52. Mengembalikan Atha

94 14 1
                                    

Tepat jam tiga setelah Atha bangun dari tidurnya, Rizky sudah menyiapkan motornya di luar dan Shanti berada di kamar orang tua Atha bersama dengannya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Tepat jam tiga setelah Atha bangun dari tidurnya, Rizky sudah menyiapkan motornya di luar dan Shanti berada di kamar orang tua Atha bersama dengannya. Rizky benar-benar akan menyerahkan Atha kepada Randa, memberikan Atha menjadi adik Randa seutuhnya.

Bukan Rizky tidak menginginkan menjadi seorang kakak untuk Atha, tapi keadaan yang membuatnya harus melakukan. Randa dan Rizky sudah bersama-sama selama 12 tahun menjadi adik kakak angkat. Randa sudah banyak berjasa atas kehidupan Atha, Rizky bersyukur karena Atha diadopsi oleh keluarga Randa yang menyayanginya setulus hati.

"Dek, ayok berangkat. Entar keburu sore," teriak Rizky dari luar.

Rizky dan Shanti mereka keluar dengan tas yang digendong oleh Atha. "Lama amat sih, ngapain?" tanya Rizky sinis.

"Ayo buruan, kakak anterin," tambahnya.

Tanpa respons apapun setelah menyalimi tangan Shanti sebagai neneknya, Atha naik dan duduk di jok belakang motor Rizky.

"Jangan ngebut ya, Kak," pinta Atha setelah duduk.

"Lo pegangan aja, gak bakalan jatuh kok. Gue udah mahir bawa motor," jawab Rizky kemudian berlalu membelah jalanan kota menuju rumah Randa untuk mengantarkan Atha.

Sedangkan di tempat lain, Randa berada di dalam kamarnya merasa kehilangan seseorang. Biasanya ia akan berdebat dengan Atha tentang masalah apapun yang terjadi, jika kakak adik tidak berdebat, belum bisa dikatakan kakak beradik.

"Dulu gue ngapain coba? Hh ...," gumam Randa melihat foto masa kecilnya bersama Atha.

"Lo anak tunggal, Ran. Lo harus sadar, lo tuh gak gak punya adik. Dia adik orang," monolog Randa.

"Lo cuma kakak angkat yang dulu tolol banget pake segala ngangkat si Atha jadi adik lo," tambahnya.

Randa meletakkan fotonya. Kemudian bangkit berjalan keluar kamar. Saat keluar dari kamar, ia berpapasan dengan Delisha di ambang pintu.

"Sialan, ngagetin aja lo!" kata Delisha kaget setengah Randa membuka pintu.

"Lebay banget lo. Ngapain ke kamar gue?" tanya Randa sinis.

"Gue mau tinggal di sini, di kamar lo ya," jawab Delisha membuat Randa ternganga.

"Tinggal di kamar gue?" Randa menunjuk dirinya. Delisha mengangguk.

"Heh, Delisha Thara Nasyitha! Anda itu seorang perempuan dan saya adalah seorang laki-laki. Enak aja lo tidur di kamar gue. Kalau gue punya hasrat terus gue ngapa-ngapain lo gimana? Ya meskipun lo itu sepupu gue," kata Randa.

"Cih, siapa juga yang mau sekamar sama lo, bodoh! Punya sepupu gini amat pemikirannya. Lo pindah kamar gue yang tinggal di kamar lo. Gitu maksud gue!"

"Ogah banget gue pindah kamar. Ini kamar gue ya, udah sih lo ngerepotin tahu gak. Mendingan lo balik lagi aja deh sana ke New York, ribet lo di Indonesia." Randa bersedekap dada di ambang pintu menghalangi Delisha agar tidak masuk.

Why Me? [LENGKAP]Onde histórias criam vida. Descubra agora