Taeyong dengan segala imagine mengenai sang Jung tampan menjadikannya tak bisa menolak sentuhan manis yang sudah seperti candu baginya.
.
.
.
.
.
jangan ngaku polos kalo udah baca ini...
kalo gak nyaman bisa liat work ku yang straight kok!
.
.
.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyong bangun pagi sekali. Yap, pagi-pagi buta dia sudah mempersiapkan segalanya. Mulai dari sarapan hingga, kebutuhan Jaehyun yang banyak. Misalnya, mempersiapkan tas kerjanya dan beberapa map penting yang harus segera diserahkan kepada sekretarisnya. Taeyong berusaha agar jadi ibu rumah tangga yang baik. Oke, aku koreksi. Menjadi suami cantik yang baik.
Taeyong memindahkan beberapa dokume terakhir Jaehyun yang bertumpuk banyak itu. Merapikannya kembali. Taeyong agak terkejut saat tangan seseorang memeluk pinggang rampingnya. Taeyong juga merasakan hembusan napas seseorang dan bisikan, "Kau sudah bangun, hmm? Kenapa tidak lanjutkan tidur? Ini masih jam 4 sayang." Taeyong agak merinding saat suara low bass itu terdengar seduktif di telinganya. Kenapa semua yang berhubungan dengan Jaehyun adalah sesuatu yang sangat seksi dan intim? Ia bahkan tak pernah berpikir aneh-aneh soal Guanlin. Apalagi membayangkan dirinya bersetubuh saja tidak pernah! Tapi , sangat berbeda jika ia bersama dengan Jaehyun. Hmm, patut di curigai.
"Tidak masalah kan? Lebih baik dipersiapkan dari sekarang. Nanti, biar berangkat gak telat." Jaehyun terkekeh. "Kalaupun telat, siapa yang akan berani memarahiku? Aku kan atasan mereka."
Taeyong berbalik. Menangkup wajah tampan itu. "Papa adalah panutan. Sebagai seorang bos, papa harus menjadi pribadi yang berwibawa dan dapat memberikan contoh baik bagi anak buahnya. Maka, papa dapat menjaga integritas perusahaan papa dengan baik. Lagipula, kedisiplinan itu sangat penting bagi orang-orang karir seperti papa. Karena peluang tidak bisa mengurusi diri mereka sendiri. Harus ada yang mengambil alih."
Jaehyun terdiam. Ia tidak salah pilih pasangan. Taeyong masuk dalam daftar 10 istri idaman para seme. Ya, dia nomor satu dihati Jaehyun. Beruntungnya ia bertemu dengan Taeyong dan, segera menikahinya. Atau, ia akan keduluan Guanlin.
"Papa-hmpphhh!" Jaehyun melumat kasar bibir tipis itu. Menggigit bibir bawahnya, menuntut untuk masuk ke dalam rongga mulut Taeyong. Taeyong mendesah, membuka mulutnya dan membiarkan Jaehyun mengabsen deretan gigi dan menjilati gusi pink itu. Lidahnya bertaut dengan milik Taeyong. Menciptakan gerakan erotis nan menggairahkan. Tangan Jaehyun menelusup masuk, membuka resleting celana itu. Menariknya kebawah. Menyisakan celana dalam hitam milik Taeyong. Tak puas, ia juga melepasnya. Di genggamnya penis kecil mencuat itu. Diremas dan di urut. Naik turun hingga mengeluarkan cairan putih. Dioleskannya ke nipple pink Taeyong. Lalu, menghisapnya kasar dan agak menggigit benda pink unyu itu. "Kau suka, sayang?" Jaehyun mendongak, melihat ekspresi horny Taeyong yang eunghhh! Bikin kejantanannya menegang. Matanya sayu, bibirnya bengkak, sudut matanya agak berair, pipi nya semburat merah. Dan, leher penuh kissmark hasil maha karyanya yang luar biasa.
"Ahhh! Papah! Akuh mauh nyiapin-Akkhhh!" Jaehyun menghempaskan tubuh Taeyong ke sofa besar dengan beludru halus miliknya. Kepalanya mendarat di sebuah bantal merah. Jaehyun membuka kancing piyamanya. Memperlihatkan abs 8 kotak yang bagaikan roti kasur yang siap untuk dijilat.
