🄺🅃🄷 10.1 : Miracle on Christmas Island

263 27 2
                                    

[BREAKING NEWS]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[BREAKING NEWS]

Indonesia TWA -756 who bound from Perth International Airport, Australia to Jakarta Soekarno Hatta International Airport Indonesia.

Which had previously been reported to have lost contact with Air Traffic Controller Learnmonth International Airport, Australia is known to have just made an emergency landing at Australia’s Christmas Island Airport.

Until this news was published, it is not known exactly what happened to Indonusia TWA- 756, but from the landing video circulating on social media the Indonusia TWA- 756 made a emergency landing without both engines and the aircraft was unable to come to a stop before the end of the runway, hitting the airport’s ground wall.

(Source : Indonesian Times)

***

Christmas Island Airport, Australia
[ a second after stop – halfway Runways ]

Radean Wisaka tidak pernah membayangkan bahwa dia akan berada dalam situasi hidup dan mati dengan ratusan nyawa yang bergantung pada setiap tindakan nya seperti yang telah terjadi padanya beberapa saat yang lalu.

Tiga tahun masa studi nya di Flying school –Amerika, dan di tambah tujuh tahun menjadi seorang Captain di industri penerbangan tidak pernah dapat membuat Radean siap dalam mengalami malfungsi dan kemungkinan terburuk yang dapat terjadi saat menerbangkan burung besi itu di atas cakrawala, tidak bahkan untuk seorang pilot dengan jam terbang tinggi sekali pun.

Sesaat setelah pesawat mereka berhasil landing di Christmas Island Airport dan berhenti tanpa hancur lebur bahkan setelah mengalami runway excursion yang parah karena badan pesawat mereka hampir keluar separuhnya.

Akhirnya mereka semua yang berada di dalam kokpit mendesah lega dan tersenyum haru mereka bersyukur atas kesempatan hidup sekali lagi yang diberikan yang maha kuasa kepada mereka.

“Evacuate Now,” Claude berseru kepada seluruh orang yang berada di dalam kokpit, menghentikan perasaan senang itu.

Bagi Claude sendiri ini masih belum berakhir setelah pesawat dapat mendarat di darat crew on board dan penumpang hanya memiliki waktu sembilan puluh detik untuk melakukan seluruh evakuasi keluar dan menjauhi pesawat, pria itu bergerak dengan cepat melepaskan sabuk pengaman milik nya sebelum membantu Baskara melepaskan miliknya.

“Bas, lo masih bisa berdiri gak?” tanya Claude cepat sambil melihat teman nya itu yang meringis kesakitan.

Baskara terlalu lemah untuk menjawab pertanyaan Claude, energi pria itu seperti telah terkuras habis.

“Saya akan keluar untuk meminta paramedis.”

Radean yang melihat wajah pucat pasi Baskara dan gelagat pria itu yang hendak pingsan memutuskan untuk berinisiatif keluar dari kokpit lebih dulu dan memanggil petugas medis yang untungnya telah berada di atas aviobridge yang baru saja berhasil terpasang untuk memudahkan mengevakuasi dan kini mereka sedang berjalan naik menuju kokpit.

“We have an emergency on kokpit.” Jelas Radean kepada paramedis itu.

“Yes Sir!”  Jawab mereka serentak.

Saat Radean ingin mengikuti paramedis itu untuk masuk kembali ke dalam pesawat seruan keras memanggil namanya terdengar dari arah bawah.

Dan Radean menemukan Bykta Wisaka dan Romanvinch Wisaka berdiri di ujung aviobridge diantara riuh orang-orang. kedua orang itu sedang menatapnya dengan binar lega yang luar biasa.

“Pa?” Bisik Radean.

“Radean.” Sahut orang itu keras.

“Papa!” Radean berteriak senang.

Setelah memastikan bahwa yang memanggilnya adalah benar ayahnya Radean bergegas turun dan menyongsong Bykta.

Pria itu masuk ke dalam pelukan hangat sang ayah karena berpikir bahwa ia tidak akan bertemu lagi dengan ayahnya itu setelah apa yang menimpa dirinya beberapa saat yang lalu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Welcome On Board | KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang