SW - 38

27.5K 2.5K 112
                                    

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Jeno baru saja keluar mengenakan handuk menutupi tubuh setengah telanjangnya. Matanya menangkap Jaemin tengah mengganti sprai akibat sisa percintaan mereka tadi malam.

Jeno lantas melangkah menuju lemari untuk memakai baju, disela langkahnya dia sempatkan menggelitik pinggang sang suami yang memunggunginya.

“Ah, Ahjussi” Pekik Jaemin menggeliat, Jeno hanya melontarkan tawa tanpa menoleh, dia membuka lemari dan mencari setelan santai untuk pagi ini.

“Ah, Iya sayang” Ucap Jeno seraya berbalik.

“Apakah menurutmu kita harus pergi berbulan madu?” Tanya Jeno, dia melangkah mendekati Jaemin kemudian memeluk tubuh mungil itu dari belakang.

“Ahjussi, pakai baju dulu” Ucap Jaemin berusaha mepelaskan pelukan suaminya, tapi Jeno yang jahil justru semakin mengeratkan pelukannya, dia menghembuskan nafasnya sensual di telinga Jaemin membuat submissive itu bergidik dengan mata terpejam, merasakan gairahnya memuncak.

“Nghh Ahjussi” Desah Jaemin.

“Woobin belum bangun, masih sempat raw sex” Ucap Jeno dengan suara beratnya membuat Jaemin sontak membelalakkan matanya, dia melongok kebelakang dimana suaminya berada, melemparkan tatapan kaget dan takut.

“Ahjussi!”

Jeno dengan cepat membalik tubuh Jaemin dan langsung menduselkan kepalanya pada ceruk leher Jaemin sedang satu tangannya masuk ke dalam kaos yang di kenakan suaminya dan langsung bermain pada puting sang submissive.

“Sshh Daddy, stop it Hhhh” Desah Jaemin, namun matanya terpejam menikmati rangsangan sang suami.

“Aku suka panggilan itu” Ucap Jeno, matanya terpejam tapi bibirnya tak henti mencumbu perpotongan leher suaminya.

Jeno terus mendorong tubuh Jaemin hingga akhirnya pria itu pasrah diatas ranjang, Jeno langsung naik mengukung tubuh Jaemin, bibirnya naik menjilati pipi dan telinga Jaemin.

“Papa...” Ucap Woobin berdiri diambang pintu. Pasangan suami itu sontak membuka mata saat mendengar suara sang putra, keduanya menoleh dan melihat Woobin sudah berdiri menatap keduanya dengan mata membulat lucu.

“Papa anan papaaa” Woobin menangis saat melihat Jeno berada di atas tubuh sang papa, bocah berusia hampir dua tahun itu langsung berlari, Jeno dan Jaemin pun langsung terperanjat. Mereka turun dari atas ranjang dengan kepanikan.

“Papatuuu” Tangis Woobin seraya memukuli Jeno.

Wajah keduanya memerah saat putra mereka tengah memergoki keduanya bercumbu apalagi Woobin kini sudah menangis. Jaemin dengan cepat menggendong Woobin.

“Hei, sayang” Ucap Jaemin menenangkan putranya.

Sementara Woobin masih menangis dan menatapi sang Daddy dengan tangan memukul udara. Dia kira, Jeno tengah melakukan sesuatu untuk menyakiti Papanya.

“Papatuu” Rengek Woobin kemudian memeluk leher Jaemin.

Jaemin menarik nafas dalam kemudian melihat sang suami dengan wajah paniknya. Setelahnya keduanya tertawa, Jaemin memukul lengan suaminya pelan.

“Gagal” Ucap Jeno lirih.

“Sudah sana pakai baju” Titah Jaemin mendorong pelan tubuh suaminya.

Jeno pun akhirnya memutuskan untuk memakai baju seraya menatap area selatannya yang menyembul di balik handuk. Dia usap rambutnya dengan helaan nafas lalu menoleh ke arah Jaemin yang berjalan keluar untuk memandikan putranya.

“Papa tu pain?” Tanya Woobin pada Jaemin seraya menunjuk ke arah kamar saat keduanya turun hendak mandi.

“Tidak Sayang, Daddy tadi hanya sedang... Uhm, Papa sakit” Jawab Jaemin, dia bermonolog diakhir kalimatnya seraya memijat tengkuknya.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Where stories live. Discover now