🄺🅃🄷 12.1 : Self Sabotage

235 22 1
                                    

[BREAKING NEWS]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[BREAKING NEWS]

Incredible Story of The Wisaka Airlines Flight 756 : We Called Miracle in the Christmas Island

The Wisaka Airlines Flight 756 was a flight from Perth International Airport Australia for Jakarta International Airport, Indonesia Captain was sucked halfway out of his cockpit when a windscreen blew out at 32000 ft and the aircraft lost all engine flying over the Indiana ocean. 

Captain Baskara Mannue was survived because an Engineering and one passenger held onto his trouser belts and legs while the First Officer or Captain Claude Sasongko took over the controls and make an emergency landing on Christmas Island Australia.

You can see this dramatic incident through video footage that has been circulating in cyberspace, Captain Claude Sasongko and The Wisaka Airlines are now the hottest searches to dates (Australia News)

***

North West Point Coastline –
Christmas Island, Australia May 2021
[18 Hours after that accident]

Annelyn terbangun karena suara deburan ombak dan gemersik pepohonan yang terdengar cukup jelas di telinganya, dan dengan susah payah ia membuka matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk lewat celah gorden yang sepenuhnya belum ditutup secara sempurna.

Begitu ia mendapat kesadarannya seratus persen matanya bergulir mengamati keadaan sekitar, dia berada di dalam sebuah luxury eco chalets dengan pemandangan balkon yang menghadap langsung ke coastline atau garis pantai terlihat indah dan menenangkan namun bukan waktunya untuk mengamati itu.

“Hi awake? Bagaimana keadaan kamu?"

Suara yang begitu asing itu menyapa pendengaran Annelyn di ikuti langkah kaki yang mendekat kepadanya lalu beberapa saat kemudian Annelyn dapat melihat dengan jelas suara siapa itu.

Itu Seo Jane Sastrawidjaja, Istri Jaenalendra dan first lady of Indonusia– sedang berada di dekatnya dengan tatapan yang tidak terdefinisi sama sekali.

Annelyn sendiri belum pernah bertemu secara personal dengan istri Jae, jadi kecanggungan dan kebingungan jelas mendominasi dirinya sekarang apalagi dengan masa lalunya dengan Jaenalendra yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

Karena beberapa tahun yang lalu mereka pernah bertunangan dan Annelyn menyakiti Jaenalendra dengan meninggalkan pria itu begitu saja tanpa penjelasan.

“Kamu membutuhkan sesuatu?" tanya wanita itu mendekatkan dirinya ke ranjang, kali ini raut wajahnya berubah cemas dan setengah khawatir.

“Air," kata Annelyn dengan suara serak.

Annelyn berusaha bangun dengan kekuatannya sendiri, namun dia kesulitan untuk melakukannya.

Ia baru menyadari jika dia tangannya telah terpasang infus, oleh karena itu ia dibantu oleh Jane akhirnya dapat bangun dengan punggung bersandar pada headboard ranjang dan dengan telaten setelah membantu Annelyn mendapatkan posisi yang nyaman Jane meraih gelas berisi air mineral dan menyerahkannya kepada Annelyn.

“Kita ini sekarang ada dimana?," Tanya Annelyn dengan kening berkerut, wanita itu sekali lagi memandangi ke sekelilingnya.

“Kita ada di Swell lodge tepatnya ada di kawasan national park tapi kita masih ada di Christmas Island, Jaenalendra yang membawamu kemari," Jawab wanita itu dengan begitu jelas memberikan Annelyn informasi.

“Jae?,” Kening Annelyn berkerut, sedikit bingung dengan jawaban Jane dia kembali mengingat-ingat apa yang telah terjadi kepadanya.

“Iya Jaenalendra membawa kamu kemari, kata dokter kamu mengalami penurunan kesadaran, kalau dihitung mungkin ini sudah delapan belas jam setelah kejadian malam itu dan it's normal kata mereka, dan mungkin itu terjadi akibat dari shock dan trauma ... kamu baru saja mengalami hari yang berat Annelyn," Jelas Jane dengan wajah yang prihatin.

“Ah iya aku baru ingat," Kata Annelyn dengan suara pelan, dia sedikit tidak enak dengan Seo Jane.

Annelyn mengangguk tidak tahu harus merespon bagaimana lagi, dia menatap ke depan dengan hening dimana langit memang berwarna oranye dengan matahari yang mulai terbenam.

Jane juga tidak berkata apa-apa lagi selain duduk di salah satu sofa bed di ujung ruangan dengan ponsel di tangannya untungnya keheningan itu tidak bertahan lama karena beberapa saat kemudian Annelyn dapat melihat Jaenalendra masuk ke dalam chalets dengan penampilan yang cukup berantakan.

Melihat Jaenalendra berdiri di depannya sekarang Annelyn menyadari banyak yang berubah dari pria itu setelah lima tahun berlalu, pria itu semakin dewasa dan berwibawa juga semakin tampan.

“Ann, bagaimana perasaan kamu?” Tanyanya dengan suara cemas yang kentara.

Jaenalendra berderap mendekati Annelyn, membuat wanita itu melirik Jane untuk melihat respon wanita itu.

Suaminya yang sedang mengkhawatirkan wanita lain di depan matanya, kalau wanita normal mungkin akan marah namun Jane tidak bereaksi apapun mimik wajahnya pun tidak berubah wanita itu masih tetap tenang seperti sebelumnya. Tidak terganggu sama sekali.

“Karena Jaenalendra sudah ada di sini aku akan kembali ke kamar dulu ya Annelyn, aku ke kembali dulu ya Mas," Kata Seo Jane pamit kepada Jaenalendra dia gak lupa untuk melemparkan senyum ramah kepada Annelyn sebelum pergi.

“Ya nanti aku kesana," Jawab Jaenalendra mengangguk kepada istrinya itu.

Annelyn mengamati dalam diam semua gerakan Jane bagaimana wanita itu berdiri dengan anggun lalu menepuk pelan punggung Jaenalendra dan memberinya senyuman tipis sebelum melangkah keluar dari Chalets meninggalkan keheningan sesaat antara Jaenalendra dan Annelyn.

Annelyn mengamati dalam diam semua gerakan Jane bagaimana wanita itu berdiri dengan anggun lalu menepuk pelan punggung Jaenalendra dan memberinya senyuman tipis sebelum melangkah keluar dari Chalets meninggalkan keheningan sesaat antara Jaenalendr...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Welcome On Board | KTH Where stories live. Discover now