23. Tragedi dan Gengsi

40 7 0
                                    

HALO HALO
GIMANA KABARNYAAA?? BAIK YAA
OKEII, INSYAALLAH AKU BAKALAN FAST UPDATE XIXIIX😱
DOAIN AJA YAAA

SIAPPP??

HAPPY READING ALL ✨

.
.
.


"Punya lo kan?"

"Kok ada di kamu?" Tanya Sandria penasaran, pasalnya ia sudah cukup lelah mencari jepit rambut tersebut namun tak kunjung ketemu, ternyata benda berharga itu ada di Alex.

"Jatuh, gue ambil."

Jepit rambut tersebut Alex temukan saat bersama Sandria pada acara makan malam dulu.

Tanpa berlama-lama dan tanpa izin, Alex berjalan kebelakang Sandria, membuat gadis itu kebingungan sekaligus takut. Takut karena ia belum menemukan kelasnya dan hari ini akan diadakan upacara.

Saat hendak membalikkan tubuhnya juga, Alex bergumam singkat membuat Sandria tidak jadi melakukan hal tersebut. Tanpa diduga, Alex memasangkan jepit rambut itu kerambut Sandria, membuat tubuhnya berhadapan dengan punggung Sandria secara langsung.

Alex yang melakukan hal itu secara tiba-tiba membuat Sandria terkejut, bahkan tubuhnya membeku saat jari jemari Alex memasangkan jepit rambut itu dengan lembut kerambutnya yang diikat.

Banyak pasang mata memandang mereka penuh pertanyaan, bisik-bisik siswa-siswi yang berlalu lalang juga terdengar dengan jelas hal itu membuat Sandria kurang nyaman.

"Cantik," gumam Alex pelan.

Sandria kembali kepada kesadarannya yang sempat kehilangan fokus. "Iya, jepit rambutnya emang cantik. Aku suka banget."

Sandria pura-pura, atau memang tidak peka? Cowok itu memuji Sandria, bukan jepit rambut biru itu. Rasanya Alex menyesal mengucapkan kata itu, padahal ia sudah menurunkan gengsinya.

Namun tak ayal, Alex mengakui hal tersebut, memang kenyataannya jepit rambut itu bagus dan sangat indah jika digunakan oleh Sandria.

Senyuman lebar terbit dibibir Sandria saat Alex memuji jepit rambut itu. Hal itu mengundang banyak pertanyaan dibenak Alex.

"Makasih ya, aku seneng banget bisa pake jepit rambut ini lagi," ucap Sandria disela-sela kegiatan Alex yang belum selesai.

"Berharga banget, dari siapa?" tanya Alex berbasa-basi.

"Kak Gav. Cinta pertamanya aku."

Untuk sesaat Alex terdiam. Berhenti memasangkan jepit rambut itu. Ada gemuruh besar didadanya mendengar hal tersebut langsung dari Sandria. Penyesalan kini datang lagi didiri Alex. Memang lebih baik tidak perlu tahu apa yang seharusnya menjadi rahasia.

Sandria sadar dengan kediaman Alex, gadis itu pun bertanya.

"Kenapa?" tanya Sandria merasa aneh dengan gelagat Alex. Alex diam tidak menjawab, cowok itu kembali memasangkan benda yang kini Alex benci itu. Rasa penyesalan karena tadi bertanya dan memuji kini menjadi-jadi.

Selesainya dengan hal tersebut, Alex pergi dengan tatapan dinginnya sembari mengucapkan sebuah kalimat yang masih bisa Sandria dengar.

ALEXSANDRIA Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt