SW - 45

23.9K 2.6K 294
                                    

Keributan kembali pecah setelah pernyataan Winter, suasana ruang sidang mendadak menjadi ricuh, Jaemin menunduk dan meremat kuat kaosnya, menahan tangisnya untuk tak pecah, sejujurnya dia sudah sangat rapuh.

Puncak kekecewaannya sudah pada tahap dimana dia tak lagi bisa bereaksi apapun karena otaknya terlalu berat menerima fakta yang baru dia temukan.

Sementara sang dominan, mengepalkan erat tangannya mendengar balasan Winter. Ternyata, ada masa lalu dibalik perbuatan wanita itu. Jeno tak menyangka, jika Winter benar-benar belum bisa merelakannya atau mungkin tepatnya, wanita itu menyimpan dendam padanya.

Kini bukan hanya Karina. Tapi Jaemin juga menjadi dampak keegoisan wanita itu.

Yoona sudah sesenggukan seraya menggendong Woobin, bocah kecil itu menoleh ke arah sang nenek lalu menatap orang di sekitarnya, dia tak tahu apa-apa hanya berakhir menyesap ibu jarinya. Lalu satu tangan lain memukul lengan sang Daddy yang duduk disebelahnya.

“Tu papa” Ucap Woobin menunjuk Jaemin yang masih duduk di kursi didepan hakim.

Kericuhan perlahan mereda dan persidangan kembali di lanjutkan, meski berakhir sengit tapi akhirnya, hukuman jatuh kepada Winter.

“Dengan adanya bukti dan keterangan para saksi, ditetapkan bahwa motif pelaku adalah pembunuhan berencana” Ucap Jaksa.

“Dokter Kim bukan hanya melakukan pembunuhan berencana, dia bisa saja menghilangkan nyawa bayi itu, tapi Dokter Kim juga menimbulkan kerugian bagi orang lain seperti Perawat dan mantan Dokter Lee” Tambah Jaksa.

Mendengar ucapan Jaksa membuat Jaemin kian gemetar, dia hampir saja jatuh pingsan, wajahnya sudah memucat. Dia gemetar karena mencoba menahan segala luka, dia bertahan semampunya sampai dia mendapat keadilan.

Setelah melakukan perundingan dengan hakim lain, akhirnya Hakim mengambil keputusan.

“Baiklah, berdasarkan bukti dan keterangan para saksi, Dokter Kim resmi di jatuhi hukuman penjara seumur hidup dan status dokternya dicabut” Ucap Hakim disusul dengan suara ketukan palu sebanyak tiga kali.

Kericuhan kembali terjadi di ruang sidang, mereka bisa menghela nafas lega dengan senyum, Haechan tersenyum disela tangisnya seraya menggenggam jemari Renjun. Mereka ikut meluapkan setelah mendengar hukuman untuk Winter.

Pada akhirnya, Jaeminlah yang paling pantas untuk meluapkan kebahagiaan ini. Jeno langsung beranjak dari kursinya, dia langsung menghampiri sang suami dan Jaemin dengan cepat berbalik lalu mendekap tubuh Jeno erat.

Dia menangis sesenggukan hingga nafasnya sesak, wajahnya memerah padam dengan air mata yang tak henti mengalir membasahi pipinya. Dia luapkan semuanya, tentang kebahagiaan yang dibalut rasa sakit setelah keputusan hakim.

Bahkan Jeno pun tak bisa memendam perasaanya, dia memeluk Jaemin dengan wajah memerah, tak dapat dia tahan emosinya hingga air matanya ikut jatuh.

“Aku minta maaf. Sungguh aku minta maaf” Ucap Jeno disela tangisnya, berbaur dengan raungan Jaemin.

Jaemin terus meraung dalam dekapan suaminya, dia menggeleng melampiaskan hancurnya. Dia mendapatkan keadilan itu, tapi tidak dengan perjuangan dan mimpinya. Semua telah gugur tanpa tersisa, hanya tinggal kenangan bagi Jaemin.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Mobil milik Jeno terhenti didepan halaman rumah Jaemin. Yoona lebih dulu turun di kursi depan, sementara di kursi belakang ada Jeno dan Jaemin. Sang dominan menoleh dan melihat Jaemin hanya diam dengan pandangan kosong.

Mungkin, Jaemin sudah lelah menangis dan meraung. Tapi dalam hatinya, Jaemin masih merasakan sakit yang teramat dalam. Air matanya menetes lagi, dia sudah tak bisa menangis karena rasa sakitnya sudah tak terbendung.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang