SW - 14

26.9K 2.8K 203
                                    

Jeno turun dari lantai atas menggendong Woobin, dia lihat Jaemin tengah menata meja makan dengan menu masakannya hari ini. Wajah suaminya masih nampak datar dan dingin bahkan luka lebam di bibirnya belum tampak pudar.

Jaemin dengan sigap menggendong Woobin yang sudah tertawa begitu melihat Jaemin.

Senyumnya baru terukir saat Jaemin bermain dengan Woobin, dia kecupi sayang pipi tembam bayi mungil itu seraya berjalan menuju halaman belakang untuk memandikan Woobin.

Jeno hanya bisa menghela nafas melihat Jaemin tampak sangat takut melihatnya. Dia putuskan untuk duduk dan menikmati sarapannya.

Jaemin masuk kembali ke dalam rumah mewah Jeno dan melihat suaminya tak ada disana. Mungkin sudah pergi bekerja. Bibirnya lantas menghembuskan nafas lega.

Tapi Jaemin dibuat terkejut saat dia masuk kamar dan melihat Jeno berdiri didepan kaca tengah merapikan penampilannya.

Jeno menoleh saat mendengar suara pintu terbuka, tapi Jaemin juga dengan cepat memalingkan wajahnya. Dia berlalu masuk ke kamar Woobin.

Jeno menghembuskan nafas berat lalu menggeleng. Dia kemudian berjalan keluar dari kamar untuk berangkat bekerja.

Sementara Jaemin setelah memandikan Woobin pun memutuskan pergi berbelanja karena kebutuhan di kulkas mulai menipis.

Langkah kaki Jaemin tampak santai setelah turun dari mobil yang berada di parkiran menuju sebuah supermarket.

“Jaemin?”

Kepalanya menoleh saat mendengar sebuah suara memanggilnya. Dari jarak tiga meter di sampingnya ada Sungchan yang selalu nampak rapi dengan pakaian formalnya. Dia lihat pria itu tersenyum kemudian berjalan menghampirinya.

Raut wajah terkejut jelas tercetak di wajah pria jangkung itu melihat wajah Jaemin terdapat luka lebam.

“Hei, kau baik-baik saja?” Tanya Sungchan menunduk hendak melihat wajah tertunduk Jaemin.

“Aku baik-baik saja Hyung” Jawab Jaemin dengan senyum kecut.

“Apa yang terjadi sampai Jeno seperti ini padamu?” tanya Sungchan kemudian

Jaemin sontak mendongakkan kepalanya saat mendengar penuturan pria itu. Dari mana Sungchan tahu jika pelaku yang membuat wajahnya lebam adalah sang suami?

Ah~ tentu saja. Sangat mudah ditebak mengingat sikap Jeno yang begitu dingin dan keras padanya.

“Tidak Hyung, biasalah” Jawab Jaemin sekenanya.

“Kenapa kau mau menikah dengan dia Jaemin? Kau hanya mengantarkan dirimu pada kematian” Lirih Sungchan pilu membuat Jaemin lagi-lagi mengulum senyum kecut.

“Lebih baik dari pada di penjara”

“Aku tak tahu bagaimana ke hidupan di penjara. Tapi bukankah kau lebih baik disana dan menyelesaikan hukumanmu? Kau bisa hidup lebih baik setelah keluar dari sana” Oceh Sungchan, mendengar penuturan pria jangkung di depannya membuat Jaemin hanya bisa menghela nafas berat.

“Aku tak menyangka jika Jeno berani berbuat sampai sejauh ini. Dia benar-benar buta akan kebencian” Gumam Sungchan memalingkan wajahnya.

“Tidak apa-apa. Lagi pula itu kesalahanku”

“Sefatal apa kesalahanmu sampai dia harus melukaimu seperti ini? Ck...” Sungchan berdecak dengan pandangan meremehkan.

“Apa karena dia sudah membebaskanmu maka dia berhak melakukan apapun sesuka hatinya?” Tanya Sungchan membuat Jaemin tak tahu harus menjawab apa.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Where stories live. Discover now