SW - 24

30.4K 3K 255
                                    

Yoona nampak diam menggendong Woobin sementara Jaemin masih sibuk membereskan barang-barang yang harus ia bawa pulang kembali. Bayi itu nampak tenang dalam gendongan sang nenek seraya menyesap buah apel ditangannya.

“Papa hmmm” Panggil Woobin dengan sebuah helaan nafas seraya membuang apelnya ke sembarang.

“Woobin, kenapa di buang?” Tanya Yoona

“Papa” Rengek Woobin

“Aigoo, kenapa selalu manja pada Papamu?” tanya Yoona gemas seraya menciumi pipi Woobin.

“Sudah, Bu. Ayo pulang” Ajak Jaemin.

“Biar Ibu saja, dia ingin di gendong Papanya” ucap Yoona seraya menyerahkan Woobin untuk di gendong oleh Jaemin.

Pria itu menghela nafas lalu tersenyum dan meraih Woobin dari gendongan sang nenek. Baru saja keduanya bersiap untuk keluar, pintu ruang rawat Woobin terbuka, menampilkan Jeno dengan pakaian formalnya seperti biasa.

“Ahjussi” Pekik Jaemin bingung.

“Papa...” Panggil Woobin menunjuk Jeno.

“Mau pulang sekarang?” Tanya Jeno masuk ke dalam.

“Iya, Ahjussi kenapa datang? Tidak ke kantor?” Tanya Jaemin.

“Kebetulan aku sedang tidak sibuk, jadi pulang denganku saja. Ibumu jika mau pulang biar dengan supir. Kau...”

“Pulang bersamaku saja” Ucap Jeno dengan wajah gugupnya, sebenarnya dia sedikit gengsi mengucapkan itu.

“Ooh, baiklah” Jawab Jaemin setengah bergumam.

Jeno menerima tas milik Woobin yang di sodorkan Yoona. Wanita itu keluar lebih dulu kemudian Jaemin, Jeno dan Woobin menyusul. Sang dominan mengekori tubuh mungil suaminya.

“Woobin!”

Ketiganya menoleh saat mendengar sebuah suara memanggil Woobin, dapat mereka lihat Guanlin berlari seraya menjinjing paperbag. Pria jangkung itu nampak terengah setelah berlari.

“Ada apa Guanlin?” Tanya Jaemin.

“Lihat! Dokter belikan mainan karena Woobin sudah sembuh” Tutur Guanlin menyodorkan mainan yang ia bawa.

Jelas saja perlakuan dokter itu membuat Jeno membulatkan matanya, dia menatap Guanlin galak, tapi selalu saja, pria jangkung itu mengabaikannya.

“Guanlin, kau tidak perlu melakukan ini” Ucap Jaemin.

“Ah, tidak apa-apa. Untuk anak sahabatku” Jawab Guanlin kembali menyodorkan paperbag itu hingga Jaemin menerimanya.

“Terima kasih Dokter” Jawab Jaemin dengan nada manjanya yang khas membuat Jeno memutar bola matanya.

“Ekhem!”

Keduanya menoleh saat melihat Jeno mendekhem dengan wajah datarnya.

“Repot sekali membelikan anakku mainan, aku bisa belikan sepuluh” Oceh Jeno.

“Aku membelikan Woobin karena Jaemin, Tuan” Sahut Guanlin

“Mau cari perhatian dengan suamiku atau bagaimana? Ku perhatikan sejak Woobin di rawat di sini, kau sering sekali cari perhatian dengan Jaemin” Omel Jeno membuat alis Jaemin bertaut bingung.

“Ahjussi” Jaemin melerai.

“Haechan dan Renjun mana?” Tanya Jaemin kemudian.

“Mereka ada jadwal operasi” Jawab Guanlin.

“Kalau begitu titip salam pada mereka”

“Tentu, kapan-kapan, ayo pergi makan bersama seperti dulu. Kali ini bersama Woobin. Pasti akan sangat seru”

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Where stories live. Discover now