Part 12

39 9 9
                                    

SELAMAT MEMBACA 🖤





"Tumben nyapu?" tanya Trian pada Ehsan

Ehsan lantas memberhentikan aktivitasnya dan menatap Trian dengan wajah dramatis. Dipegangnya dengan erat gagang sapu tersebut.

"Yan? Gue tiap waktunya piket nyapu." ucapnya pelan, beda lagi kalau orang itu Jauhar. Sudah melayang gagang sapu tersebut ke wajah tampan milik Jauhar.

Ekspresi Ehsan membuat Trian tertawa, "Oh gitu, kan nggak tau." Lalu ia duduk di bangkunya.

"Makanya yang ada di otak lu tuh jangan Audy muluuuu." kata Ehsan lalu melanjutkan aktivitasnya

Ngomong ngomong soal Audy, belakangan ini ia tak bertegur sapa dengan Audy. Entah Audy yang memang menghindar lagi, atau Trian yang tak sempat untuk menemui. Namun yang Trian rasakan, Audy sepertinya memang menghindarinya sejak kasus videonya memukuli Marcell tersebar. Soal Marcell, kabarnya ia dipindahkan ke sekolah lain oleh keluarganya, sedangkan dua temannya diskors selama 5 hari.

"Cepetan dong nyapunya! Gue mau duduk." kesal Kendra

"Ya sabar kali! Lo nggak liat deretan bangku lo kotor banget kayak otaknya Yudha."

Mendengar namanya disebut, Yudha dengan sengaja membuang sampah kertas di area yang telah Ehsan bersihkan. Sehingga bagian yang seharusnya sudah bersih kembali kotor oleh ceceran kertas yang ia lempar.

"San, yuhu!! Masih kotor nih." Jauhar berteriak sembari menunjuk bagian yang kotor

"Babi! Tadi di situ udah bersih kenapa kotor lagi sih?" pekiknya kesal hampir mau membanting sapunya

"Ya lo nyapunya nggak bersih kali." celetuk Kendra

"Trian! Ngaku! Ini lo kan yang ngotorin?" Ehsan sekonyong konyong menuduh Trian yang sedari tadi hanya main ponsel.

"Apaan sih? Gue daritadi main hape!!"

"Terus ini? Wah bangsat otak mesum. Yudha! Lo kan?" Ehsan menodongkan gagang sapu ke arah Yudha

Yudha menampik gagang tersebut sambil menatap Ehsan datar, "Nggak."

"Bersihin aja cepet! Bentar lagi mau masuk." ucap Jauhar

"Monyet monyett." gerutu Ehsan lalu mengambil serok di belakang

Sementara itu Kendra, Yudha, Jauhar dan Trian cekikikan. Merasa puas membuat Ehsan menderita seperti itu.

*******

Tepat saat istirahat kedua, Audy duduk di bangku semen di bawah pohon mangga yang letaknya tidak jauh dari lapangan basket. Ia duduk sendirian, karena Kathrine lagi badmood soalnya marahan sama Jauhar, sementara Leni tak tahu entah kemana. Audy merasa seru saja melihat pertandingan basket Ehsan dan teman temannya, ada Trian juga. Sebenarnya ada beberapa siswi juga yang turut menyaksikan, meskipun ini bukan pertandingan basket sungguhan.

Umpatan Ehsan terdengar beberapa kali saat ia gagal memasukkan bola ke dalam ring. Bahkan Jauhar selalu menjadi sasarannya karena tidak becus mengoper bola ke arahnya. Padahal ia saja yang tidak pandai bermain.

"Anjay masuk!" Jauhar berdecak kagum saat melihat Trian berhasil melambungkan bola ke dalam ring setelah mendapat operan dari Kendra.

"Lu kenapa pinter banget sih Yan mainnya?" Ehsan takjub karena Trian berhasil memasukkan bola ke dalam ring berkali kali.

"Kebetulan aja." balas Trian lalu mengoper bola ke arah Yudha

"Yud oper yud!" Ehsan berteriak pada Yudha

[Not] Bad Boyfriend |END|Kde žijí příběhy. Začni objevovat