19. BoTi

30 7 3
                                    

HALLOO

READY? Let's go

✨ HAPPY READING ALL ✨

.
.
.

"Setiap orang punya siang dan malamnya masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Setiap orang punya siang dan malamnya masing-masing."

Saat sudah berada di luar gerbang rumah, Sandria lantas bertanya, "Mau kemana sih? Malem-malem gini!" gerutu Sandria kesal.

Alex yang sedang berjalan menuju motornya akhirnya menoleh ke arah Sandria.

"Taman Violet."

Mendapatkan jawaban singkat itu, ia hanya bisa menghembuskan napasnya dengan pelan. Gadis itu melanjutkan langkahnya dengan tergesa-gesa karena sudah lumayan jauh dari Alex.

Alex menaiki motornya yang berwarna hitam.

Sandria hanya berdiam diri melihat aktivitas yang sedang Alex lakukan dengan tangan bersedekap dada.

Cowok berhoodie abu-abu itu melirik Sandria lewat kaca spionnya. Melihat Sandria yang diam mematung membuat Alex kesal setengah mati.

"Naik," titah Alex yang membuat Sandria berkacak pinggang.

"Helmnya?" tanya Sandria.

"Pakai punya gue?" tawar Alex dengan cepat.  Hal itu membuat Sandria menggelengkan kepalanya keras. Dilanjutkan dengan Alex yang mengangguk sekali lalu memakai helm tersebut ke kepalanya.

Terlihat bukan, seberapa tak peduli seorang Alex? Namun dibalik itu semua, ia juga tak mau memaksa kenyamanan seorang Sandria. Kalau tidak mau iya sudah. Lagi pula, mungkin Sandria menolak karena meminimalisir tertular suatu penyakit tertentu. Bisa saja kan? Walaupun kenyataannya, Alex sangat menjaga kebersihan.

"Kalau ada razia gimana?" tanya Sandria cemas.

Padahal, jika Sandria mau mengambil dirumah ia bisa. Namun dirinya tak mau, malas sekali untuk bolak balik hanya karena mengambil helm. Sebenarnya ia juga tak mau mengambil resiko besar karena tak memakai helm.

"Nggak bakal," jawab Alex begitu meyakinkan.

Sandria yang tak percaya dan berpikir kedua kalinya, akhirnya memutuskan untuk mengambil helm saja. Toh, kalau nanti terkena tilangan akan menjadi masalah, lebih baik ia mengambilnya saja dirumah.

"Aku masuk dulu, ambil helm. Sebentar." Sandria melangkahkan kakinya, namun suara Alex lebih dahulu menginterupsi dirinya.

"Naik, Sandria," ucap Alex penuh penekanan.

Ini adalah pertama kalinya Alex memanggil namanya, amazing.

Melihat raut wajah Alex yang sudah tak bersahabat membuat Sandria merinding. Akhirnya ia lebih memilih mengikuti perkataan Alex walaupun banyak hal yang mungkin akan terjadi nantinya.

ALEXSANDRIA Where stories live. Discover now