Part 35

29 7 0
                                    

Dikarenakan ujian pulangnya pagi dan tidak sore seperti biasanya, Trian dan teman-temannya melipir sebentar ke Indomaret. Tadi Trian memang dijemput supir, lalu meminta supirnya untuk ke bengkel karena ia ingin mengambil motornya yang sudah selesai diservis. Setelahnya ia berada di sini deh bersama teman-temannya. Minus Kendra karena ia langsung pulang.

Trian geleng-geleng kepala melihat Ehsan yang sudah habis tiga bungkus kuaci dengan ukuran lumayan besar. Sebenarnya dimakan berdua dengan Jauhar, namun Jauhar hanya makan sedikit sebab ia fokus pada ponsel karena berusaha menghibur Kathrine yang entah kenapa ia rasa setiap hari seperti orang pms. Alias selalu badmood dan marah-marah mulu. Ingin mengatakan putus tapi ia takut tidak menemukan yang seperti Kathrine lagi. sementara Yudha nyebat dan mau menyalakan rokok yang kedua.

"Gila nih kuaci makin hari makin hacep." Ehsan geleng-geleng kepala menikmati kuaci tersebut

"Kuaci nih kuaci! Sibuk mulu daritadi?" Ucapnya lagi pada Jauhar

"Habisin aja habisin! Pusing gue anjir!" Balas Jauhar

"Kenapa sih?" Tanya Trian

"Si Kathrine. Dia badmood, gue salah mulu anjing." Jauhar sedikit membanting ponselnya di meja

"Emang paling bener jomblo udah. Nggak ribet!" Sahut Yudha kemudian menghisap rokoknya

Jauhar mencebikkan bibirnya kesal seraya melirik Yudha tajam. "Jomblo ngerti apa lu??"

"Tuh nyai ronggeng badmood mulu kenapa sih? Gara-gara nggak bisa ngerjain soal ujian tadi?" Celetuk Ehsan

Jauhar menyandarkan punggungnya pada kursi, "Nggak tau gue! Bener kata Yudha dah ribet asu!"

Yudha tertawa sekilas, "Bego."

"Cewek mah gitu, maunya dingertiin mulu tapi nggak mau mengerti balik." Ujar Ehsan. Jauhar diam-diam setuju dengan perkataannya

"Ya mungkin dia pingin ketemu kali. Kangen mungkin?" Celetuk Trian

"Mana ada Yan, minta ketemu marah-marah gitu?" Balas Jauhar

"Namanya juga cewek. Apa-apa dibikin ribet." Sahut Yudha

"Iya. Emak gue juga gitu." Balas Jauhar yang langsung ditempeleng oleh Ehsan

"Dosa lu ngomongin emak sendiri di belakang."

Trian terkekeh kecil. Ia rasanya ingin tertawa melihat wajah Jauhar yang begitu masam. Kemudian matanya fokus pada jalanan yang padat oleh kendaraan. Ia mendapati seorang nenek di seberang jalan yang terlihat kesusahan untuk menyeberang.

Detik kemudian ia beranjak dari duduknya yang menimbulkan tanya dari teman-temannya, "Kemana?" Ehsan mewakili mereka

Trian menggedikkan dagunya sekilas, "Nenek-nenek, kasihan nggak bisa nyeberang."

"Sungguh baik hati sekali kau mas Trian."

"Ya nggak kek lu, buruk! Udah gitu auranya suram." Jauhar tertawa ngakak mendengar ucapan Yudha.

Trian sekarang tengah berdiri di pinggir jalan, "Buset, rame bet dah."

"NENEK! TUNGGU DI SITU BENTAR YA? JANGAN NYEBRANG DULU!" Teriaknya

Merasa kendaraan sedikit lenggang ia melangkahkan kaki menghampiri nenek tersebut.

"Mau kemana nek?" Tanyanya

"Itu ke gang kecil itu." Nenek tersebut menunjuk gang kecil sebelah Indomaret

Trian menggandeng tangan nenek tersebut, menoleh ke kanan dan ke kiri mengamati kendaraan yang kembali padat. Setelah lumayan lenggang, ia menarik tangan nenek tersebut untuk melangkah ke seberang jalan.

[Not] Bad Boyfriend |END|Where stories live. Discover now