🄺🅃🄷 15.1 : Penghakiman

189 17 2
                                    

National Transportation Safety Committee Building – Jakarta, Indonesia 2021

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

National Transportation Safety Committee Building – Jakarta, Indonesia 2021

Claude Sasongko tidak pernah menyangka bahwa Radean Wisaka orang yang membantu mereka di Kokpit saat TWA 756 mengalami insiden emergency adalah adik dari Romanvinch Wisaka, atasannya sekaligus pemilik maskapai The Wisaka Airlines sendiri.

Kebetulan yang sangat mengejutkan baginya, ia jadi berpikir apabila dia tidak mendaratkan pesawat dengan selamat apakah The Wisaka Airlines akan melayangkan tuntutan kepadanya dan keluarganya karena telah menjadi penyebab hilangnya salah satu pewaris Wisaka Corporation?

Dan apabila hal itu sampai terjadi Claude tidak akan pernah bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Wisaka dan Sasongko berseteru.

Sudah menjadi rahasia umum kalau Wisaka dan Sasongko walaupun tidak secara terang-terangan diakui, telah menjadi pesaing lama satu sama lain, Wisaka Corporation yang berada di nomor lima daftar kalangan old money Indonesia selalu berusaha mengejar Sasongko Holdings yang berada di urutan nomor empat, terus begitu walaupun rezim telah berganti.

“Saya bukan Pilot dan saya juga tidak berada di kokpit saat itu terjadi, so this all about you tapi saya akan berusaha keras untuk berada di belakang kalian dan mendukung kalian karena semampu saya bagaimana pun juga you are is a part of us —The Wisaka Airlines.”

Sebelum mereka benar-benar memasuki ruang rapat, Romanvinch menghentikan Claude dan Algis pria itu lalu menatap keduanya dengan sungguh-sungguh mencoba meyakinkan kalau mereka tidak sendirian dalam menghadap masalah ini karena ada perusahaan yang membantu secara penuh.

Thank you.”

“Thanks Sir.”

“Okay gentleman, kalau begitu ayo masuk.”

Begitu mereka telah meyakinkan diri mereka sendiri akhirnya pintu ruang rapat di dorong terbuka menampilkan beberapa orang yang kelihatan sudah menunggu kedatangan mereka.

Welcome let’s take a seat.”

Salah seorang dari mereka yang telah duduk diposisi paling tengah vertikal table mempersilahkan mereka yang baru datang untuk segera duduk.
Begitu semua orang telah duduk di kursi masing-masing pria itu kembali berbicara dengan suara lantang.

So thank you, thank you for everyone yang telah hadir hari ini dan saya sangat lega melihat First Officer– oh how I say it, Captain Claude Sasongko dan Captain Algis Hestama hadir pada hari ini. Some of you mungkin telah bertemu saya dan mengenal saya namun saya akan tetap memperkenalkan diri lagi, my name is Michael Yudhie hari ini kita akan memulai penyelidikan operasi dan performa terkait jatuhnya pesawat TWA-756 di Ground wall Christmas Island–”

“Pendaratan darurat.”

Claude mengoreksi dengan raut tidak terbaca, saat mendengar pemilihan kata dari Michael Yudhie yang tidak berhati-hati.

Sorry Captain Claude?” Tanya pria itu menatap Claude dengan alis terangkat sebelah, jelas pria itu mendengar namun pura-pura untuk tidak benar-benar mendengarnya.

“Pesawatnya bukan jatuh secara tidak sengaja di Christmas Island, kami tahu apa yang telah kami lakukan dan itu bukan lah jatuh namun emergency landing walaupun mengalamai runway excursion di Christmas Island Airport ... tapi tetap saja itu adalah emergency landing.

Jelas Claude begitu kesal saat Michael menyebut emergency landing TWA-756 adalah kecelakaan jatuhnya, mereka mencoba mendarat bukan menjatuhkan pesawatnya dengan sengaja! Algis yang berada di samping Claude juga sangat kesal namun pria itu tetap menutup rapat mulutnya membiarkan Claude berbicara.

Jarak Vertikal table itu tidak terlalu lebar hanya sekitar setengah meter jadi dari tempat duduknya sekarang Claude dapat dengan jelas melihat Michael Yudhie mencoba mengintimidasinya.

Pria yang sepertinya awal empat puluh tahunan itu mencoba menegaskan posisinya kepada Claude dan pihak The Wisaka Airlines, kalau dia adalah orang yang paling memiliki wewenang dalam ruangan ini. Ibaratnya pria itu adalah jaksa dan hakimnya sedangkan mereka adalah terdakwanya.

SIAL, Claude tidak suka suasana seperti ini.

Eid al-Fitr guys!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eid al-Fitr guys!!!

Welcome On Board | KTH Where stories live. Discover now