Siapapun yang pertama kali melihat Trian Dipta Razo Anggara, pasti mengira bahwa dia sosok yang dingin, juga galak. Apalagi penampilannya yang seperti bad boy. Namun, pada kenyataannya, ia adalah sosok cowok yang berhati hello kitty, sikapnya yang h...
Audy terus memandangi sebuah cincin cantik yang terpasang di jari manisnya yang lentik. Momen ini, tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya. Di mana hari dia resmi bertunangan dengan Trian lebih cepat dibanding waktu yang telah disepakati.
Ini semua juga tidak luput dari Trian yang tidak ingin Audy digaet lelaki lain. Ia sudah terlanjur jatuh sedalam- dalamnya pada gadis cantik di hadapannya ini. Gadis yang ia temui secara tak sengaja dan berhasil menarik perhatiannya. Gadis yang mampu membuat Trian merasakan kembali akan adanya cinta setelah mama tiada.
"Hari yang aku nanti- nanti akhirnya tiba pada saat ini Dy. Hari ini dimana aku sama kamu resmi tunangan." Tatapan mata Trian begitu dalam. Bahkan telah berkaca- kaca. Senyum pada bibirnya yang tidak pernah pudar. "Aku mau kamu janji sama aku buat selalu bersama aku sampai kedepannya. Kita hadapi hari esok sama- sama dan juga seterusnya. Jangan pernah ninggalin aku Dy. Karena aku udah anggap kamu sebagai rumah."
Senyuman tulus tercetak pada bibir tipis milik Audy. "Ody janji nggak bakal jauh dari Trian. Apapun nanti yang akan terjadi, kita hadapi sama- sama seperti yang Trian ucapin. Selain Trian anggap Ody sebagai rumah, Ody juga sebaliknya. Trian adalah rumah kedua bagi Ody."
Untuk soal cinta, Trian tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa Audy adalah sosok gadis yang akan dijodohkan dengannya. Hubungan keduanya yang dijalani diam- diam, pada akhirnya terpublikasikan dan telah direstui oleh kedua pihak keluarga.
Lalu dengan citanya, Trian tiada henti untuk berucap terimakasih kepada yang di atas. Awalnya Trian pernah hampir menyerah dan pasrah. Ia menerima dengan sedikit berat hati dirinya jika memang harus menjadi dokter seperti papanya. Namun ternyata semua berubah. Trian memiliki peluang besar untuk meraih cita- citanya untuk menjadi musisi karena telah mendapat restu orang tua.
Hidup memang penuh dengan kejutan. Hal yang tidak pernah terbayangkan akan terjadi, bisa saja terjadi detik itu juga jika memang Tuhan telah berkehendak. Jalani, syukuri, hadapi semua yang terjadi. Kadang hidup tidak harus terus sesuai dengan ekspetasi kita.
"Duh! Berdua udah kayak pengantin baru aja auranya. Padahal baru tunangan." Suasana haru yang dirasakan Trian seketika berubah. Ia tertawa mendengar kalimat yang dilontarkan Ehsan barusan.
"Tahan Yan tahan! Nanti lulus SMA langsung gas deh." Jauhar kemudian terkikik geli karena merasa kalimat yang dilontarkannya terdengar ambigu.
"Coba kalo itu Yudha, mana tahan dia. Ya nggak?" Yudha langsung menatap tajam ke arah Ehsan. Ia sedari tadi hanya diam tetapi tetap saja kena. Tatapannya yang tajam seolah ingin membunuh membuat Ehsan menunduk sekilas seraya mengatupkan kedua tangan di depan dada. "Ampun pangeran."
"Audy, gue terharu. Sahabat gue yang bocil ini udah jadi tunangan orang." Leni memeluk Audy begitu erat. Tak lama kemudian Kathrine mengikutinya.
"Selamat ya Audy. Jadi nggak sabar deh pingin lulus SMA. Gue pingin lihat kalian nikah."
"Sampai kapan pun lo akan tetap bocil di mata kita." Kathrine mencubit pelan pipi Audy
Kemudian mata Kathrine beralih pada Trian. Ia tersenyum juga mengucapkan selamat. Kathrine juga menyesal karena dulu pernah memandang buruk seorang Trian hanya karena ia melihat dari penampilannya saja tanpa mengetahui isi hatinya seperti apa. Dari sini Kathrine juga melihat jelas bagaimana tulusnya Trian terhadap Audy.
Ini menjadi sebuah pelajaran baginya. Seperti sebuah istilah 'Don't judge a book by its cover' yang artinya jangan menilai buku hanya dari sampulnya. Untuk kedepannya ia tidak boleh lagi sembarangan menilai orang dari luarnya jika kita sendiri saja belum pernah merasakan, memahami, mengerti seperti apa dia sebenarnya.
Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
-TAMAT-
Cerita ini beneran udah tamat ya guys, dengan ending yang.....happy haha. Aku sendiri juga nggak nyangka pada akhirnya aku bisa menyelesaikan sebuah cerita yang udah aku buat dari lama. Aku berterimakasih banyak sama temen- temen yang udah baca cerita aku sampai selesai. Aku juga minta maaf banget kalau misal masih banyak salahnya, karena aku pribadi baru pertama kali nulis. Terimakasih semua.....
Sampai bertemu lagi, di cerita aku yang baru nanti yang kemungkinan aku akan up pas puasa. In Sya Allah.