannya, sudah bertengger disela jarinya, sesekali berjalan sambil mengembus asapnya ke udara. Aura yang ia pancarkan sejak dari parkiran sangatlah kuat, sampai orang-orang yang ia lewati tidak berkedip menjadikan laki-laki tampan itu sebagai pusat perhatian.

"Lo ngga baca, atau buta?" tanya seorang wanita menghentikan langkah lelaki itu.

Dengan lirikan sinisnya, Harvey memandang sosok itu—tersenyum dengan sudut bibirnya yang mengukir tajam. "Not your bussines, Juliette!"

Juliette melipat kedua tangannya di dada, ia memperhatikan rokok lelaki itu, lalu melirik sebuah palang yang melarang merokok di area yang mereka lewati. Dia tersenyum singkat memandang lelaki itu, lalu merampas rokoknya dan menyesapnya dengan santai.

"Smell good, and i like it."

Harvey tidak peduli, dia hanya melirik tajam lalu melangkahkan kakinya meninggalkan wanita itu. Dia sangat jera dengan tingkah lakunya, yang semakin hari membuatnya kesal.

Namun, entah apa tujuan Juliette, dia membuang rokok itu ke tong sampah lalu menyamai langkahnya di dekat lelaki itu.

"So, you just fucking your girlfriend after our kiss?" tanya Juliette dengan sedikit mencondongkan badannya menatap Harvey.

Harvey tak menghiraukan pertanyaannya, dia terlalu muak bahkan membencinya.

"Gue udah follow akun Twitter lo, anyway. Mind to follow me?"

Harvey jera, ia menghentikan langkahnya memandang wanita itu sangat dingin dan mengintimidasi.

"Gue blok akun lo ... ," ucapnya dengan sedikit jeda. "Berhenti ganggu gue," lanjutnya bersuara datar. Setelahnya, dia memilih pergi dengan melangkahkan kakinya lebih cepat.

Juliette hanya memandang punggung lelaki itu yang semakin menjauhi dirinya, kalau bukan karena Abangnya dia tidak akan bersikap murahan pada lelaki yang sudah punya pasangan, bukan gayanya.

Ting

Juliette melirik layar handphone-nya, lelaki sial itu baru saja mengirimnya pesan.

Idiot brother
Gue baru aja transfer duit bulanan lo, terusin kerjaan lo sampai Harvey hancur!

Juliette menghela napas panjangnya, ia menyimpan handphone-nya di dalam ranselnya.

"Ugh! Fuck! Kalau bukan karena duit, gue ogah jadi murahan, anjing!" racaunya kesal.

Sedikit cerita tentang Juliette, dia adalah anak terakhir dari tiga bersaudara, punya satu Abang yang akhir-akhir ini memberinya ancaman. Dia seorang pemakai ganja, demi mendapatkan pasokan uang untuk membeli kebutuhan tak pentingnya, dia rela melakukan rencana licik dari Abangnya. Sangat disayangkan, dia memilih terlihat murahan daripada berhenti dari hobinya.

Harvey : Help Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang