53. Rencana Bunuh Diri

126 16 0
                                    

“Masalah adalah tamu yang tak diundang dalam kehidupan kita, jadi kita harus melakukan dia sebaik mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Masalah adalah tamu yang tak diundang dalam kehidupan kita, jadi kita harus melakukan dia sebaik mungkin. Agar kita juga akan diperlakukan dengan baik olehnya. Bersabarlah dengan semua masalah, karena semua masalah pasti ada jalan keluarnya.”

Sore hari telah tiba sinar senja sudah meninggalkan dunia. Atha termenung sendirian di sebuah tepi danau. Menatap air yang begitu tenang di danau itu. Atha meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan baginya, karena semua orang menganggapnya itu seorang pembawa sial.

"Aku ingin hidup normal, Tuhan. Aku ingin bahagia di dunia ini, apa itu sulit untuk didapatkan?" monolog Atha.

"Ayah, Bunda .... Jemput Acha, Acha udah gak tahan hidup di dunia ini, Bunda .... Ayah .... Tuhan gak pernah kasih izin Acha buat bahagia, hiksh ...." Atha terisak.

Tanpa Atha sadari, Atha sudah terlalu lama diam di tepi danau itu hingga lupa waktu. Sekarang hari sudah mulai gelap, azan maghrib akan segera berkumandang. Namun Atha masih ingin berdiam diri, lagipula Atha tidak mungkin berani untuk pulang ke rumah Randa ataupun Rizky.

"Atha ...." Seseorang memanggilnya dari belakang.

Atha yang mengenali suara itu, ia berbalik untuk melihat wajahnya. Orang yang memanggil Atha itu mendekatinya.

"Ngapain di sini? Udah mau maghrib loh," kata orang yang memanggil Atha.

"Aku ...." Atha berpikir. "Bentar lagi pulang kok, kamu sendiri, ngapain ke sini?" tanya balik Atha.

"Tadi cuma lewat sih, kebetulan lihat kamu di sini. Kamu lagi ada masalah ya?"

Atha menggeleng. "Altha, mendingan kamu pulang sekarang deh. Aku juga mau pulang kok," ucap Atha lalu bangkit dari duduknya.

Di tempat lain, Rizky sedang berkemas memasukkan segala perlengkapan pakaiannya ke dalam koper. Dengan dibantu Shanti yang merapikan pakaian Rizky.

"Kamu beneran mau ninggalin adik kamu lagi, Rizky?" tanya Shanti.

"Bukan ninggalin, Nek. Rizky cuma pengen lihat Acha bahagia, karena dengan tidak adanya Rizky, Acha pasti bahagia sama Randa," balas Rizky.

"Maafin Nenek, ya. Dulu Nenek udah bohong sama kamu kalau Acha udah meninggal," ucap Shanti merasa bersalah.

Rizky menghentikan aktivitasnya, dan mendekati Shanti. "Nek .... Udah ya, gak apa-apa kok, Rizky ngerti." Rizky memegang kedua tangan Shanti.

Sedangkan di rumah Randa, Randa ditahan oleh Risma agar tidak keluar untuk mencari Atha. Randa diancam oleh Risma jika ia keluar, Risma akan marah dan tidak akan lagi sudi untuk menginjakkan kakinya di rumah ini.

"Mamah, tolong kasih izin Randa buat cari Atha. Atha itu anak aku, Mah," ucap Arinda memohon kepada Risma.

"Enggak, Arinda. Anak kamu itu cuma satu, Randa. Itu anak cuma pembawa sial, untuk apa kamu anggap sebagai anak!"

Why Me? [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang