SW - THE WEDDING

25K 2.6K 362
                                    

Woobin langsung meronta dalam gendongan Jeno saat melihat Jaemin datang. Sang submissive lantas menghampiri sang suami dan menggendong Woobin yang terus merengek.

“Ada apa Dokter Kim?” tanya Jaemin setelahnya dia menatap suaminya.

“Hah, uhm tidak ada. Hanya kebetulan lewat dan menyapa ‘mantan’ suami pasien kita dulu” Jawab Winter menekan kata ‘mantan’ dengan senyum mengejek.

“Papa mam” Rengek Woobin memukuli pundak Jaemin, mengajak sang Papa untuk pergi.

“Anak itu sepertinya dekat denganmu. Tidak pasti tidak tahu jika kau yang sudah membunuh Ibunya” Kekeh Winter.

“Berani sekali kau bicara begitu lantang didepan suaminya” Sahut Jeno marah.

“Yeobo, sudahlah” Sahut Jaemin cepat seraya tangannya melingkari pinggang sang suami membuat Jeno menoleh dengan wajah kaget yang begitu kentara.

Barusan apa? Jaemin memanggilnya apa?
Yeobo? Yang mana maksudnya panggilan sayang untuk pasangan yang sudah menikah? Apa Jeno tak salah dengar?

Bukan hanya Jeno, bahkan Winter juga sama kagetnya. Matanya mendelik seolah hendak keluar saat mendengar dan melihat bagaimana Jaemin bertingkah manja pada suaminya.

“Kita tidak ada waktu, kita masih harus mengurus acara resepsi kita. Ayo” Ajak Jaemin tersenyum.

“Re-resepsi? Maksudnya kalian mau menikah?” Tanya Winter bingung, membuat Jeno dan Jaemin menoleh.

“Iya Dokter Kim, kami akan melangsungkan resepsi karena pernikahan kami sebelumnya private. Maaf ya, tidak bisa mengundang Dokter Kim. Karena, aku rasa juga kita tidak cukup dekat” Ucap Jaemin dengan senyum.

“Papa mam” Teriak Woobin kesal, sejak tadi dia di abaikan hanya berakhir menyesap kerah kaos sang Papa hingga basah.

“Iya, Sayang. Ayo kita cari makanan” Ucap Jaemin menenangkan putranya.

“Ayo, Yeobo” Ajak Jaemin, dia bawa tangannya untuk menggenggam jemari sang suami lalu menarik pria yang lebih besar darinya untuk pergi.

Jeno hanya melempar seringai ke arah Winter lalu menurut saat tubuh mungil sang suami membawanya pergi. Mengabaikan Winter yang masih terkejut bukan main akan berita yang ia dengar.

Tautan tangan keduanya terlepas setelah mereka menjauh dari Winter. Tapi Jeno masih menyimpan beribu pertanyaan akan maksud Jaemin tadi memanggilnya Yeobo. Dia tatap punggung sempit suaminya yang asik berbincang dengan putra mereka.

“Jaemin” Panggil Jeno membuat tubuh mungil itu berbalik.

“Iya Ahjussi” Jawab Jaemin denga senyum polosnya.

“Bisa panggil aku seperti tadi?” Pinta Jeno.

Iris hitam Jaemin bergerak kesembarang menunjukkan dia tengah berfikir. Apa yang terjadi dengan suaminya, tiba-tiba meminta di panggil?

“Ahjussi?” Tanya Jaemin.

“Bukan, yang tadi. Saat bersama Dokter Kim” Sahut Jeno.

“Kenapa? Ahjussi tidak suka? Maaf, jika aku lancang” Ucap Jaemin dengan wajah sendu serta kepala tertunduk.

Takut jika dia melewati batasan dan membuat Jeno tak nyaman. Jika bisa di katakan, dia masih menyimpan sedikit trauma dan ketakutan sebenarnya terhadap sang suami. Maka dari itu dia sering membatasi sikap dan kata-katanya. Masih takut akan Jeno yang dingin dan kejam.

“Tidak, justru aku suka. Panggil lagi aku seperti itu” Ucap Jeno dengan senyum simpul membuat Jaemin mendongak.

“Uhm. Tidak mau” Sahut Jaemin cepat.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang