Part 43

21 8 0
                                    

UAS telah selesai. Anak-anak Cendrawasih akan diliburkan satu minggu. Umat-umat manusia seperti Jauhar dan Ehsan jelas merasa kurang, kata mereka minimal satu bulan lah. Lalu keduanya mendapat toyoran gratis oleh Kendra, "Lo pikir sekolah bapak lo?"

ngikk ngikk

ngikk ngikk

Suara tersebut berasal dari ponsel Audy. Ia memekik kegirangan begitu bisa bermain game Pou kembali pada ponselnya setelah hampir dua minggu ia tidak memainkan anak kesayangannya. Iya, Pou telah dianggap anak oleh Audy.

Dengan nyaman ia bermain sembari tengkurap di atas karpet milik Trian. Saat pulang dari sekolah Trian sengaja mengajak Audy ke rumahnya karena memang sebelum-sebelumnya belum pernah. Audy juga terlihat nyaman berada di sini.

Trian menyodorkan susu kotak rasa coklat pada Audy. Gadis itu menoleh sekilas sembari menerima susu dari Trian lalu kembali bermain.

"Yah kecemplung got!"

Trian ikut mengintip permainan tersebut, "Kecemplung sungai itu Dy bukan got."

"Ih ini got ah!" Bantahnya

Kemudian Trian ikut tengkurap di samping Audy. Ia lebih memilih scroll tiktok karena memang sudah lama ia tidak bermain game. Mereka berdua sibuk dengan ponsel masing-masing. Audy yang berkali-kali menggerutu karena kalah, dan Trian yang kadang cekikikan saat video lucu lewat pada beranda tiktok nya.

"IH TRIAN!" Teriak Audy tiba-tiba membuatnya terjingkat

"Kenapa?" Trian ikutan panik

"Trian suka scroll tiktok liat cewek-cewek cantik seksi kayak gitu kan?" Jari telunjuk Audy menunjuk ponsel Trian yang memperlihatkan gadis cantik dengan pakaian lumayan pendek sembari berjoget.

Trian kelabakan, dengan segera jari jempolnya memencet tombol kembali agar keluar dari aplikasi tersebut. "Nggak Dy, itu tadi nggak sengaja."

"Boong! Itu lewat pasti karena Trian sering nyari-nyari yang kayak gitu kan?"

"Nggak Dy beneran. Nggak sengaja aja lewat, orang daritadi juga video lucu kok."

Dengan raut wajah nampak begitu marah Audy merubah posisinya menjadi duduk. Melipat kedua tangannya menatap garang ke arah Trian. Otomatis Trian mengikutinya, dan meraih kedua tangan Audy seraya memohon.

"Jangan marah ya? Plisssss!!!"

"Ody marah sama Trian."

"Yah Dy....Jangan dong, maafin aku ya? Nggak sengaja sumpah!"

"Trian mau Ody maafin?"

"MAUU!"

"Ada syaratnya."

"Apa?"

"Maskeran sama Ody."

"Masker apaan?"

"Masker wajah."

"Aku nggak punya."

"Ody bawa kok." Audy mengambil tasnya yang tergeletak di atas sofa. Gadis itu mengambil satu bungkus masker organik. "Taraaa!!! Hari ini akan Ody buat wajah Trian menjadi cerah dan halus seketika." Audy menyengir begitu lebar. Berbeda dengan Trian yang masih melongo.

"Kamu ngapain bawa-bawa ginian Dy?"

"Abis cod sama Yessi. Dia kan jualan masker." Trian semakin melongo dibuatnya

*****

Trian hanya bisa pasrah menatap layar televisi yang menyala dengan wajah yang terasa kaku karena telah terbalut masker. Sementara rambutnya telah dikuncir apel oleh Audy, berbeda dengan Audy yang telah memakai bandana lucu motif sapi.

[Not] Bad Boyfriend |END|Kde žijí příběhy. Začni objevovat