Beach Mada-

19.9K 1.7K 699
                                    


"Taipo is Art"

By Milo Daidara

Jeno hanya menghela napas lagi.

Surat-surat itu bertebaran di depan kamar apartment nya. Surat dengan tulisan darah dimana-mana. Tertulis namanya dengan banyak ungkapan rasa cinta melimpah untuk dirinya.

Lagi-lagi, dia harus membereskan semua surat-surat ini dan segera membuangnya jauh-jauh.

Jaehyun yang melintas bersama Mark, hanya terdiam saat wajah datar Jeno dengan cekatan membersihkan dan hampir menyobek semua kertas bertintakan darah itu dengan beringas.

"Apa yang kau dapatkan, Jeno?" Jaehyun hanya berdehem sedikit.

"Bisa jaga Nana untukku? Aku baru saja membuatnya kesakitan lagi."

Jaehyun hanya mengangguk, ia sudah jelas tahu apa maksud Jeno.

.
.
.
.

Jeno dengan langkah gontainya segera berjalan menuju tempat yang sudah di janjikan. Ia tidak membawa senjata apapun.

Ia pergi ke sebuah motel terkenal dekat sana. Bisa dilihatnya banyak sekali pelacur kaya raya yang menjadi sebagian penghuni di hotel Jaehyun.

Entahlah, apa yang sedang mereka pikirkan. Jeno bahkan tidak peduli.

"Akhirnya, kau datang juga."wanita itu menghisap rokoknya. Lalu, dengan gaya elegannya menghembuskan asap rokok itu dengan estetik. Asap itu seperti berbentuk O yang sangat cantik.

"Katakan apa mau mu setelah melakukan ini semua." wanita itu bahkan menyilangkan kakinya. Menarik roknya ke atas. Paha mulus itu terlihat. Dan, celana dalamnya mengintip dengan tidak sopannya.

"Jeno, kembalilah padaku." ia meraba bahu Jeno sensual. Menjilat kecil telinga Jeno yang agak dingin.

Pria itu hanya terdiam. Tidak tertarik ikut dalam permainan ular berkedok tante-tante girang ini.

"Sedikit bermain akan menyadarkanmu." Jeno lantas terkekeh.

"Aku sudah bermain dengannya 11 ronde dari malam sampai pagi. Baru aku memutuskan untuk menemuimu." wanita itu jelas tidak mau kalah dari bocah ingusan.


"Kau pasti tidak puas, bukan? Biarkan aku untuk memuaskanmu, sayang."

Jeno mendorong tubuh itu, terhuyung ke arah meja dan menumpahkan dua gelas wine, aksi keduanya mengundang perhatian banyak orang.

"Jaga kelakuanmu itu. Aku sedang menjaga hati seseorang." Jeno pergi dari tempat lucknut itu tanpa menoleh sedikit pun. Lalu, ia berbalik. Menumpahkan semua surat bertuliskan tinta merah yang berbau anyir. Dan, surat itu terbuka

Saranghaeyo Lee Jeno Oppa.

Dengan tetesan darahnya, ia menuliskan kata-kata itu dengan semangat. Berharap jika Jeno akan menerima pernyataan cintanya.

"Padahal, kau lebih tua diatasku. Kau saja yang rajin merombak kulit keriputmu itu berkali-kali agar kau bisa menaklukkan diriku. Tapi, aku tidak tertarik pada lubang longgar." Jeno menyeringai jahat.

"Berhentilah mengejarku. Kau tidak bisa mendapatkan ku."

Wanita itu hanya menangisi kepergian iblis kecintaannya.

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang