🄺🅃🄷 19.1 : Konfrontasi

174 18 2
                                    

[Head Office of The Wisaka Airlines, BFD, Jakarta Pusat –  July 2021]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Head Office of The Wisaka Airlines, BFD, Jakarta Pusat –  July 2021]

Kedatangan Radean Wisaka pagi ini di kantor utama The Wisaka Airlines membuat Romanvinch Wisaka yang baru saja melakukan briefing pagi bersama para eksekutif direksi segera menemui adiknya itu dengan banyak prasangka– terutama prasangka buruk.

Yang Romanvinch tahu Radean tidak pernah berinisiatif untuk datang ke kantor The Wisaka Airlines sendiri, selama ini selalu ayah atau Ibu mereka yang dapat membuat Radean akhirnya datang karena setahu Romanvinch pria itu lebih menyukai kebebasannya daripada harus datang ke kantor yang serba kaku dan banyak tuntutan.

Jadi, kedatangan Radean kali ini yang tanpa paksaan siapa-siapa membuat Romanvinch menjadi sedikit was-was.

Romanvinch membuka pintu kantornya sendiri tanpa mengetuk terlebih dahulu, pria itu segera berjalan ke tengah ruangan dimana Radean telah menunggunya dengan secangkir teh hangat yang masih mengepul.

Dan itu pertanda bahwa sekretarisnya – Krystal– telah melayani adiknya itu dengan baik padahal bagi Romanvinch itu sangat tidak diperlukan karena Radean bukan tamu yang diundang dan kehadirannya sama sekali tidak diharapkan.

“Ada apa lo kemari?”

Tanpa basa-basi Romanvinch langsung bertanya dan duduk di depan Radean yang hari ini kelihatan cukup santai dengan kaos polo berwarna putih dan celana bahan coklat, pria itu jauh lebih baik daripada sebelumnya.

“Menemui kakak gue apalagi," jawab Radean sambil mengangkat bahunya acuh.

“Jangan basa-basi, gue sangat yakin hubungan kita berdua tidak sebaik itu untuk lo yang tiba-tiba menemui gue tanpa agenda," kata Romanvinch dengan begitu pedas.

Radean tidak bisa untuk tidak menghela nafasnya kesal, lama-lama ia sedikit jengkel dengan Romanvinch yang selalu seperti itu kalau berhadapan dengannya. Radean juga lama-lama muak dengan kebencian tidak berdasar Romanvinch kepadanya selama ini.

“Gue udah berusaha sopan tapi kalau Lo gak menerima kesopanan yang gue lakukan oke ya sudah gue gak perlu basa-basi lagi, kedatangan gue kesini terkait Investigasi TWA -756 gue dengar kalau maskapai kita tidak melakukan apapun untuk mencoba memenangkan public hearing," kata Radean pada akhirnya.

Kedatangan Radean pagi ini ke kantor Wisaka Airlines tidak lain karena ia mendapatkan informasi bahwa tidak ada kemajuan investigasi TWA -756, pihak maskapai penerbangan seperti tidak memiliki ambisi untuk membela diri jadi Radean sedikit kesal dengan itu.

Terakhir yang dia ingat kakaknya itu berjanji di depan ayah mereka dengan mengatakan bahwa ia akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan public hearing ini dan akan menyelesaikannya tanpa masalah namun sepertinya semua yang dikatakan kakaknya adalah omong kosong belakang.

“Lo sepertinya sangat tertarik dengan urusan perusahaan ya akhir-akhir ini hingga menemui gue seperti ini?” Tanya Romanvinch meremehkan.

“Tentu saja, setelah Mama tidak mengijinkan gue untuk pergi kemana-mana gue tidak memiliki pekerjaan apa pun," Jawab Radean dengan menantang.

Setelah kecelakaan itu Radean memang tidak diijinkan untuk pergi kemanapun lagi sesuka hatinya, kerjaan pria itu sepanjang hari hanya berdiam diri di rumah bermain game dan tidak melakukan kegiatan yang produktif!.

“Jawab pertanyaan gue kak, kenapa lo diam saja saat Claude Sasongko di pojok kan oleh mereka? Claude bagaimanapun juga adalah bagian dari The Wisaka Airlines dan lo adalah pimpinan tertinggi di sini jadi bagaimana bisa lo diam saja saat orang lo dipojokan seperti itu," kata Radean menuntut, pria itu sangat kesal dengan kakaknya sekarang.

Dari tempat duduknya Radean dapat begitu dengan jelas melihat kalau kakaknya itu tidak bisa menyembunyikan raut wajah kesalnya karena merasa tersinggung dengan ucapannya barusan.

Namun, bagi Radean itu pertanda bagus artinya provokasi yang dilakukan olehnya berhasil, dengan begitu Kakaknya akan mulai bertindak karena tidak terima dianggap tidak kompeten –apalagi yang menganggap adalah adiknya sendiri yang bagi Romanvinch sama-sama tidak kompetennya– Radean tahu benar apa yang dapat membuat kakaknya itu marah.

“Gue sedang berusaha–“

“Gue gak melihat Lo sedang mengusahakan apa pun disini," kata Radean memotong perkataan Romanvinch.

“Lo gak tahu apa pun tentang gue atau pun The Wisaka Airlines, bagaimana Lo bisa melihat kalau selama ini yang Lo lakukan hanya bersenang-senang tanpa memikirkan perusahaan..," kata Romanvinch mencecar Radean.

Romanvinch yang puas telah mempermalukan adiknya berdiri lalu berjalan menuju meja kerjanya.

“Setidaknya gue disini sedang memikirkan solusi terbaik untuk kita semua bukan seperti Lo yang hanya bisa menggonggong tanpa melakukan apa pun, kalau Lo sudah selesai keluar dari ruangan gue karena gue punya banyak hal yang perlu dilakukan gak seperti lo yang memiliki banyak waktu luang.”

Romanvinch dan mulutnya adalah kombinasi yang mematikan harusnya Radean telah terbiasa dengan itu, seharusnya ia tidak terprovokasi namun sepertinya semua yang menyangkut dengan Annelyn membuat Radean menjadi bersumbu pendek dan tidak memikirkan apapun selain hanya ingin terus maju untuk memprovokasi kakaknya.

To do something without making much effort to do it, you should know keeping promises holds a lot of emotional value and when we break them, there is a decline of trust but thank you berkat Lo gue memiliki sesuatu yang harus dilakukan sekarang,”

Radean ikut berdiri ia menatap kakaknya dengan senyum miring sebelum melanjutkan kembali perkataannya, “Gue juga akan menemukan solusi jadi pastikan keep eye on me kak dan lo akan menyesal karena telah membuat gue menjadi seperti ini.”

”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Welcome On Board | KTH Where stories live. Discover now