20. Es Krim

35 7 0
                                    

OHALLOO SEMUAAA

AKU KEMBALII

KANGENNN? 🤯

SIAPP? LET'S GO!

✨ HAPPY READING ALL ✨

.
.
.

Sandria menyerah, ia sudah lelah mengejar-ngejar Alex. Cowok itu tak mau mengalah dan hal itu membuat Sandria kesal.

"Udah ah, stop," ucap Sandria menyudahi aksi kejar-kejaran tersebut. Cewek itu memegang lututnya dengan badan membungkuk. Perutnya terasa kram karena terlalu lama berlari. Kakinya sangat lemas bahkan dahinya dipenuhi oleh keringat.

Sandria mengatur deru napasnya yang tidak beraturan. Jantungnya berdetak lebih cepat, bahkan ia bisa mendengarnya. Menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan pelan beberapa kali hingga akhirnya napas dan detak jantungnya menormal.

Alex menoleh kebelakang saat merasa Sandria sudah tidak mengejarnya, dan hal tersebut benar adanya. Cewek itu terlihat sangat kelelahan.

Alex menggelengkan kepalanya, lalu membalikkan badannya menuju Sandria. Tak perlu waktu lama, Alex sudah sampai didepan Sandria karena jarak mereka yang tidak terlalu jauh.

Sandria mendongakkan kepalanya saat melihat sepasang sepatu berada tepat didepannya. Tatapan keduanya bertemu, Sandria langsung menegakkan tubuhnya saat tau bahwa itu Alex.

Tanpa rasa salah sedikitpun Alex bertanya, "Cape?"

Sandria berdecak saat mendapati pertanyaan itu dari cowok didepannya. Sandria mendengus. "Ya menurut kamu?"

Alex mengangkat bahunya acuh tak acuh. Hal tersebut membuat Sandria naik pitam.

"Cape lah, ya logika aja. Malem-malem lari-larian nggak jelas kaya gini, sampe tiga kali putaran," jawab Sandria sewot. Dari nada bicaranya saja sudah terlihat bahwa cewek itu sedang menahan amarahnya untuk tidak tumpah saat ini juga.

Cowok berbaju hitam itu hanya menanggapi dengan kekehan ringan. Entah mengapa perasaannya lebih baik ketika melihat Sandria menggerutu seperti itu. Ada sedikit rasa nyaman dan hangat ketika berdekatan dengan cewek itu.

Sadar dengan pikirannya yang sudah melayang, Alex berdehem ringan. "Ekhem, pulang."

Sandria meloloskan sebuah kata tak percaya. "Hah?!"

"Pulang San. Gue rasa lo betah banget, banyak setannya disini. Mereka temen-temen lo ya?" ujar Alex tanpa beban lalu pergi meninggalkan Sandria begitu saja, bahkan sebelum Sandria menjawab perkataannya.

Sandria melebarkan matanya, lalu berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya tak terima.

"Cowok songong kayak kamu harusnya udah punah bareng dinosaurus!" gumam Sandria.

...


"Al, aku mau beli es krim itu," ucap Sandria sambil menunjuk sebuah gerobak es krim di seberang taman.

"Pulang San," jawab Alex yang terus menerus menekankan kata pulang membuat Sandria mendengus.

"Iya, bentaran. Aku mau beli dulu," ucap Sandria keras kepala. Ia sudah lama tak memakan es krim. Makanan dingin itu merupakan salah satu makanan favorit Sandria setelah es boba.

Alex hanya bisa menghembuskan napasnya pelan melihat Sandria yang keras kepala. Masalahnya, kurang 20 menit lagi jam sudah menunjukkan pukul 20.00. Dan ia berucap akan pulang tepat waktu.

ALEXSANDRIA Where stories live. Discover now