Affairs

22.2K 1.5K 553
                                    

Jeno hanya memandangi buah hatinya yang sedang merayunya. Anak mungil yang tengah merangkak ke atas tubuh ayah kandungnya.

Hubungan insect

"Ayah, hari ini kau sangat tampan!" serunya, ia mencium pipi kanan dan kiri Jeno dengan brutal. Meninggalkan banyak air liur disana.

"Hanya hari ini saja?" ucapnya, dagu Nana pun ia pertemukan dengan bibirnya. Mengecup sebentar bibir tipis Jaemin yang manis.

"Iya, hanya hari ini saja. Karena, Daddy sedang bersama Nana sekarang." Jeno tertawa lantang.

"Jadi, jika Daddy tidak bersama Nana... Daddy jelek begitu?" Jaemin hanya tersipu malu saat tatapan sang ayah terlihat begitu mengundang nafsu birahinya.

Padahal, dia masih kecil. Sedihnya.

Jaemin menuntun tangan sang ayah untuk meremas bokongnya yang sedikit berisi. "Ayo, masukkan adik kecil itu, Daddy!" Jeno seakan ditimpa oleh banyak keberuntungan.

Anaknya yang cantik nan binal ini.

"Kau akan menyesal telah menggoda Ayahmu sendiri, Nana." bisiknya secara sensual di telinga Nana.

Anak itu hanya terkikik riang, Ayahnya dengan mudah masuk dalam pesonanya. Tidak akan ada yang bisa merebut Ayahnya lagi dari dirinya.

"Daddy... Let's play with Nana~"

.
.
.

Wanita dengan cardigan hitam itu menyusuri setiap lorong hotel.

Ia mengeluarkan ponsel pintarnya dan segera mengetik nomor yang ia tuju. Opsi menghubungi sedang berlangsung saat ini.

"Nomor berapa yang kau maksud?"

Wanita itu meneliti setiap nomor yang terpampang di depan pintu. Mata rusanya sangat tajam menelisik setiap tempat dan sedikit mengintip di kaca mungil pintu itu. Untuk memastikan penghuninya.

"Baiklah, aku akan mencarinya sendiri. Terimakasih atas bantuannya." ia menutup sambungan telepon itu.

"Jeno, kau kemana?"

.
.
.

Beberapa orang dengan jas hitam sedang melayani seorang perempuan yang saat ini sedang bersantai riang di sofa empuk nya. Ia sedikit mengeluh, otaknya sudah berasap.

"Ibu, aku tidak yakin rencana kita akan berhasil lagi." mulutnya menekuk seketika.

"Sabar adalah kunci utama. Kau harus berusaha membujuk Jeno agar bisa menyingkirkan anak kurang ajar itu. Tentu, ia akan berada di pihakmu." jawab seorang ibu yang sembari mengupas kulit apel dengan estetik itu. Anak gadisnya sedikit menendang-nendang angin.

"Jeno benar-benar tidak waras!"

Sang ibu langsung memasukkan apel ke dalam mulut anaknya.

"Anaknya yang tidak waras. Ia seperti penggoda kecil bagi Ayahnya."

Yeonwoo semakin menguyah apelnya dengan kesal. "Bagaimana bisa?"

Ibu Yeonwoo berhenti mengupas apelnya. Ia semakin menatap intens anak semata wayangnya.

"Dengar anakku, kau tidak bisa menyerah untuk apapun yang kamu inginkan. Kamu harus lakukan itu! Ini kesempatan mu menyenangkan hati Ayahmu, dengan begitu kau bisa menikmati semua harta warisan yang Ayahmu berikan untuk mu." Yeonwoo semakin berbinar.

KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang