harvey nalendra, seorang pecandu berat dan ketua dandelion yang ingin keluar dari dunia kelamnya.
rate : 18+
cw // violence, clubbing, drug, harsword, cigarette, alcohol, etc.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu tahun berlalu, murid kelas tiga sudah dinyatakan lulus dengan rata-rata nilai yang sangat memuaskan. Semua orang terlihat senang, dan untuk merayakan hari kelulusan, pihak sekolah menyelenggarakan prom night sebagai bentuk kasih sayang.
Semua orang terlihat berpakaian dengan anggun dan elegan, mereka merias diri dengan tampilan semenarik mungkin, dan pasangan yang sudah ditentukan jauh hari. Acaranya sangat meriah, di aula Pelita Bakti Highschool. Hiasan lampu yang indah turut memeriahkan jalannya acara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makasih ya Alex, mau nganterin gue ke sekolah, padahal bisa bareng sama teman lainnya," ucap Cleobee setelah turun dari mobil hitam milik lelaki Jepang yang sudah lebih baik bicara dengan bahasa Indonesia.
"Sama-sama, nanti kalau mau pulang, bisa hubungi aku––"
"Ehm ... Gak usah, gue pulang sama temen-temen aja, sekali lagi makasih banyak ya!" potong Cleobee.
Lelaki tampan itu hanya tersenyum manis sambil menganggukkan kepalanya, sedangkan Cleobee mulai melangkahkan kakinya menuju aula sekolah.
Dengan langkah yang penuh hati-hati, kakinya berlenggak lenggok menyapa teman-temannya. Tak jarang, mereka memuji kecantikan Cleobee dengan gaun panjang berwarna hitam. Rambut hitamnya tergerai indah, menambah kecantikan Cleobee malam ini.
"Bee! You look great tonight, i like your dress!" ucap Winona dengan antusias sambil merangkul pinggang Cleobee.
Cleobee sangat berterima kasih pada pujian itu, justru wanita itu yang terlihat luar biasa dengan gaun merahnya yang sangat indah.
"Thanks, Wino. I like your dress too," balasnya.
"But ... Where your partner, Bee?" tanya Winona.
Cleobee mengulum bibirnya, netranya melirik seluruh manusia yang berada di dalam aula. Hampir semuanya memiliki pasangan, bahkan teman-temannya pun sama. Sepertinya, memang hanya dia yang tidak ada pasangan sejak lelaki itu pergi meninggalkan dirinya.
