Part 44

27 8 12
                                    

Dari pagi Audy tak menyentuh ponselnya sama sekali hingga sekarang sudah jam satu siang. Membuat cowok tampan berbadan tinggi uring-uringan di tempatnya karena pesannya tak kunjung dibalas. Layar televisi yang menampilkan kartun kembar botak asal Malaysia itu membuat pandangan Audy sama sekali tidak teralihkan.

Tangannya masuk ke dalam toples berusaha mengambil biskuit tapi ternyata sudah habis. Barulah ia mengalihkan pandangannya mengangkat toples kosong tersebut sembari menghela napas berat.

"MAMAAAA BISKUITNYA HABIS!"

"AMBIL DI LACI DEKET KULKAS SAYANG!" Teriak Reni dari dapur yang sedang sibuk membuat bolu.

"MAU YANG DINGIN."

"YA UDAH AMBIL DI KULKAS!"

"ODY MALAS MAMA!"

Audy mendongak saat merasa ada yang menyentuh kepalanya, mamanya tersenyum tipis ke arahnya. "Audy bentar lagi udah kelas 12, terus abis kelas 12 kamu masuk ke dunia perkuliahan. Audy sudah besar, kamu nggak boleh manja! Ayo ambil sendiri, mama repot Audy." Kemudian Reni kembali ke dapur

Dengan bibir manyun Audy bangkit dari duduknya, namun baru dua langkah ia berhenti karena suara bel rumah berbunyi. "Siapa sih siang-siang gini bertamu?" Dumelnya

Begitu ia buka pintu utama, gadis tersebut sedikit terkejut karena Trian yang menyengir lucu di depannya sembari membawa paper bag entah apa isinya.

"Siang mbak." Sapanya

"Siang mas." Balasnya

Dengan begitu saja Trian langsung tertawa terbahak-bahak. Audy bukannya ikut tertawa malah semakin melongo, "Trian kesurupan?"

Tawa Trian berhenti seketika, "Nggak. Ini nggak disuruh masuk nih?"

"Silakan." Cara Audy mempersilakan Trian untuk masuk begitu lucu, gadis itu membungkuk sekilas dengan gestur tangan yang menyuruh Trian untuk masuk.

Paper bag yang dibawanya ditaruh atas meja. "Itu apa Trian?" Tanya Audy

"Buka aja."

Mulut Audy terbuka lebar saat melihat isinya. Ada 5 bungkus biskuit kesukaannya, susu kotak rasa coklat 5 juga dan buket bunga mawar cantik.

"Trian makasih banyak ya? Ini serius buat Ody semua?" Trian mengangguk disertai senyuman, "Tapi Trian, kenapa ada bunga mawar? Kan Ody nggak makan bunga."

Trian tau kalau cewek di sebelahnya ini polos dan lemotnya nauzubillah. Tapi ia juga tidak menyangka bakal selemot ini. "Ya bukan untuk dimakan Ody pinter."

"Terus buat apa?"

"Ya apa kek, dipajang buat ngusir hantu juga terserah dah." Trian frustasi

"Loh Trian? Udah daritadi kamu?"

"Baru banget tante." Cowok itu mencium punggung Reni dengan sopan

"Kebetulan banget kamu ke sini, tante buat bolu. Sebentar." Reni ke dapur, lalu kembali dengan sepiring bolu kukus rasa pisang dan ada sedikit parutan coklat batang di atasnya. "Coba makan!"

Trian mengambil satu potong, "Enak banget tante."

"Serius kamu?"

"Iya serius."

"Kapan-kapan saya buatin ya? Kamu bawa pulang."

"Nggak usah tante, makasih. Ngrepotin tante nanti."

"Nggak, ini mau kemana?"

"Ma-" Ucapan Trian terpotong

"Mama liat! Ody dibawain biskuit, susu coklat dan bunga mawar sama Trian."

[Not] Bad Boyfriend |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang