5. Ego Jinpachi

4.9K 707 55
                                    

Chirp chirp~

Burung berkicau di pagi hari. Matahari belum terlalu terik dan udara masih terasa sejuk untuk masuk ke dalam paru-paru.

Haruhi berdiri tepat di depan sebuah bangunan. Dengan tatapan datar ia memandang bangunan tersebut. Kemudian ia melangkahkan kaki dan dengan tatapan yang lurus ke depan.

Begitu masuk, Haruhi berpapasan dengan wanita berambut coklat dengan warna manik yang serupa. Dan wanita itu terkejut kala melihat dirinya.

Wanita tersebut bergegas menghampiri Haruhi dan menggenggam kedua tangannya. "Saya Anri Teiri desu! Anda Barou Haruhi-san kan?"

Haruhi tidak begitu suka ketika orang memanggilnya dengan nama lengkapnya. Karena menurutnya marganya tidak begitu cocok dengan nama depannya. Padahal kakaknya dan adiknya memiliki nama depan berinisial S, hanya dia saja yang berinisial H.

"Panggil Haruhi saja" ujar Haruhi.

Menyadari sikapnya yang tidak sopan, Anri langsung melepaskan tangan Haruhi dan meminta maaf. Ia hanya terlalu bersemangat. Ia pun mengantarkan Haruhi menuju ke sebuah ruangan.

Di ruangan tersebut, ia melihat seorang lelaki yang sangat kurus dengan rambut hitam cepak sedang duduk di sofa seperti sedang menunggu kehadiran seseorang.

"Yo, berlian yang belum dipoles" ujar lelaki tersebut, Ego Jinpachi.

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

"Menurutmu, kenapa kau mendapatkan tawaran langsung? Apa kau kira mencari manager atau pembantu tidak bisa dengan menyebarkan pamflet? Asal kau tau, aku hanya memberikan undangan seperti ini kepada satu orang."

Semua perkataan Ego selama wawancara tadi terngiang-ngiang di dalam kepala. Perkataan lelaki itu benar, dan itu yang Haruhi benci. Lelaki itu bisa memanipulasi orang dengan ucapannya. Haruhi berulang kali menjernihkan pikirannya agar tidak terhasut dan berpikir rasional. Tapi, ucapan lelaki itu memang benar.

"Tugasmu nanti hanyalah membersihkan, membereskan ruangan dan barang-barang, memasak, dan beberapa perawatan. Melakukan sendiri tentu saja berat. Tapi, bayaran yang kau terima juga setimpal. Bukankah ini cukup menguntungkan untuk keuangan keluargamu?"

Menyebalkan. Haruhi membuat 10 minuman sambil mengeraskan rahangnya. Bahan-bahannya tetap tepat, bahkan kecepatannya lebih dari biasanya. Dan melihat itu membuat rekannya, Isumi terheran-heran.

"Bukan itu saja alasan mengapa kami memilihmu. Aku juga tau kau lumayan bisa bermain sepak bola. Walau hanya level kroco."

Brak!

Haruhi menaruh nampan dengan kasar sambil menghela nafas berisikan amarah kala mengingat ucapan Ego. Ia menghembuskan nafas perlahan untuk menstabilkan emosinya. Kemudian ia menatap ke depan. Ia sedang bekerja, ia harus sadar.

Haruhi langsung tersentak kala melihat lelaki berambut hijau tua tengah menatapnya dengan manik hijau muda itu dengan tatapan datar dan sedikit heran.

Memalukan.

Pias merah merambat di wajah Haruhi yang tengah mematung di depan Itoshi Rin. Lelaki itu berlalu pergi ke meja nomor 10 kesukaannya.

[Thief] Blue Lock x Female Where stories live. Discover now