Bag 53. Perfect trip

2.2K 208 35
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu tiba, semua anggota Ride and Art yang berjumlah 25 orang saling beriringan dengan teratur memulai perjalanan pertama mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya hari yang ditunggu tiba, semua anggota Ride and Art yang berjumlah 25 orang saling beriringan dengan teratur memulai perjalanan pertama mereka. Sesuai dengan jadwalnya, rute yang akan mereka tempuh kurang lebih tiga jam, mereka akan membuat tenda di pinggir danau dan selanjutnya ke museum untuk membedah seni. Memikirkannya saja sudah sangat menyenangkan, apalagi melakukannya secara langsung.

Setengah perjalanan, sebagai ketua, Aksa. Dia menghentikan motornya di pinggir jalan yang dikelilingi dengan hutan. Ternyata perkiraan cuaca yang mereka tebak salah, tiba-tiba saja cuaca menjadi mendung—tak memungkinkan melanjutkan perjalanan. Tapi, melihat para anggota yang sangat antusias, Aksa sendiri tidak tega memutar perjalanan.

Jeremy mendongakkan kepalanya menatap langit gelap, ia mengalihkan pandangannya ke Aksa kemudian berkata. "Lanjut aja, Sa! Di depan ada perkampungan, kita bisa neduh di sana sebelum hujan."

Aksa setuju, kalau hanya diam menunggu hujan turun yang ada mereka akan terkena sial. Dia menatap 12 motor di belakangnya, kemudian menatap satu persatu anggotanya. "Kita lanjut sampai ke depan, sekitar 15 menit dari sini ada perkampungan warga."

Semuanya mengangguk setuju, dengan bawaan barang yang lumayan motor itu melaju beriringan mendahului Aksa sebagai ketuanya. Beruntung, mereka melakukan perjalanan karena memang hobi sehingga tak ada yang mengeluh, mungkin hanya Juliette yang berwajah ketus sejak dimulainya perjalanan.

Cleobee semakin erat memeluk pinggang kekasihnya, perjalanan panjang ini terasa menyenangkan meski mereka sering melakukannya. Untuk pribadi introvert seperti Cleobee, kegiatan seperti ini memang melelahkan karena membutuhkan banyak energi, tapi jika dilakukan tanpa paksaan dia menikmatinya.

"Ay, kata Aksa kita ngga bisa satu tenda," ucap Harvey dari balik helm-nya.

Cleobee mengernyitkan dahinya, menatap lelaki itu heran lalu menjauhkan badannya. Gemas, ia menepuk pelan punggung lelaki itu, "Gila kamu! Buat apa kita satu tenda? Aku mau sama Wino dan Sonya."

"Ya, supaya kita bisa memanfaatkan waktu berdua." Harvey menjawabnya.

"Tolong, ya! Harvey Nalendra, ini camping kelompok bukan couple camping!" seru Cleobee.

Harvey terkekeh pelan mendengar balasan kekasihnya. "Kalau anniversary Minggu lalu kamu ngga lupa, seharusnya kita bisa menikmati perfect date."

Cleobee tak bergeming, dia hanya berwajah datar dan melonggarkan rangkulan tangannya di perut Harvey.

"Oh ... Salah aku, ya?" tanya Cleobee memancing.

Harvey terdiam, bukankah sangat berbahaya melanjutkan obrolan itu? Seorang wanita paling tidak senang disalahkan, meski sebenarnya memang salah. Daripada mencari penyakit, lebih baik mencegahnya sebelum cerita lama kembali diungkit sampai membuat wanita itu menang.

Harvey menghela napas panjangnya, kemudian menarik gas motornya dan melaju dengan kecepatan tinggi. Dia bahkan mendahului lainnya, demi mengalihkan pertanyaan kekasihnya yang dapat memicu perdebatan besar.

Harvey : Help Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang