47. Kesatria Kesayangan

1.9K 201 46
                                    

💉 Amalia

Dan seperti rencana kami semenjak melaju dari Yogyakarta, bahwa sampai di Surakarta, aku dan Mas Agam akan langsung menuruti permintaan dari si princess cantik kesayangan keluarga Laksamana. Yaitu makan di restoran Jepang kesukaan Arshilla.

Yang sejak turun dari mobil, binar mata Arshilla sudah langsung terlihat cerah sekali. Dengan senyum merekah yang sungguhan sangat berhasil untuk menenangkan hati.

Bahkan perjalanannya juga jadi terasa sangat menyenangkan. Sebab setiap langkah kaki yang kami lakukan, canda tawa selalu terdengar. Terutama, dari Arshilla yang semangat sekali mengabsen setiap menu favoritnya.

Gemas.

Yang benar-benar hanya tertuju pada tujuan utama saja. Untuk makan makanan enak kesukaan Arshilla. Tanpa teralih apalagi belok ke tempat yang lainnya.

"Shilla."

"Iya, Bunda."

"Shilla suka banget makan ramen ya?"

Pertanyaanku membuat Arshilla langsung semangat sekali menganggukkan kepalanya. "Iya, Bunda. Suka banget. Shilla suka makan mi. Apa aja. Mi ayam. Pasta. Bihun. Kwetiau. Tapi paling suka, memang ramen."

"Shilla udah pernah jalan-jalan ke Jepang?"

Anggukan kepala kembali kuterima dari Arshilla. "Udah, Bunda. Liburan ke Disneyland. Lihat parade princess di Jepang."

"Wah, pasti, Shilla happy banget ya."

"Iya, Bunda. Shilla suka banget lihat Princess. Jadi, waktu liburan ke Jepang, pergi ke Disneyland, Shilla pakai kostum Princess Snow White."

"Shilla suka banget nonton Princess Disney ya?"

Binar mata si cantik Arshilla langsung jadi cerah sekali. "Iya, Bunda. Suka banget. Shilla suka Princess Disney. Tapi lebih suka lagi, sama Barbie."

"Oh iya?"

"Iya, Bunda. Shilla suka Clara, putri Sugar Plum yang sama Pangeran Nutcracker. Terus, Shilla juga suka banget semua serial Fairytopia, ada Elina sama Bibble di sana. Shilla juga suka Mariposa."

Aku jadi tertawa. Gemas sekali setiap mendengarkan cerita teramat suka cita dari Arshilla tentang semua jenis tontonannya.

"Wah. Shilla pasti udah hafal banget ya sama semua cerita princess."

"Iya dong. Jadi, ayo, Bund. Kapan-kapan, Bunda nonton Barbie sama Shilla. Nanti, Shilla tunjukin semua kaset original tontonan Barbie yang Shilla punya."

Tawaku makin mengudara, saat Mas Agam sudah gemas sekali mengusak puncak kepala Arshilla.

"Shilla mulai mau cari bestie lagi buat dikomporin nonton Barbie ya."

Si putri cantik juga ikut memperdengarkan kekehannya. "Iya dong, Pakdhe. Biar teman nontonnya Shilla, makin banyak."

Gemasnya.

"Kenapa? Kok jadi senyum-senyum gitu?"

Aku jadi bertemu tatap bersama Mas Agam sebelum menyampaikan jawabanku.

"Aku gemes banget sama Shilla, Mas."

"Memang kenapa?"

"Soalnya, Shilla anteng banget anaknya. Seneng banget cerita. Terus, tatanan katanya Shilla juga ekspresif banget. Jadi aku beneran gemes banget tiap dengar ceritanya Shilla."

"Shilla, kalau lagi cerita, semangatnya tuh persis banget kaya Papanya."

"Kaya Papa Pilot?"

"Iya. Yang kalau cerita, apalagi lawan bicaranya nyambung, udah, bisa nggak ada habis topiknya. Lanjut terus. Sampai capek, baru mau berhenti."

Prawira Laksamana ✔Where stories live. Discover now