🄺🅃🄷 19.2 : Konfrontasi

166 14 1
                                    

“You want to take over The Wisaka Airlines seriously?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“You want to take over The Wisaka Airlines seriously?”

Bykta Wisaka melemparkan sebuah folder berisi dokumen yang diberikan Radean ke atas meja dengan sedikit keras ia juga menatap putranya dengan keseriusan yang terlihat sangat nyata, ia tidak pernah seperti ini apalagi dengan Radean.

Sedetik yang lalu sebelum Bykta melemparkan dokumen permohonan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa di atas meja Radean begitu percaya diri kalau ayahnya itu akan mendukung sepenuhnya apa yang ia minta namun sepertinya dugaannya salah besar Bykta tidak kelihatan senang dengan keputusan Radean yang satu itu.

“Kamu memberikan ini kepada Papa karena kamu ingin mengelola The Wisaka Airlines dan menurunkan kakak kamu dari jabatannya menjadi Chief Executive Officer The Wisaka Airlines begitu?”

“Bukan begitu Pa, Radean tidak akan menurunkan Kak Romanvinch, dia tidak harus turun dari jabatannya Pa aku hanya ingin menjadi salah satu dari board of Commissioners," katanya menjelaskan panjang lebar kepada Bykta yang sepertinya salah paham dengan maksudnya.

“Dengan menjadi komisaris kamu melawan kakak kamu dan menjatuhkan Papa," kata Bykta kepada anaknya.

“Bukan begitu…” Bantah Radean frustasi

Radean terlalu bingung bagaimana membuat Bykta mengerti tentang apa yang dia pikirkan, dualisme kepemimpinan memang terlalu risikan dan beresiko saling bersinggungan apalagi kalau mengingat hubungan Radean dengan Romanvinch yang dikatakan tidak baik.

“Kakak akan tetap menjadi executive board dan aku hanya akan menjadi governance," kata Radean kembali menjelaskan.

“Radean, Papa sangat senang saat kamu mengatakan ingin mulai terjun ke perusahaan keluarga namun Papa didn't see it coming," Jelas Bykta dengan hati-hati, tidak ingin menyinggung putranya juga.

Radean tahu bahwa permintaannya sedikit tidak tahu diri dan terlalu tiba-tiba, ia sudah mengantisipasi seluruh reaksi yang akan ditunjukkan ayahnya. Jadi dia mendengarkan alasan ayahnya dengan khidmat mencoba mengerti dari sudut pandang ayahnya.

“So?” Radean bertanya dengan hati-hati kepada ayahnya “Papa tidak menginginkan aku untuk menjadi board of Commissioners?”

This is not an easy thing Radean, Papa bisa saja melepaskan jabatan President Commissioners Papa untuk kamu sekarang namun apakah kamu benar-benar mampu untuk mengemban tugas itu?” Tanya Bykta retoris.

“Papa sedang meragukan kemampuan yang aku punya?” Tanya Radean dengan suara melengking.

“Jangan salah paham Papa tidak sedang meremehkan kamu. The Wisaka Airlines sedang menghadapi masalah tuntutan serius setelah pendaratan TWA -756 di Christmas Island Papa tidak ingin membuat semuanya semakin rumit karena mengadakan RUPS Luar biasa," katanya menjelaska Bykta buru-buru.

“Kesimpulannya Papa tidak mempercayai aku memegang perusahaan keluarga," kata Radean kecewa.

“Bukan-bukan seperti itu, kamu boleh meminta jabatan apapun di seluruh anak perusahaan Wisaka Corporation bahkan kalau kamu meminta salah satu anak cabang Wisaka Corporation untuk kamu kelola sendiri Papa tidak mempermasalahkan nya namun jangan The Wisaka Airlines. Perusahaan maskapai kita sedang dalam kondisi tidak stabil Radean semua orang ingin menjatuhkan kita setelah TWA -756 jadi biarkan Kakak kamu menyelesaikan masalah ini dulu," kata Bykta masih mencoba untuk bernegosiasi dengan Radean

Radean menatap kecewa ayahnya, namun dia tidak akan menyerah begitu saja. Dia memiliki saham lima belas persen di The Wisaka Airlines jadi dia akan menggunakan segala cara agar dapat duduk menjadi Dewan Komisaris dan memastikan bahwa Romanvinch melakukan tugasnya dengan benar.

“Aku hanya ingin menjadi Dewan Komisaris di The Wisaka Airlines Pa, aku tidak akan mencampuri urusan operasional dan menyinggung kakak," jelas Radean sebenarnya gak yakin dengan apa yang dia katakan sendiri.

But you must too menjadi President of Commissioners membuat kamu harus mencampuri urusan operasional itu adalah kewajiban. Kamu bisa melakukanya?” Tanya Bykta kepada Radean yang termenung.

Butuh beberapa saat bagi Radean untuk menjawab pertanyaan dari ayahnya itu, “Kalau memang harus, Radean akan mengatakan kepada Papa kalau I'm quite capable believe me I get my Msc on Airline Management and Operation Pa! I have done that. Radean tahu bagaimana The Wisaka Airlines bekerja”

Bykta Wisaka menatap anaknya dengan dahi berkerut terlalu bingung sejenak tentang bagaimana anaknya mendapatkan Master of Science padahal degree terakhir pria itu adalah Bachelor degree dalam penerbangan “Sorry, you ... what?” Tanyanya

“Selama kalian menganggap aku bersenang-senang menghabiskan uang dengan pergi keliling dunia aku telah menyelesaikan Master aku di Buckinghamshire New University London Pa, keberadaan aku di Australia aku sebenarnya bekerja di Qantas Airlines Limited sebagai Chief manager I’m capable enough," katanya menjelaskan Radean membongkar rahasia yang selama ini ia sembunyikan dari siapapun.

“Apa? kamu tidak liburan di Australia??”

Bykta Wisaka kelihatan sangat terkejut dan juga marah secara bersamaan karena anaknya menyembunyikan hal sebesar ini padanya.

“Tapi malah bekerja di Qantas bukan sebagai pilot namun apa tadi?!!!” Teriak Bykta geram dengan anaknya itu.

Radean mundur beberapa langkah saat ayahnya menggebrak meja dengan keras terlalu ngeri dengan apa yang bisa dilakukan ayahnya kalau sedang marah,

“Papa kamu punya maskapai besar sendiri dan kamu bekerja di maskapai milik orang lain dan menyia-nyiakan gelar pilot kamu?! all your pilot licenses are useless! What the hell Radean bukan nya menjadi pilot kamu malah menjadi Babu corporate yang benar saja kalau gitu ngapain kamu nge babu sampai di sana!”

Radean meringis menyadari kalau ayahnya memang benar, sudah mahal-mahal dan penuh perjuangan mendapatkan semua lisensi pilotnya dia berakhir menjadi pegawai kantor an di Qantas! Salahkan dia dan semua rasa penasarannya yang sialan.

Tapi rasa penasaran manusia kan tidak bisa dihentikan iya kan? Radean hanya bosan terus terbang dia ingin mencoba hal baru jadilah dia belajar bisnis tanpa seorang pun yang tahu.

“Pa, tapi bagaimana tentang board of Commissioners nya?” Tanya Radean dengan memelas berharap belas kasih oleh ayahnya.

Get out of my room now! Jangan keluar dari rumah sebelum kamu menyadari apa kesalahan yang telah kamu perbuat Radean Wisaka!”

Bykta Wisaka berteriak keras kepada Radean yang langsung berlari keluar karena menghindari lemparan beberapa folder dari ayahnya yang tampak sangat murka.

Bykta Wisaka berteriak keras kepada Radean yang langsung berlari keluar karena menghindari lemparan beberapa folder dari ayahnya yang tampak sangat murka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Welcome On Board | KTH Where stories live. Discover now