Part 8

65 13 3
                                    

SELAMAT MEMBACA

••••••••

Kalian ingat Zaka? Siswa yang berlutut di kaki Marcell dan mendapat pertolongan dari Trian. Semenjak kejadian itu, Trian merasa Marcell menaruh kebencian pada dirinya. Terlihat dari kedua mata Marcell yang seolah ingin menghabisi dirinya saat itu juga. Seperti di parkiran motor saat ini. Gerakan Trian akan turun dari motor harus terhenti kala Marcell bersuara.

"Anak baru!"

"Gue punya nama."

Marcell terkekeh, "Siapa nama lo?"

Tanpa ragu, Trian menoleh ke arah Marcell dan mengulurkan tangan kanannya. "Trian."

Tak disangka Marcell membalas uluran tangannya meskipun dengan wajah songong luar biasa, "Marcell."

"I know."

Marcell tertawa sekilas, "Segitu terkenalnya gue ya? Sampe anak baru kayak lo tau nama gue."

"Orang yang sering bikin onar biasanya cepet terkenal emang." Trian membalaskan dengan amat santai

Tatapan Marcell langsung berubah semakin tidak bersahabat, kedua tangannya mencengkram erat stang motor.

"Pulang sekolah gue tunggu lo di lapangan bambu deket sekolahan. Kita selesaikan urusan kita di sana."

Trian menghela napas, "Secara kekeluargaan?"

Marcell kali ini tertawa terbahak-bahak, Trian hanya menatap dengan tatapan seperti, "Freak banget ini orang."

"Jangan harap!" Setelah mengucapkan kalimat tersebut Marcell langsung turun dari motor dengan gaya songong.

"Orang stress." Trian turun dari motor dan jalan keluar dari area parkiran

"Trian!"

Trian langsung menoleh kala mendengar suara teriakan yang terasa familiar.

"Audy." Trian tersenyum

"Tumben Trian nggak telat?"

"Gue telat sehari doang ya." Trian mendadak kesal

"Iya iya Ody cuma becanda kok."

Kemudian mereka berdua jalan berdampingan menyusuri koridor sekolahan. Sudah seperti sepasang kekasih.

"Lo kenapa nih? Tumben amat mepet mepet gue. Bukannya waktu itu lo pernah ngomong mau ngehindar dari gue ya?"

Audy mendadak cemberut lalu berkata, "Ya soalnya wajah Trian serem sih. Makanya Ody ngehindar. Tapi pas udah ngobrol begini ternyata biasa aja hehehe."

"Lo mau sering sering ngobrol sama gue?"

Audy menatap Trian kebingungan, "Trian lupa ya ucapan Ody waktu di taman sungai. Ody sama Trian kan udah fiks berteman. Jadi Ody mau dong ngobrol sama Trian."

"Cuma ngobrol aja?"

"Emang ngapain lagi?"

Trian memberhentikan langkahnya membuat Audy ikut berhenti. Kemudian ia menghadap ke Audy sedikit membungkukkan badannya lalu berkata, "Lo maunya gimana?"

Audy mengedipkan matanya, raut wajahnya terlihat jelas kebingungan. Karena tak tahan akan gemasnya tingkah Audy, Trian refleks mencubit pelan hidung Audy.

"Ish kok dicubit sih." Audy mengusap pipinya

Trian kembali menghadap ke depan dan melanjutkan langkahnya, diikuti oleh Audy di sampingnya.

[Not] Bad Boyfriend |END|Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon