1. Ditinggal Nikah

14.7K 535 100
                                    

Riuhnya suasana pesta yang sedang berlangsung di sekitarku, tetap tak bisa membuatku jadi sanggup menahan air mataku.

Apalagi saat mempelai wanita yang kini sedang mengapit lenganku, adalah adik perempuan kesayanganku. Adik perempuan satu-satunya yang selama ini selalu mendapat perlindungan dan kasih sayang dariku.

Maka rasanya, entah berapa banyak usia yang sudah kupunya, kali ini aku seperti lupa dengan semuanya. Sebab bahuku yang sudah sedikit bergetar dan tanganku yang mengepal kuat karena menahan air mata.

Bukan sedang sedih.

Apalagi kesal.

Tapi aku sungguhan sedang terharu luar biasa.

Sebab adik perempuan sholihah yang selama ini selalu kujaga, sudah akan jadi seorang istri yang harus taat dan berbakti kepada suaminya. Pada seorang laki-laki yang kini kentara sekali sedang mengatupkan bibirnya begitu kuat dengan air mata berderai di wajah tampannya.

Jadi ya, ternyata, bukan hanya aku yang sedang terharu luar biasa. Tapi suami adik perempuanku juga sedang menunjukan tangis bahagianya. Maka semoga, ini memang pertanda baik bahwa rumah tangga adik tercintaku akan selalu dilimpahi dengan kebahagiaan dan keberkahan dari Yang Maha Kuasa.

Aamiin.

Merasakan eratnya rengkuhan tangan lembut di lenganku, secara reflek aku langsung mengalihkan pandanganku. Yang tanpa kuduga, ternyata, gerakanku saat ini juga diikuti oleh kakak laki-lakiku.

Maka kini, sang mempelai wanita sedang sama-sama ditatap oleh 2 orang kakak laki-laki yang akan selalu mengasihinya dengan sepenuh hati.

"Alhamdulillah, sekarang, Adek sudah sah jadi seorang istri." Mas Andri yang pertama berucap sampai membuat Alya jadi semakin menitikan air matanya yang memang belum mau berhenti sejak tadi.

Sedangkan aku, masih bungkam dan belum kuasa untuk membuka mulutku. Sebab aku takut jika air mata akan benar-benar semakin tumpah dan membasahi wajahku. Tapi genggaman tangan erat segera kuberikan untuk adik perempuanku. Sebagai tanda bukti, bahwa doa restu serta dukungan baikku akan selalu ada untuk adik perempuan kesayanganku.

"Ayo. Sekarang, Adek ketemu dulu sama suaminya. Tuh, Diaz udah sesenggukan karena lihat cantiknya Adek hari ini."

Dan ya, tentu saja, putri satu-satunya keluarga Laksamana jelas memang akan selalu mempesona.

"Adek deg-degan banget, Mas."

Curahan hati Alya, yang membuatku dan Mas Andri jadi terkekeh di waktu yang sangat sama.

"Nggak papa. Itu tandanya, sekarang Adek sedang sangat bahagia."

"Aamiin. Alhamdulillah. Bismillah ya, Mas. Mohon doa restunya buat Adek."

"Pasti, Dek. Selalu."

Yang ketika langkah kaki kami bertiga sudah sampai di hadapan mempelai pria yang masih begitu setia mengeluarkan air matanya, sebelum aku mengulurkan tangan lembut milik Alya, entah kenapa, kini aku seperti sedang mendapatkan kekuatan begitu besar secara tiba-tiba, sampai aku jadi sanggup untuk mengeluarkan beberapa kata.

"Jaga Adek. Dan jangan buat Adek sampai terluka. Ya?"

Dan ternyata, Mas Andri juga memberikan nasihat serta permintaan yang serupa.

"Diaz, sekarang, Adek sudah sah jadi istrimu. Jadi pesan Mas, jaga selalu rumah tangga kalian. Ya? Jaga Adek, seperti usaha besar yang telah kamu lakukan sampai berhasil jadi suaminya Alya. Oke?"

Yang ketika anggukan kepala telah Ardiaz berikan, disertai bergetarnya genggaman tangannya ketika aku dan Mas Andri telah mengulurkan tangan lembut Alya yang makin mengeluarkan tangisan, maka suasana haru ini sungguhan membuatku jadi semakin tersadar akan kenyataan, bahwa adik perempuan kesayanganku memang telah menjadi seorang istri yang akan menjalani kehidupan rumah tangganya sendiri bersama pria tampan yang memang telah teguh sekali dalam berjuang sampai berhasil mendapat penerimaan.

Prawira Laksamana ✔Where stories live. Discover now