82. Hari Pelaksanaan

87 4 0
                                    

Malam yang gelap dengan turunnya rintikan hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang gelap dengan turunnya rintikan hujan. Atha membaringkan tubuhnya di atas kasur menatap langit-langit, dengan menjadikan tangannya sebagai bantal.

Selepas mandi, ia membuat secangkir teh untuk menghangatkan tubuhnya. Tak ada pilihan lain, Atha dan Alta menerobos hujan itu untuk pulang. Karena semakin ditunggu, hujan semakin deras. Hari semakin malam dan Atha tidak nyaman dengan kondisinya, yang hanya berduaan di rumah kosong dengan seorang gadis.

Atha mengukir senyuman, entahlah apa yang membuat dirinya tersenyum. Kemudian mengubah posisinya menjadi duduk, dan mengambil cangkir teh buatannya.

"Lo cinta pertama gue, Alta. Lo berhasil buat gue jatuh cinta," gumamnya.

Kemudian berjalan ke arah jendela. Memandangi kota yang indah yang dibasahi air hujan. Atha masih tinggal sendiri di apartemen pemberian pak Aidan. Ia masih ingin merasakan kesendiriannya, meskipun hatinya ingin kembali ke rumah penuh derita itu.

Drtt!!! Drtt!!!

Getaran ponsel mengalihkan perhatiannya, "Kak Ikky" tulisan yang berada di layar ponselnya. Tanpa pikir panjang lagi, Atha menerima sambungan itu. Kebetulan juga, Atha merindukan sosok kakak ini yang sudah lama meninggalkannya.

"Kenapa, Kak?" tanya Atha. Duduk di kursi belajar.

"Dek, kak Ikky besok mau tes UTBK, doain kakak ya. Biar bisa masuk fakultas kedokteran, kakak janji, kalau kakak bisa kuliah kedokteran sampe lulus, kakak bakalan jadi dokter pribadi Acha sampe Acha sembuh," ucap Rizky dari sebrang.

Atha hanya mengukir senyum. Ketika mendengar hal itu, namun juga ia mengingat ucapan dokter.

"Good luck ya, Kak. Semoga impian kak Ikky bisa terwujudkan," balas Atha dengan senyuman palsu.

"Kamu baik-baik aja kan, Dek?" tiba-tiba saja pertanyaan itu Atha dapatkan dari Rizky. Mana ada Atha baik-baik saja, dunianya sedang hancur saat ini. Hidupnya sedang terancam bahaya.

"Kak Ikky gak usah khawatir, Acha di sini baik-baik aja kok. Yaudah, Kak. Acha harus tidur, semoga besok dilancarkan urusan kak Ikky ya."

Setelah berucap demikian, Atha segera menekan tombol untuk mengakhiri obrolannya dengan Rizky.

***

Pagi hari telah tiba, seorang Rizky yang biasa bangun jam 10 pagi jika di hari libur, kini sudah terlihat rapi sejak pukul 5 tadi. Waktu sudah menunjukkan pukul 05:20, ia mendapatkan jadwal tes UTBK di sesi pertama, pagi hari pukul 06:45.

"Calon sarjana kedokteran siap bersaing hari ini. I hope, i can do it," monolog Rizky.

Ia melangkah keluar dari kamarnya, tak lupa ia berpamitan dan meminta doa kepada Shanti selaku neneknya. Karena hanya ada neneknya saja yang masih ada di muka bumi ini.

Why Me? [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang