🄺🅃🄷 6.2 : Bird Strike

236 24 0
                                    

Disisi lain Annelyn yang baru saja akan menggunakan lavatory mendengar dentingan ding dua kali sebelum tiba-tiba pesawat berguncang dan tubuhnya lalu terlempar ke depan dan kebelakang di iringi oleh teriakan panik dari arah passenger cabin sedetik...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disisi lain Annelyn yang baru saja akan menggunakan lavatory mendengar dentingan ding dua kali sebelum tiba-tiba pesawat berguncang dan tubuhnya lalu terlempar ke depan dan kebelakang di iringi oleh teriakan panik dari arah passenger cabin sedetik setelah terdengar ledakan yang sangat keras itu.

Salah seorang cabin crew yang kebetulan baru saja berpapasan dengannya juga terlempar dengan kencang menabrak penyimpanan membuat beberapa peralatan dinning yang belum sempat dimasukan berhamburan keluar menimpa tubuh mereka.

Annelyn merasakan tubuhnya di dekap erat seketika dan dia mendengar suara barang-barang berjatuhan lagi –Crew Cabin itu melindunginya dari ancaman cidera serius karena benturan benda tumpul–

“Back to your seat ma’am!” kata Pria itu berteriak suaranya teredam oleh desingan suara angin yang sangat memekakan telinga.

“Thank you… Sir Algis.” Jawab Annelyn, wanita itu sempat melirik ID Card nama yang terkalung di lanycard nya.

Tidak ingin berlama-lama dalam posisi itu mereka buru-buru berusaha bangkit Annelyn mengabaikan perintah Algis yang menyuruhnya kembali ke kursi, tangannya bergerak menutup semua penyimpanan yang beresiko membuat barang-barang yang dapat menghantam kepala mereka membantu Algis dengan tugasnya.

Pesawat berguncang lagi dan mereka terhempas ke belakang lebih kencang dari sebelumny diikuti dengan suara keras dari kokpit yang pintunya terbuka kembali.

“Annelyn!” Teriak Radean.

Radean pria itu tiba-tiba muncul dari connecting door dengan susah payah bersamaan dengan temperatur suhu di cabin yang menurun karena pintu kokpit yang terbuka.

Berbarengan dengan itu masker oxygen terjulur keluar seiring dengan seruan emergency safety yang di teriakan oleh para flight attendant.

Annelyn susah payah menjulurkan tangannya kepada Radean yang terdorong kebelakang karena tekanan udara dari kokpit, dibantu dengan lilitan di perutnya oleh Algis, Annelyn menarik Radean berusaha membuat pria itu tidak berada di depan pintu kokpit yang terbuka.

Posisi pesawat yang mendadak melakukan climb mendaki dan descend menurun secara terus menerus benar-benar membuat semua orang berteriak -mereka mirip naik wahana rollercoaster tapi dalam versi lebih parah.

Hei are you okay Annelyn?”

Radean bertanya dengan sangat khawatir, pria itu memeriksa Annelyn dengan raut tidak terbaca. Annelyn mengangguk mereka berpegang erat pada cabin mencegah tubuh mereka terhempas.

“Apa yang sedang terjadi?”  Annelyn berteriak, karena suara riuh di sekeliling mereka.

“Saya gak yakin, but I check it soon. Kembali ke seat kamu pakai seat belt dan masker oxygen go ahed.”

Radean memberikan perintah itu kepada Annelyn lalu pria itu berusaha melawan tekanan udara untuk menuju kokpit.

“Radean-“

“Annelyn, tolong bilang Ya untuk semua tawaran saya sebelumnya.” Kata Radean tiba-tiba.

Annelyn terdiam sejenak, dia menatap Radean dengan binar redup. Pria itu berkata seolah-olah akan ada hal buruk yang akan terjadi padanya -pada mereka.

Tapi ditengah situasi mencekam seperti ini Annelyn tidak memiliki pilihan lain, kematian ada di depan matanya. Dan mereka semua bisa jatuh kapan saja-bahkan dalam hitungan menit – tidak bahkan dalam hitungan detik!

So this is the end?

“Ya.”

Radean sempat melemparkan senyum tipis kepada Annelyn sebelum melanjutkan langkah nya ke kokpit.

“Okay terima kasih.” kata pria itu sambil melemparkan senyuman tipis.

Sir bahaya-“ peringat Algis, saat melihat seorang penumpang bergerak mendekati kokpit.

“I am pilot too,” Teriak Radean dengan keras.

“Radean-“ Teriakan Annelyn terpotong karena pintu cockpit lebih dulu tertutup dengan rapat.

“Radean-“ Teriakan Annelyn terpotong karena pintu cockpit lebih dulu tertutup dengan rapat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Welcome On Board | KTH Where stories live. Discover now