81. Rumah Kosong

95 8 0
                                    

Raut kecewa terukir di wajah Bu Mariam, ia mengembuskan napasnya dan meletakkan secarik kertas dengan kasar di atas mejanya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Raut kecewa terukir di wajah Bu Mariam, ia mengembuskan napasnya dan meletakkan secarik kertas dengan kasar di atas mejanya. Bu Mariam menatap Atha dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Maafin saya, Bu. Saya gak bermaksud buat kabur dari olimpiade ini, saya benar-benar minta maaf atas semuanya, Bu," ucap Atha penuh rasa bersalah. Karena ia telah meninggalkan olimpiade, tanpa izin dari Bu Mariam yang selaku pendamping dari sekolahnya.

"Tidak seharusnya kamu meninggalkan kompetisi ini tanpa sepengetahuan ibu, Atha. Kamu bukan cuma mempermalukan ibu, tetapi juga sudah mempermalukan nama baik sekolah SMA Cinta Bangsa." Bu Mariam terlanjur sangat kecewa dengan Atha yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar.

Aqilla dan Arzan yang merupakan tim olimpiade kimia bersama Atha, hanya bisa mendengarkan amarah Bu Mariam kepada Atha. Mereka juga sebenarnya ingin marah dengan Atha, tapi ada satu alasan yang membuat mereka memilih diam.

"Sekali lagi saya minta maaf, Bu. Saya bersedia mendapatkan hukuman apa saja dari Bu Mariam, saya tahu saya salah, saya sangat menyesalinya, Bu," ucap Atha yang mengharapkan maaf dari Bu Mariam.

Huft ....
Lagi dan lagi bu Mariam mengembuskan napasnya yang membuat Atha semakin merasa bersalah. Bu Mariam menatap Atha bergantian juga menatap Arzan dan Aqilla.

"Kompetisinya ditunda sampai pekan depan. Kalian bertiga matengin lagi persiapannya, jangan sampai mengecewakan SMA Cinta Bangsa," ucap Bu Mariam yang membuat Atha bingung.

Fakta, atau hanya sekadar ilusi? Mengapa dan kenapa bisa ditunda? Beberapa pertanyaan muncul di benak Atha.

"Maksud ibu? Kompetisi hari ini ditunda sampai pekan depan, Bu?" tanya Atha.

"Benar, karena ada beberapa panitia yang tidak bisa hadir di pekan ini. Jadi pihak penyelenggara menundanya sampai pekan depan. Dan satu hal yang perlu kamu ingat Atha, kalau sampai kamu pergi lagi, kamu bisa terancam tidak akan naik kelas karena sudah membuat nama sekolah kita tercoreng," ujar Bu Mariam menatap serius Atha.

***

Malam hari, dengan cuaca mendung yang semakin membuat suasana gelap, karena rembulan pun tertutup awan hitam. Atha dengan masih mengenakan seragam sekolahnya ia berada di perjalanan bersama dengan seorang gadis.

Siapa lagi jika bukan Alta. Mereka berdua sepulang sekolah tadi menghabiskan waktunya berdua di sebuah pusat perbelanjaan ternama, hingga lupa waktu kini sampai malam mereka berkencan.

"Astaga hujannya udah mulai turun, kita berteduh ke sana aja Alta, ayo buruan." Atha menarik Alta mengajaknya untuk berteduh.

Hujan pun turun dengan derasnya membasahi seluruh kota. Atha dan Alta terjebak di dalam sebuah rumah yang tidak terawat ini. Waktu menunjukkan pukul 7 malam, namun cuacanya yang memang gelap, seperti sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Why Me? [LENGKAP]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora