56. Masalah Keluarga Alvin

91 14 1
                                    

Waktu sudah sore menunjukkan pukul 16:30, para lelaki yang tadi heboh karena melihat hasil pengumuman yang begitu memuaskan, sudah kembali ke rumahnya masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Waktu sudah sore menunjukkan pukul 16:30, para lelaki yang tadi heboh karena melihat hasil pengumuman yang begitu memuaskan, sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Alvin pulang dengan perasaan girang, gak sabar untuk memberitahukan kabar gembira ini kepada kedua orang tuanya di rumah.

"Mama sama Papa pasti seneng kalau tahu gue lolos," ucapnya dengan senyum yang mengembang.

"Secara kan, mereka pengen anaknya sarjana. Gue harus cepet-cepet pulang buat kasih tahu ke mereka." Alvin menarik gas motornya lebih cepat lagi tak sabar untuk memberikan kabar gembira itu.

15 menit kemudian, akhirnya Alvin sampai di rumah. Ia mematikan kendaraannya dan segera masuk rumah dengan girang.

"Mama, Papa, Avin ada kabar gembira," teriak Alvin dari luar.

"Avin lolos seleksi nasional, Mah, Pah," katanya lagi dengan girang.

Sampai di ruang utama, Alvin terhenti dan mengubah ekspresi wajah girangnya dengan ekspresi wajah bingung.

"Mah, Pah? Ada apa ini? Kenapa, Mah?" tanya Alvin.

Kedua orang tua Alvin hanya diam tak menjawab, Alvin mendekati mamanya. "Mah, kasih tahu Avin ada apa, Mah?" tanya Alvin.

"Sayang ...." Mama Alvin menahan tangis.

"Kenapa, Mah? Kenapa Mama nangis?" Alvin semakin dibuat bingung.

Belum sempat mamanya menjawab, tiga pria turun dari atas dengan berpakaian ala preman. "Cepat kalian angkat kaki dari rumah ini!" bentak salah satu dari mereka.

Alvin bangkit dan mendekati ketiga pria itu. "Siapa kalian? Kenapa mengusir kita, ha? Ini rumah kita, seharusnya kalian yang pergi," bentak Alvin.

"Dasar bocah tengil, lebih baik kamu ikut orang tua kamu angkat kaki dari rumah ini, gak usah banyak tanya," jawabnya dengan menyarkas.

"Udah, Nak. Kita pergi aja sekarang ya. Nanti Mama jelasin." Mama Alvin menarik Alvin agar menjauh dari ketiga pria itu.

"Mah, kenapa kita harus pergi? Ini rumah kita, Mah," kata Alvin.

"Nanti Mama jelasin, Sayang. Kita pergi sekarang." Mama Alvin menarik paksa tubuh Alvin agar keluar.

Sampai Alvin dan kedua orang tuanya di luar, ketiga pria tadi ikut keluar dan mengunci pintu rumah dari luar. Kemudian mereka pergi meninggalkan Alvin yang bingung dengan keadaan.

"Mah, Pah, ada apa sebenarnya? Kenal kita disuruh pergi?" tanya Alvin yang belum mendapatkan jawaban sedari tadi.

"Sayang, kamu tadi ngomong apa? Kamu lolos seleksi nasional, kan?" tanya Mama Alvin dengan lembut.

"Kasih tahu Avin dulu, Mah. Kenapa kita disuruh pergi dari rumah!" Bentak Alvin tanpa sadar sudah menyayat hati sang mama.

Kedua orang tua Alvin saling bertatapan seolah mereka berbicara lewat kontak mata. Kemudian, mama Alvin menatap Alvin dengan sendu.

Why Me? [LENGKAP]Where stories live. Discover now