🄺🅃🄷 8.2 : MAYDAY

241 24 2
                                    

Claude dengan segera mematikan alarm master cautions yang berbunyi nyaring sebelum memindai semua monitor mencari apa lagi yang salah dengan pesawat mereka, hingga caution terus memberikan mereka warning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Claude dengan segera mematikan alarm master cautions yang berbunyi nyaring sebelum memindai semua monitor mencari apa lagi yang salah dengan pesawat mereka, hingga caution terus memberikan mereka warning.

“We rapidly lose altitude,” ucap Algis dengan suara bergetar setengah takut setengah terkejut, saat melihat bahwa ketinggian mereka perlahan turun karena tidak ada daya angkat.

“Now we little lose power on the engine two,” kata Radean menambahi, pria itu mengkonfirmasi keadaan engine mereka.

Seperti yang di serukan oleh Radean maupun Algis, Claude dapat melihat dalam master monitor bagaimana jarum speed mereka perlahan menurun.

Claude yang bertanggung jawab penuh terhadap pesawat mencoba menenangkan dirinya sendiri agar tetap waras dan dapat berpikir untuk menemukan solusi yang terbaik untuk semua orang dia harus bisa menjadi orang yang paling rasional ditengah tekanan luar biasa ini.

Sekali lagi Claude mengamati panel instrumen yang menunjukkan bahwa memang benar mesin mereka perlahan kehilangan daya.

“Engine two idle.” 

Radean memberikan konfirmasi kepada Claude bahwa mesin kedua mereka memang positif idle mesin kedua pesawat mereka mamang benar dalam kondisi stasioner di mana energi yang digunakan hanya sedikit atau berfungsi namun sangat pelan.

“Okay calm, I start the engine ... engine Start.”

Dengan suara setenang mungkin Claude mencoba menyalakan kembali mesinnya sesuai dengan standar prosedur yang ada di Quick Reference Handbook.

“Not working,” jawab Baskara dengan lirih, pria itu dalam kesadaran yang tipis melihat bagaimana frustasinya temannya itu yang harus memikul beban seorang diri.

Pengumuman dari Baskara dan Radean tidak membantu Claude sama sekali, dia luar biasa tegang di detik-detik mendekati approach mereka kembali menemukan masalah pada instrumen mereka.

Suasana dalam kokpit mendadak senyap karena mesin kedua sekaligus mesin pesawat terakhir yang mereka miliki secara perlahan kehilangan daya.

Dan beberapa saat kemudian suasana di dalam kokpit senyap tanpa ada suara berisik mesin hanya ada desingan angin yang sangat menakutkan tidak berhenti di situ saja sedetik kemudian semua instrumen pesawat mati karena tidak ada lagi daya pada pesawat, dari kokpit Claude juga dapat mendengar dengan jelas pekikan terkejut dari cabin passenger.

Dan disusul suara para flight attendant yang mengintruksikan semua orang agar tetap tenang dan memasang safety belt semua orang mungkin sangat terkejut karena lampu padam dan tidak ada suara bising lagi.

Semua orang sedang menjalankan tugas masing-masing dan Claude tidak akan menyerah begitu saja. Claude tahu semua orang takut dan sedang menahan diri mereka sendiri.

Tidak ada yang bisa tenang saat mereka berada di atas awan, dengan kondisi pesawat yang mati total dan hanya kegelapan yang menemani mereka, tidak ada yang bisa tenang saat nyawa mereka yang dipertaruhkan.

Jarak mereka dengan Cocos Keeling Island adalah fourty miles out yang jadi masalah disini adalah ketinggian Altitude mereka yang sangat rendah untuk mencapai Cocos Keeling Island. Claude tidak tahu apakah pesawat mereka dapat glide sejauh itu atau tidak.

“Okay we totally lost thrust on the engine two Captain!”

Umum Radean saat monitor telah memastikan bahwa daya mereka benar-benar telah hilang.

“I am starting the APU, get out the QRH book,”  kata Claude cepat tanpa membaca QRH

Claude percaya bahwa menyalakan Auxiliary Power Unit adalah pilihan yang paling tepat sekarang mereka tidak memiliki daya jadi APU lah yang mereka butuhkan untuk menggantikan energi untuk fungsi lain selain propulsi dengan Claude menyalakan APU setidaknya itu dapat mensuplai kelistrikan pesawat walaupun terbatas.

Baskara mengulurkan QRH book yang berada di tangannya kepada Radean yang segera di terima pria itu untuk mencari penyelesaian atas masalah mereka.

Saat Claude menyalakan prosedur APU, Radean berusaha menemukan issue yang sesuai dengan kondisi mereka sekarang. setelah menemukannya dia melakukan Checklist kepada semua instrumen sesuai dengan petunjuk QRH Book.

Beberapa detik setelah Claude menyalakan APU, panel light instrumen di dalam kokpit kembali menyala berbanding terbalik dengan suasana cabin passenger yang masih gelap gulita dan senyap mencekam karena APU sebagai generator cadangan hanya dapat mensuplai sedikit kelistrikan di panel instrumen kokpit.

Mayday mayday mayday we lost thrust on both engine and now we are gliding now!” Teriak Claude.

“....”

“Claude–"

“INDONESIA TWA 756 MAYDAY MAYDAY MAYDAY!” kata Claude sekali lagi berusaha menjangkau ATC mana saja yang dapat menerima signal Mayday dari mereka saat ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Welcome On Board | KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang