4. Ochazuke

4.9K 718 77
                                    

"Ocazuke 4! Tamagoyaki 3! Sashimi 2! Tempura ebi 3! Miso-shiri 2!" seru seorang gadis berambut hitam dengan apron restoran yang membuka pintu dapur dengan beberapa kertas di tangannya. Ia menyerahkan kertas tersebut dengan orang yang ada di dalam.

Gadis tersebut, Haruhi kemudian menyiapkan pesanan minuman pelanggan di belakang kasir.

Kedua tangannya bergerak dengan lihai saat mengambil gelas dan meracik minuman yang dipesan oleh pelanggan.

Dalam waktu 20 detik, ia menyelesaikan 3 jenis minuman yang berbeda.

Setelah itu, ia menaruh minuman tersebut di atas nampan dan membawanya menuju meja pelanggan yang memesan.

"Maaf menunggu. Silahkan dinikmati~" ujar Haruhi dengan senyum ramah sambil menaruh ketiga minuman tersebut.

Di saat Haruhi berjalan kembali menuju kasir, ia melihat seseorang yang familiar berjalan menuju pintu restoran yang bening. Kemudian Haruhi menoleh ke arah meja nomor 10 yang berada di dekat jendela. Kosong.

"Meja nomor 10, Ochazuke with bream~" ujar Haruhi pada rekannya yang bertugas mencatat dan memberitahu pesanan kepada koki di dapur.

"Apa laki-laki itu datang, Haru-chan?" tanya rekannya, Isumi usai memberitahu koki pesanan terbaru. Padahal ia tidak melihat siapapun memasuki restoran sebelum Haruhi memberitahukannya pesanan baru.

Haruhi yang sedang membuat teh hijau itu pun mengangguk dengan gumaman. Setelah itu, barulah lelaki yang mereka maksud memasuki restoran.

Lelaki berambut hijau tua dan bermata teal (hijau muda) itu berjalan masuk dan langsung menuju ke meja nomor 10 yang sedari tadi tidak ada penghuninya.

Isumi yang melihat itu langsung berdecak kagum. "Tempat duduknya tidak pernah berubah. Kau hapal sekali."

Bagaimana tidak hafal? Lelaki yang mereka maksud itu selalu datang ke restoran ini dua bulan sekali di tanggal yang sama dengan menu makanan, minuman, dan nomor meja yang sama. Bahkan jam datangnya pun juga tidak beda jauh. Selain itu, Haruhi merasa bahwa lelaki itu mirip sekali dengan seseorang. Sayangnya Haruhi tidak mengetahui nama costumer tersebut.

Pesanan para pelanggan telah siap. Haruhi dan pelayan lainnya membagi tugas dan mengantarkan pesanan kepada costumer dengan tepat.

Beberapa saat kemudian, usai mengantarkan semua pesanan yang ada di nampannya, Isumi berjalan menuju meja nomor 10 yang belum menyebutkan pesanannya.

"Gochuumon wa ikaga desuka?" tanya Isumi.

"Ochazuke dengan bream, minumannya teh hijau saja" ujar Rin sesuai perkiraan.

Tepat setelah ia menyebutkan pesanannya, Haruhi datang dengan nampan yang berisi pesanan Rin.

"Maaf menunggu lama. Silahkan dinikmati~" ujar Haruhi dengan senyum ramah.

Rin melirik ke arah Haruhi dengan tatapan datar. Ketika ia datang beberapa kali yang lalu, gadis itu berkali-kali menyebutkan makanan yang akan dipesannya dengan tepat. Sepertinya memang sudah hafal. Kadang tanpa ia memberitahu pesanan pun, Haruhi sudah mengantarkannya duluan. Baguslah, ia tak perlu menunggu lama.

Haruhi kembali ke meja kasir usai mengantarkan semua pesanan yang telah siap saji. Sekarang ia sedang nganggur dan ia memutuskan untuk duduk di belakang etalase dan melamun dengan tangan yang menyangga pipi kanannya.

'Sangat mirip dengan Rin-chan. Tapi rasanya tidak mungkin. Rin-chan sangat menggemaskan dan suka tersenyum. Kalau memang Rin-chan, pasti dia sudah menyapaku. Orang itu terlihat dingin sekali. 99,9% pasti bukan' batin Haruhi kala teringat dengan teman masa kecilnya.

[Thief] Blue Lock x Female Where stories live. Discover now