SW - 2

28.3K 3K 229
                                    

Jaemin hanya terduduk dilantai penjara yang dingin. Kedua tangannya memeluk lututnya dan pandangannya hanya menatap cahaya yang masuk dari celah jendela didepannya.

Kulitnya kusam dan rambutnya kasar serta berantakan. Dia hampir tak pernah memikirkan dirinya. Setiap hari hanya menangis dan merasa waktu begitu lambat berlalu.

Beragam fikirkan terus menyelimutinya. Akan seperti apa nasibnya setelah ia keluar. Tentang kerasnya hidup di negaranya, dimana ia akan sulit menata hidupnya dengan riwayat yang ia miliki.

Semuanya hancur. Belum lagi atas rasa bersalah yang akan seumur hidup menghantuinya. Tentang bayi tak berdosa yang harus hidup tanpa sosok Ibu akibat kelalaiannya.

Hari itu dia memaksa melakukan operasi ditengah kondisinya yang tertekan. Dan semuanya menjadi hancur.

Sudah empat bulan dia mendekam dipenjara. Hanya Yoona yang rutin mengunjunginya dan membawakan makanan. Wanita itu memulai usaha katering untuk hidupnya.

Kepalanya menoleh saat mendengar suara denting besi pertanda pintu tahanannya terbuka. Dia sontak berdiri dan melihat seorang petugas datang.

“Ada kunjungan untukmu” Ucap petugas itu.

Alis Jaemin bertaut, padahal Yoona baru kemarin mengunjunginya. Dan Ibunya bilang tak bisa sering menjenguk Jaemin. Lalu siapa yang datang? Dia tidak berharap bahwa rekan dokternya akan datang.

Langkah kaki Jaemin terhenti saat melihat sosok Jeno duduk pada kursi diruang jenguk, satu kakinya bertumpu pada kaki lain dan kedua tangannya masuk pada saku celana.

Apa yang membuat Jeno datang menemuinya? Apa lagi yang pria itu inginkan? Padahal Jaemin sudah merasa bersalah, harusnya dia mendengar cacian lagi dari Jeno yang justru akan menambah jatuh mentalnya?

Jaemin akan selalu tertunduk setiap bertemu Jeno. Ia sangat takut, malu dan merasa bersalah pada pria itu. Dia bawa tubuhnya duduk pada kursi didepan Jeno.

“Penjara sangat dinginkan? Tidak seperti ruanganmu” Ucap Jeno dengan senyum miring.

“Ada apa Tuan menemuiku? Untuk memyumpahiku lagi?” Tanya Jeno membuat Jeno berdecih.

“Kau tidak sepantasnya bersikap seperti itu padaku. Jika kau bisa, kau harusnya tunduk dibawah kakiku” Dengus Jeno.

Jaemin hanya bisa menjilati bibirnya, dia tak tahu harus bereaksi seperti apa untuk saat ini. Jeno akan selalu menyimpan dendam kepadanya. Jadi dia hanya akan menuruti apapun yang dilakukan pria itu.

“Kau ingin bebas?” Tanya Jeno, sontak saja pertanyaan itu membuat Jaemin terkejut.

Bibir tipis Jeno mengulum senyum melihat raut wajah terkejut Jaemin yang sangat jelas. Matanya membulat dan secercah harapan muncul disana.

“Apa yang Tuan inginkan?” Tanya Jaemin

“Kenapa kau bertanya begitu?” Jeno balas melempar tanya.

“Aku menghilangkan nyawa istri Tuan dan Tuan juga yang menjebloskan ku ke penjara, lalu Tuan datang dan melemparkan pertanyaan seperti itu, bahkan kedatangan Tuan menemui pembunuh istri Tuan sudah mencurigakan” Cecar Jaemin membuat Jeno mengulum senyum miring.

“Mudah saja, aku bisa membebaskanmu dengan syarat...” Ucap Jeno membuang pandangannya, menunjukkan sikapnya yang dingin dan angkuh.

“Menikah denganku”

Dan ucapan itu membuat Jaemin semakin terkejut. Apa permainan yang direncanakan Jeno?

Jaemin tidak bodoh, pasti ada sesuatu yang membuat Jeno mendadak menemuinya dan mengatakan hal yang sangat mengejutkan ini.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang