SW - 13

25.9K 3K 416
                                    

Mobil milik Jeno terparkir di depan rumah makan tempat Jaemin bekerja. Dia turun dengan rahang mengeras, dia lirik jam tangan dimana waktu menunjukkan pukul setengah satu siang.

Waktu yang pas karena di jam ini pengunjung ramai.

Tadi malam, Lucas mengiriminya pesan sebuah lokasi dan meminta Jeno memeriksa sendiri apa yang dilakukan suaminya disana.

Sejak pagi, memang Jeno berusaha biasa saja. Seperti tak menaruh curiga pada Jaemin, karena biasanya Jaemin menyiapkan sarapan dan rumah tampak rapi, saat dia pulang juga Jaemin dan Woobin sudah mandi dan segar.

Yang ada di pikirannya saat ini adalah, Jaemin diam-diam berselingkuh dan bertemu pria itu disini. Bahkan pernikahan mereka baru memasuki bulan ke tiga.

Apakah Jaemin seberani itu?

Jeno mendorong pintu agar terbuka lalu dia masuk. Matanya mengedar ke seisi rumah makan dan langsung melihat Jaemin membawa nampan makanan seraya menggendong Woobin.

Perasaan pria itu langsung bergemuruh, melihat bagaimana Jaemin tersenyum ramah seraya meletakkan menu yang ia bawa ke atas meja dan bagaimana para pengunjung menyapa Woobin yang tersenyum salah tingkah.

Tangannya dibawah langsung mengepal erat dengan rahang mengeras. Tanpa basa-basi, dia langsung melangkah menghampiri Jaemin.

Pria itu masih tersenyum kemudian berpamitan pada pelanggan untuk kembali bekerja, saat dia menoleh langsung dihadapkan oleh Jeno yang berdiri didepannya. Sontak saja Jaemin tercekat dengan mata membola.

Nampan yang ia pegang jatuh ke lantai hingga memicu perhatian pengunjung lain. Woobin dengan senyum cerahnya melihat sang Daddy, tangannya bergerak menarik-narik kain jas sang Daddy.

“A-Ahjussi” Pekik Jaemin dengan wajah pucat

Jeno tak mengatakan apapun, dia langsung menarik Jaemin untuk keluar dari sana membuat para pengunjung memekik takut, kaget dan bingung.

Jaemin meringis merasakan pergelangan tangannya yang dicengkram terlalu kuat oleh Jeno. Pria itu menariknya dengan kasar, dia membuka pintu mobil disebelah kemudi lalu mendorong Jaemin masuk.

Dengan cepat dia mendudukan dirinya pada kursi kemudi lalu melakukan mobilnya dengan kecepatan yang tak biasa.

Jaemin hanya diam di dalam mobil seraya mengusapi pergelangan tangannya yang memerah. Jantungnya berdetak sangat cepat dengan wajah pucat, melihat raut wajah Jeno tampak marah, sepertinya Jeno bisa berlaku kasar kali ini.

Mobil milik Jeno tiba di halaman rumahnya, dia langsung turun dengan cepat dan membuka pintu tempat Jaemin duduk, dia langsung menarik pergelangan tangan Jaemin lagi dengan kasar, dia dorong tubuh mungil itu setibanya mereka didalam rumah.

“Bawa Woobin ke kamarnya” Titah Jeno dengan suara berat.

Jaemin gemetar bukan main mendengar suara itu. Wajahnya sudah memerah dan dalam hatinya terus berdoa, dia membayangkan apa yang akan Jeno berikan sebagai hukuman padanya.

Dia akui dia sangat salah dan lancang untuk nekat bekerja tanpa sepengetahuan Jeno. Tapi dia butuh pekerjaan itu.

Jeno masuk ke dalam kamar, dia langsung menutup kamar penghubung dengan kamar Woobin lalu menatap Jaemin tajam.

BUGH!!

“AKH!!” Jaemin langsung tersungkur jatuh saat Jeno telak melayangkan tinju ke wajahnya, tepat mengenai sudut bibirnya dan membuat kepalanya terbentur besi tepian ranjang.

Pusing langsung menyerang Jaemin akan serangan Jeno yang tak ia duga. Dominan itu seolah tak memberinya nafas, dia langsung menarik kerah kaos Jaemin. Dengan cepat Jaemin menutupi wajahnya sebelum Jeno memukulnya lagi.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Where stories live. Discover now