24. Dugaan dan Tuduhan Tanpa Alasan

22 5 0
                                    

HAIII SAYANG-SAYANGKUUU💗💗

AKUU KEMBALI HAHAHA

KANGEN GAAA??

GIMANAA LIBURNYA? UDAH PUASS?

MAAFIN COWOKU YG NYATANYA TIDAK BISA MENEMANI LIBUR KALIAN🙏🏻

siapp bacaa?

✨ HAPPY READING ALL ✨

.
.
.

Selesai mencari jawaban tentang siapa yang meminjamkan topi untuk Varsha, Gheysa dan Sandria melangkahkan kakinya menuju kelas XI IPA 1. Sejujurnya Gheysa masih penasaran, kenapa Varsha mau dipinjamkan topi? Biasanya temannya itu tidak akan mau. Itulah yang membuat Gheysa langsung menggebrak meja Varsha cukup keras saat sudah sampai dikelas. Jangan lupakan Sandria yang terus mengintili Gheysa dibelakangnya.

Tanpa berbasa-basi terlebih dahulu, Gheysa langsung mengucapkan sebuah kalimat yang mampu membungkam Varsha dalam sekejap.

"Lo udah suka si Astha?" tuduh Gheysa, Varsha mendelikkan matanya tanda tidak setuju.

Apa-apaan temannya itu, sampai kekelas langsung menuduhnya. Tidak bisa dibiarkan.

"Sembarangan kalau bicara!"

"Lo punya bukti apa sampai bilang begitu?" tanya Varsha meminta kejelasan tentang tuduhan yang Gheysa berikan padanya.

Padahal rumor tentang Astha yang menyukai Varsha juga belum benar-benar terkuak kejelasannya, namun Gheysa sudah sangat percaya akan feelingnya sendiri.

Saat keduanya sedang saling tatap, suara decitan akibat pintu yang bergesekan dengan lantai mengalihkan perhatian Gheysa. Gadis itu tersenyum miring kearah Varsha lalu melirik sekilas kearah Astha yang hendak duduk ke kursinya.

"Seru kali ya, kalau gue tanya langsung ke orangnya? Gimana Var? Soalnya percuma juga tanya lo, nggak jelas kaya masa lalu," tanya Gheysa dengan satu alis yang dinaikkan. Rasa ingin tau nya sudah mendarah daging.

Varsha memutar bola matanya malas. Sudah tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan Gheysa saat ini. Menghembuskan napas dengan panjang, lalu melanjutkan kegiatan membaca bukunya yang tertunda.

Melihat hal itu yang artinya lampu hijau, dengan sigap Gheysa berjalan menjauhi meja Varsha untuk pergi ke arah Astha yang kini sudah duduk dikursinya.

Disisi lain, Sandria bingung harus apa. Selama berjalan bersama Gheysa tadi, ia terus mendapatkan banyak tatapan yang aneh dari orang-orang. Apalagi saat memasuki ruang kelas 11 IPA 1. Tak sedikit dari anak kelas yang meliriknya. Bahkan bisik-bisik kecil juga terdengar.

Sandria masih diam berdiri didekat Varsha sembari menunggu Gheysa menyelesaikan urusan dengan Astha. Gadis itu memegang tali tasnya dengan kencang, berharap Gheysa cepat kembali. Sandria menengok kearah Gheysa, gadis itu masih asik mengobrol dengan Astha, walaupun kenyataannya Astha seperti hendak menghindar dari segala pertanyaan yang Gheysa berikan padanya.

Varsha sedikit terganggu dengan kehadiran Sandria. Walaupun gadis itu hanya diam berdiri, hal itu tetap saja menghilangkan konsentrasi Varsha sedikit demi sedikit.

Varsha menutup buku bacaannya yang berjudul 'Renjana Untuk Niscala" dengan pelan. Lalu menatap Sandria penuh selidik dari bawah sampai atas. Gadis itu tidak sadar bahwa Varsha sedang menilai penampilannya hingga suara tegas Varsha terdengar membuatnya menatap kearah Varsha juga.

ALEXSANDRIA Where stories live. Discover now