03. Jatuh untuk Bangun

86 14 0
                                    

HIII GAYSSS
GIMANA MINGGU KALIAN?

Aku kembali lagi setelah tadi malam update☺️👋🏻

Minggu ku gabut sekali, jadi aku up lagi.

Jangan banyak basa basi, mari baca cerita ini!!!

Tandai typo ya💗

✨HAPPY READING ALL✨

.
.
.

Setelah berlarian akhirnya gadis itu sampai di kelas nya, X IPA 2. Dari depan pintu kelas sudah terdengar riuh pikuk suara siswa yang saling berteriak satu sama lain.

"Huh akhir nya sampe juga!" gumam Sandria pelan di depan pintu kelas dengan satu tangan memegang pintu sebagai sandaran, Sandria mencoba menetralkan deru nafas nya yang tidak teratur akibat berlarian tadi.

Namun tak lama, pintu tertarik dari dalam membuat tubuh Sandria condong ke depan karena kurang keseimbangan.

Brakk

"Astaghfirullah!" pekik Sandria saat terjatuh karena refleks orang itu menghindar saat Sandria akan jatuh ke tubuh nya.

"Sangat tidak slay dan anggunly," batin Sandria.

"Sehari 2 kali gue jatuh! Lelah hayati, hati ini!" gerutu Sandria yang masih nyaman jatuh terduduk di lantai.

Gadis yang membuka pintu itu pun meminta maaf dan membantu mengusap rok Sandria yang kotor. Tiba-tiba datang gadis lain dari balik pintu dan teriakan gadis itu berhasil membuat Sandria kaget bukan main karena suara nya mengalahkan toa masjid.

"San lo ngapain duduk di situ! Ngga elit banget. Mau cosplay jadi suster ngesot lo?" tanya gadis yang berteriak tadi, ia bernama Nindya.

Sandria yang mendengar penuturan Nindya merasa kesal setengah mati. Suster ngesot? Ngga habis pikir Sandria kepada Nindya.

"Bantuin bukan di nistain!"

"Lo emang cocok banget buat di nistain San!" jawab Nindya dengan kekehan kecil lalu ia mengulurkan tangannya untuk membantu Sandria berdiri.

"Emang definisi sahabat biadab lo!" sinis Sandria saat sudah berdiri tegap.

"Orang-orang kalo abis di bantuin mah bilang makasih, lah ini malah di tinggal duduk!" gerutu Nindya kesal karena Sandria meninggalkan diri nya yang masih setia berdiri sendiri.

"Heh Nindya, duduk. Ngapain masih berdiri di situ, cosplay jadi patung taman kota lo?" tanya Sandria sekalian mengejek sahabat nya. Ia sedang duduk manis di kursi. Skor sama 1 : 1.

"Kurang asem lo San!"

Nindya pun berjalan menuju kursi nya dan segera duduk. Beruntung Nindya duduk sebangku dengan Sandria.

Setelah duduk Nindya langsung bertanya tanpa basa basi, "Gue mau tanya San, lo beneran p--"

Ucapan Nindya terpotong karena Sandria yang bertanya, "P? Pergi? Gue emang mau pergi!"

Mendengar ucapan Sandria yang mau pergi, Nindya hanya menanggapi sebagai lelucon dan tak mau berfikir serius.

"Heh jangan asal nyerobot orang mau bicara, dengerin dulu maemunah!" ketus Nindya yang jengah dengan Sandria.

"Lo beneran P---"

Tok tok tok

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," salam Bu Bella guru bahasa Indonesia yang masuk ke kelas lalu duduk di kursi guru. Seluruh murid menjawab Salam kecuali Nindya yang sedang kesal.

ALEXSANDRIA Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu