Spread My Legs For U

4.6K 220 12
                                    


Taeyong tidak bisa bernafas lega setelah kejadian yang menimpanya. Liburan yang ia dambakan sudah hancur tatkala seorang agent rahasia memulai pertarungan di dalam kubunya sendiri. Jaehyun masih harus berurusan dengan polisi setempat dan memberikan keterangan terkait peristiwa yang sudah membuatnya sedikit 'rugi' akibat kerusakan hotel nya yang dijadikan medan pertempuran.

Anak-anak sudah diamankan di tempat, bersama dengan para suster dan pengamat emosi. Memastikan bahwa keduanya tidak mengalami trauma pasca kejadian. Jadi, kedua orang tua ini bisa lega sejenak. Di sepanjang lorong kantor, semua orang melihat betapa menyedihkannya ekspresi Taeyong, seperti telah mengalami hal yang belum pernah terjadi dalam hidupnya. Seolah hanya ada kesenangan dan kebahagiaan yang mengisi hari-harinya. Namun, tanpa di duga kejadian yang seharusnya tidak pernah terjadi telah membuatnya kehilangan gairah hidup. Layaknya seorang pelukis yang kesakitan di kala melihat lukisannya tercoreng oleh tinta hitam.

Jaehyun sudah diizinkan kembali untuk pulang, sementara mereka berdua harus menjemput anak-anak mereka. Langkah kakinya menginterupsi orang-orang di sekitarnya, membuat semua orang bertanya-tanya, "Siapakah istri yang beruntung dinikahi oleh pangeran Ares ini?" mata mereka melirik sekitar, "Apakah dia akan menerima selir baru jika mereka menawarkan diri?" tetapi, semua itu sirna tatkala ia menghampiri Taeyong yang merupakan seorang lelaki cantik dengan wajah mendung yang sangat memprihatinkan.

Jaehyun melambaikan tangan di depannya, pria cantik itu tak memperhatikannya. Sepertinya sedang terjebak dalam kalutnya kejadian mengerikan tadi. Jaehyun sangat paham posisi Taeyong yang mungkin belum pernah mengalami hal seperti ini. Bagi Jaehyun, itu hanya wisata masa lalu yang sangat indah saat ia masih menjabat sebagai seorang mafia muda. Itu adalah kenangan paling mengerikan sekaligus tak terlupakan yang akan ia kenang selama hidupnya.

Tapi, jika disuruh memilih antara kembali ke masa lalu atau menetap di masa sekarang......

Tidak, Jaehyun masih ingin menyembunyikan ini dari Taeyong. Entah sampai kapan ia akan terus menekan alter egonya sendiri.

Ia mengulurkan tangannya hanya untuk merangkul bahu sang cantik, "Sayang, ada aku disini. Kita semua baik-baik saja. Jangan khawatirkan Jeno, ia takkan mati begitu mudahnya ditangan mereka." ujar Jaehyun sambil mengusap-usap lembut punggung si cantik. Taeyong hanya menghela napas berat, matanya masih mengisyaratkan kelelahan. Ia menutup matanya sambil menyandarkan kepalanya di bahu Jaehyun. Kepalanya masih memutar adegan di hotel dimana ia bisa mendengar suara tembakan di mana-mana.

"Apakah ada korban jiwa?" tanya Taeyong sambil mendongak menatap manik berkilauan Jaehyun yang seolah ingin menelannya bulat-bulat. Jaehyun tersenyum sambil menyisir beberapa baby hair Taeyong.

"Nasib baik masih memihak kita, tidak ada yang terbunuh dalam insiden ini. Hanya beberapa staff luka-luka akibat serangan peluru sembarang yang membuat suara kegaduhan dimana-mana. Tapi, polisi masih belum bisa menemukan pelakunya. Setelah kita keluar dari gedung, orang-orang yang menyerang Jeno sudah menghilang. Ayah Nana juta ikut menghilang." jelas Jaehyun. Taeyong membeku sesaat, namum ia berusaha menenangkan dirinya sendiri jika ia harus berhadapan dengan Nana. Ia tidak boleh menampilkan ekspresi sedih dan kalut, bisa-bisa anak itu menangis tak karuan.

Tapi, dipikiran Taeyong hanya satu.

Bagaimana jika Jeno tidak kembali dengan selamat?

Lalu, bagaimana perasaan anak angkatnya jika mengetahui ayah kandungnya telah diserang oleh temannya sendiri dan berakhir kehilangan nyawa?

Kerutan di dahi Taeyong sangat lucu, Jaehyun sangat menyukai fitur wajah seperti ini. Wajah itu bak sebuah porselen yang di pahat sangat hati-hati, namun jika Tuhan memberikannya sebuah emosi, maka mahakarya itu lebih dari sekedar pahatan saja. Orang-orang yang melihat perubahan emosi itu akan takjub, bahwa dengan ekspresi apapun Taeyong masih terlihat sangat cantik.

Seperti saat ini, Jaehyun merasa bahwa ia sedang melihat seorang dewi yang meratapi nasib malang yang menimpanya, berusaha menyeka air matanya yang terus mengalir bak sungai surgawi yang tak berujung. Sikapnya sangat kalem dan bijaksana, ia tak mau tampil sengsara di depan anak-anaknya, takut jika mereka akan merasakan hal yang sama.

Tentu saja, peristiwa ini akan membekas di memori kecil Nana. Apalagi anak itu sudah dikatakan memiliki reaksinya sendiri dalam melihat peristiwa yang terjadi sepanjang hidupnya. Hal ini pasti sangat berpengaruh bagi pertumbuhan kesehatan mentalnya, apalagi Nana sering menutupi luka lama dengan mengukir senyuman manis diwajahnya, tanpa peduli kerasnya hidup mempermainkannya.

Hidupnya sudah berat. Dari kecil ia harus dikhianati oleh ibunya sendiri, menjualnya pada sembarang orang agar tidak menjadi beban di kemudian hari, tanpa sepengetahuan ayah kandungnya. Dan ketika momen bahagia yang telah lama dinanti terjadi dalam hidupnya, berharap bahwa itu akan bertahan selamanya layaknya setangkai bunga di kotak pengawetan. Itu akan terus cantik dan takkan pernah terpengaruh oleh waktu.

Namun, takdir berkata jika seorang Nana tak layak hidup bahagia bersama ayah kandungnya.

Tuhan seolah mengetahui bahwa pasangan ayah dan anak ini akan menjalin hubungan terlarang yang terkutuk, membiarkan mereka jatuh bersama dalam lubang keputusasaan. Memilih di antara kedua nya, manakah diantara ayah dan anak yang masih pantas hidup di dunia ini? Masih diizinkan menghirup nafas kehidupan dan merasakan kebahagiaan hingga akhir hayatnya?

Akan tetapi, Jaehyun masih berharap bahwa Jeno dapat kembali dengan selamat. Ia tak ingin Nana sedih karena kehilangan separuh jiwanya. Mungkin Taeyong tidak menyadari perubahan perilaku Nana saat bersama ayah kandungnya. Itu adalah perasaan yang complicated. Lagipula jika dilihat dari riwayat Jeno, ia tak cocok membesarkan seorang anak. Pekerjaannya yang terlalu beresiko serta hobinya yang suka membuat onar akan menjadi bumerang baginya. Setelah dipikiran matang, ia tak keberatan membesarkan Nana bersama dengan Mark. Itu mungkin adalah ide cemerlang supaya suasana rumah lebih hangat.

Tapi, bagaimana perasaan Nana saat dihadapkan situasi yang mengharuskan ia berpisah dari belahan jiwanya?

Gedung Pencakar Langit
Markas Utama Agent Rahasia
(Nama lembaga ikut dirahasiakan)

Jeno tersadar setelah ia terkena bom bius yang sangat pekat yang dilempar oleh salah satu orang-orang suruhan tikus gorong-gorong itu. Ia menengok sebentar dan mendapati bayangannya sendiri terpantul ke arah kaca besar disampingnya. Seketika, kulitnya tersengat oleh hawa dingin tak karuan yang berasal dari ventilasi kecil di sudut ruangan.

Dinding ruangan itu dingin, warnanya seperti warna ruangan untuk operasi bedah. Dirinya telentang di sebuah kasur empuk layaknya pasien yang siap untuk di bedah. Dengan borgol di tangan dan kakinya, sehingga beberapa persendian itu kaku saat digerakkan. Matanya sedikit agak kabur dan berasap. Ia menoleh ke arah kulkas besar yang biasa digunakan untuk menyimpan beberapa peralatan medis.

Seketika, ia teringat akan kejadian lampau yang telah ia lalui, "Ah, kau benar-benar terobsesi denganku." Jeno tanpa sadar menertawai dirinya sendiri. Ia menyalahkan dirinya akan tindakan naif dan bodoh yang membuatnya berakhir di tempat paling konyol sedunia.

Tak lama kemudian, suara langkah kaki mendekati ruangan bersamaan dengan suara wanita yang paling ia benci menusuk gendang telinganya. Wanita itu memiliki nada suara mendayu-dayu, seperti ingin menyenangkan pria yang bersamanya.

Saat pintu terbuka, ia sudah tidak terkejutnya lagi  jika pria dan wanita yang ada di depannya hanyalah boneka tali yang seenaknya mencampuri kehidupannya.

Sang penggerak tali ada di belakang mereka, memasang senyuman paling lembut namun, mengerikan secara bersamaan.

"Lama kita tak bertemu semenjak malam pertama kita, Jeno."




Anjay diteror suruh apdet:v
Sebenernya mau seneng apa sedih pada gak paham sama alurnya?
Setelah tak baca kembali saya juga gak paham ini genre apa sih¿
Genre lovey dovey tapi ada bunuh-bunuhan (?)

Anyways, aku harap kalian enjoy sama apdetan hari ini karena daya lagi masa the great war sama kertas2 ujian.
Bagi yang menjalani UAS semangatttt woeee jangan ngulang lagi ya!

Apdet elit
Belajmengerikan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang