12. Meminta Penjelasan

56 6 0
                                    

HELLO SEMUAA🪐🖤

Gimana kabarnya? Baik? Harus!

Siap kawal Sandria sampai nemu siapa cinta sejatinya?

✨HAPPY READING ALL✨

.
.
.

Sepulang dari kegiatan jalan-jalan mengelilingi komplek, Sandria dengan mood yang tidak bagus sedang duduk di sofa dengan tangan bersedekap dada,raut  wajah muram, dan mengerucutkan bibirnya.

Kejadian tadi saat ditaman terus-menerus berputar dikepalanya seperti kaset yang sedang menayangkan sebuah gambar bergerak.

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang berakar memenuhi otak sucinya. Pertanyaan tanpa kejelasan yang entah kapan menemukan jawaban.

Terlebih, rasa tak enak dan bersalah saat meninggalkan cowok yang sedang kesusahan tadi, cowok yang motornya mogok. Pasti sekarang ia belum pulang. Kasihan sekali.

Rasanya, kepalanya akan pecah saat itu juga. Siapa mereka?

Andai saja dirinya bisa salto ataupun jungkir balik, pasti ia akan melakukannya saat ini juga, namun kenyataan tak berpihak kepadanya, ia tak bisa melakukan itu semua. Jadi, ia mengurungkan niatnya tersebut.

Lagi pula ia tak mau mengambil resiko terlalu tinggi. Terlalu nekat. Jika di adegan-adegan atraksi sirkuit di televisi pasti akan tertera sebuah kalimat 'hanya dilakukan oleh profesional'

Masih meratapi setiap kejadian tadi, tiba-tiba terdengar decitan kecil dari pintu yang terbuka disusul oleh ucapan salam dari seorang cowok bertubuh jangkung yang menenteng kresek putih berukuran besar.

"Assalamualaikum," seru cowok itu yang ternyata Barra.

Sandria yang mendengar salam tersebut lantas menjawab. "Wangalaikum salam."

Cowok itu langsung masuk, dengan kakinya yang panjang membuat langkah nya menuju sofa yang ditempati Sandria tak memakan waktu lama, jarak pun tak terlalu jauh.

Sandria tak berminat memandang wajah Barra yang kini telah sampai dan tengah berdiri di depannya.

Tangan cowok itu terulur memberikan kresek putih yang berisi aneka jajanan.

Sandria mendongak, lalu terlihatlah kerutan didahinya. Lantas, gadis itu bertanya. "Apa?"

"Ini..." seru Barra semakin mendekatkan kresek tersebut ke Sandria.

"Terus?" Sandria masih terus bertanya. Membiarkan Barra kebingungan.

"Lo nggak mau?" tanya Barra yang masih tak paham situasi.

Sandria dengan cepat menjawab. "Nggak!"

Ia berdiri dari sofa, lalu menggeser kresek tersebut dari hadapannya agar tak menghalangi langkahnya untuk pergi dari tempat berdirinya saat ini.

"Ditolak?" tanya Barra yang memandang punggung Sandria saat adiknya itu sudah berjalan menuju kamarnya.

"Ya menurut lo aja gimana, tadi gue bilang iya apa enggak!" ujar Sandria dengan nafas menggebu-gebu. Langkah nya semakin cepat saat akan sampai kedalam ruangan berwarna putih itu.

...

Hanya berselang 50 menit setelah kejadian tersebut, Barra sudah siap dengan style baru setelah ia membersihkan diri tadi.

Tanpa berlama-lama ia langsung bergegas menuju kamar Sandria. Kini, dirinya sedang berdiri didepan kamar Sandria.

Entah mengapa ia merasa sikap Sandria berubah. Sangat berubah.
Biasanya gadis itu sangat excited dengan segala yang Barra berikan, tapi kejadian tadi membuat nya berpikir keras.

ALEXSANDRIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang